Hingga Kuartal Kedua, Kontrak Baru TOTL Bisa Hampir Rp 1 Triliun

Jumat, 03 Mei 2019 | 07:38 WIB
Hingga Kuartal Kedua, Kontrak Baru TOTL Bisa Hampir Rp 1 Triliun
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) dalam tahap negosiasi dengan klien untuk membangun proyek di Makassar, Sulawesi Selatan, senilai Rp 200 miliar. Kalau mereka mampu mendapatkannya pada kuartal kedua ini, total kontrak baru akan naik menjadi Rp 915,54 miliar.

Sebelumnya, dari Januari hingga Maret 2019 Total Bangun telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp 715,54 miliar. Kontrak itu berasal dari proyek hotel di Bengkulu dan apartemen di Jakarta.

Sepanjang tahun ini, Total Bangun mengejar kontrak baru senilai Rp 4 triliun. Sementara total nilai tender yang mereka ikuti mencapai Rp 5,46 triliun. "Itu karena belum tentu semua menang," terang Moeljati Soetrisno, Direktur PT Total Bangun Persada Tbk usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (2/5).

Informasi saja, senilai Rp 2,3 triliun atau 42,12% dari total nilai proyek incaran Total Bangun berupa mixed use. Sisanya antara lain Rp 1,6 triliun tender proyek apartemen, Rp 980 miliar pusat perbelanjaan, Rp 40 miliar hotel dan 17 miliar proyek pendidikan.

Sambil mencari proyek baru, Total Bangun melanjutkan pembangunan proyek yang belum selesai pada tahun lalu. Dalam catatannya, ada sekitar 20 pekerjaan carry over. Perusahaan tersebut menargetkan lima hingga 10 proyek akan rampung setelah Lebaran.

Agenda bisnis tahun ini memanfaatkan alokasi dana belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 30 miliar. Rencana penggunaannya untuk membiayai alat konstruksi baru, kebutuhan perawatan dan digitalisasi. Capex 2019 lebih kecil ketimbang realisasi tahun lalu yakni Rp 24,8 miliar. Tahun ini Total Bangun menargetkan pendapatan Rp 3,1 triliun dan laba bersih Rp 245 miliar.

Dividen Rp 40 per saham

RUPST TOTL, kemarin (2/5) menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2018 sebanyak Rp 136,4 miliar. Setiap unit saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 40.

Jadwal pembagian dividen pada 29 Mei 2019. Hanya pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per 14 Mei 2019 saja yang berhak menikmati secuil laba bersih tersebut.

Rasio pembayaran dividen 2018 sebesar 65,37% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih yang tercatat Rp 208,67 miliar "Turun dibandingkan tahun lalu," ujar Moeljati.

Informasi saja, rasio pembayaran dividen untuk periode tahun buku 2017 mencapai 69,73% dari laba bersih. Adapun total laba bersih kala itu Rp 244,52 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Perisai Analisis Kredit Berbasis AI
| Minggu, 20 Juli 2025 | 16:21 WIB

Perisai Analisis Kredit Berbasis AI

Kasus penipuan di sektor keuangan masih terus terjadi, malah cenderung meningkat.                             

KPR Melambat saat Daya Beli Masih Kurang Sehat
| Minggu, 20 Juli 2025 | 16:05 WIB

KPR Melambat saat Daya Beli Masih Kurang Sehat

Sejak awal tahun, penyaluran KPR dalam tren melambat. Apa strategi bank mendongkrak kredit hunian?              

Menengok Cuan Reksadana ESG, Sinarmas AM Berencana Rilis Produk Baru
| Minggu, 20 Juli 2025 | 11:53 WIB

Menengok Cuan Reksadana ESG, Sinarmas AM Berencana Rilis Produk Baru

Sinarmas Asset Management berencana meluncurkan produk baru yang bisa jadi pilihan bagi investor yang peduli dengan ling

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (20 Juli 2025)
| Minggu, 20 Juli 2025 | 10:12 WIB

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (20 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 20 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.927.000 per gram, harga buyback Rp 1.773.000 per gram.

Pelemahan Daya Beli Menghantui Sektor Properti
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

Pelemahan Daya Beli Menghantui Sektor Properti

Pertumbuhan ekonomi yang melambat terindikasi dari melemahnya daya beli khususnya di sektor properti. 

 
 
Jalan Pematang Modernisasi di Sawah
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

Jalan Pematang Modernisasi di Sawah

​Luas kepemilikan lahan pada petani yang masih mini menjadi kendala petani menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan).

 
 
IHSG Naik 3,75% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Cuan Hingga 18 Juli 2025
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

IHSG Naik 3,75% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Cuan Hingga 18 Juli 2025

Pada sepekan hingga 18 Juli 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi kenaikan 3,75% dan ditutup pada 7.311,91 .

Dalam Sepekan Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:32 WIB

Dalam Sepekan Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya

Dolar AS berbalik melemah, merespons pidato dovish pejabat  The Fed yang menyerukan pemangkasan suku bunga segera dilakukan FOMC akhir bulan in

Tunduk pada Trump?
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:05 WIB

Tunduk pada Trump?

Kesepakatan dagang ini tidak seimbang bagi Indonesia. Jika dicermati, justru ada kenaikan tarif impor oleh AS dari sebelum pengumuman April 2025.

Lari Dahulu Jadi Pelatih Kemudian
| Minggu, 20 Juli 2025 | 04:05 WIB

Lari Dahulu Jadi Pelatih Kemudian

Demam lari tak lagi sekadar tren, tapi telah membuka peluang baru bagi profesi pelatih lari profesional. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler