Hingga Semester I, Penjualan Aset Hasil Hapus Buku Perbankan Meningkat

Kamis, 08 Agustus 2024 | 05:05 WIB
Hingga Semester I, Penjualan Aset Hasil Hapus Buku Perbankan Meningkat
[ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi lelang properti melalui aplikasi BTN di Jakarta, Kamis (23/6/2022). Bank BTN kembali menggelar Lelang Properti Expo di berbagai wilayah di Indonesia untuk mempercepat pemulihan aset korporasi. Pada lelang tersebut, Bank BTN menawarkan 632 unit properti dan proyek properti dengan sekitar Rp 1,2 triliun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/06/2022.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan aset-aset hasil hapus buku perbankan meningkat pesat di sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Alhasil, pendapatan recovery menjadi penopang pertumbuhan pendapatan non bunga bank di semester pertama tahun ini. 

Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat pendapatan recovery aset Rp 368 miliar pada semester I-2024. Angka ini naik dari periode sama tahun lalu, Rp 185 miliar. 
Sejalan dengan itu, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) BTN per Juni 2024 turun ke 3,1% dari 3,7% pada periode yang sama tahun lalu. Loan at risk (LAR) membaik ke level 21,2% dari 23,1% di Juni 2023.

Direktur Asset Management BTN Elisabeth Novie Riswanti berujar, penjualan aset bermasalah tersebut dilakukan melalui lelang hak tanggungan maupun penjualan lainnya. 
BTN juga menjual melalui portal rumah murah BTN, agar lebih banyak masyarakat dapat mengakses agunan yang siap dijual. "Sehingga diharapkan penjualan aset bermasalah dapat lebih banyak. Di samping penjualan secara ritel, BTN berencana melakukan bulk sales di tahun 2024," ucap Elisabeth. 

Baca Juga: Seabank Indonesia Raih Laba Sebelum Pajak Rp 204 Miliar

Di samping itu, BTN tetap fokus pada recovery terhadap kredit yang telah dilakukan hapus buku. Dia menegaskan, peningkatan penerimaan dari kredit yang telah dilakukan hapus buku ini akan dipertahankan sampai akhir 2024.

Di 2024, BTN menargetkan rasio NPL gross berada di bawah 3%. Menurut Elisabeth, perbaikan proses penagihan maupun penjualan bulk sales menjadi inisiatif strategis untuk menurunkan rasio NPL. 

Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi menyampaikan, saat ini tren pendapatan recovery Bank Raya tumbuh. Sampai akhir Juni 2024, pendapatan recovery Bank Raya naik 180% secara tahunan jadi Rp 287 miliar. 

Wanita yang akrab disapa Tiwi ini menjelaskan, untuk mendorong pertumbuhan recovery income, Bank Raya melakukan negosiasi dengan debitur guna mendorong percepatan penyelesaian damai.

Selain itu, Bank Raya bekerjasama, baik dengan kantor pelayanan kekayaan negara maupun lelang, dalam melakukan lelang. Alhasil persentase keberhasilan lelang membaik. "Penjualan aset dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, dengan mayoritas dari segmen menengah," ungkap Tiwi.

Baca Juga: Bank Lakukan Hapus Buku Demi Rapor Tetap Biru

Bank lain, seperti Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah mengantongi pendapatan dari recovery aset sebesar Rp 9,6 triliun pada semester I-2024. Ini naik 49,43% secara tahunan dari periode sama tahun lalu Rp 6,6 triliun. 

Sejalan dengan itu, rasio NPL BRI terkendali di kisaran 3,05% per Juni 2024. Rasio LAR membaik dari 14,9% pada semester I-2023, menjadi 12% pada semester I 2024.

Bank Mandiri Tbk mencetak pendapatan dari recovery asset Rp 3,03 triliun pada semester I-2024, turun dari Rp 4,11 triliun di semester I-2023. Tapi rasio NPL bank ini terkendali di 1,16% per Juni 2024, turun dari 1,64%. 
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Jadi Perusahaan Holding, Laba Bersih SGRO Diprediksi Bisa Tembus Rp 1 Triliun
| Kamis, 08 Mei 2025 | 19:51 WIB

Jadi Perusahaan Holding, Laba Bersih SGRO Diprediksi Bisa Tembus Rp 1 Triliun

SGRO akan melepaskan  aset-asetnya berupa tanah, perkebunan sawit, pabrik, pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) hingga barang bergerak.

Rekor Baru Penonton Tercipta di Bulan April 2025, Emiten Bioskop Pupuk Optimisme
| Kamis, 08 Mei 2025 | 19:27 WIB

Rekor Baru Penonton Tercipta di Bulan April 2025, Emiten Bioskop Pupuk Optimisme

Pengelola Cinema XXI menyebut masyarakat Indonesia masih menunjukkan antusiasme terhadap pengalaman menonton di bioskop.

Kabar Rencana Diakuisisi Perusahaan Semen Asal India, SMBR: Belum Ada Komunikasi
| Kamis, 08 Mei 2025 | 18:52 WIB

Kabar Rencana Diakuisisi Perusahaan Semen Asal India, SMBR: Belum Ada Komunikasi

Lilik Unggul Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebut rumor akuisisi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) tidak bisa dipertanggungjawabkan.

IHSG Anjlok 1,42% Setelah Naik 8 Hari Beruntun, Net Sell Asing Rp 842 Miliar Hari Ini
| Kamis, 08 Mei 2025 | 18:16 WIB

IHSG Anjlok 1,42% Setelah Naik 8 Hari Beruntun, Net Sell Asing Rp 842 Miliar Hari Ini

Kamis (8/5), IHSG tumbang 1,42% atau 98,47 poin ke 6.827,75 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Total Dana Kelolaan Reksadana Mencapai Level Tertinggi Dalam 19 Bulan Terakhir
| Kamis, 08 Mei 2025 | 15:51 WIB

Total Dana Kelolaan Reksadana Mencapai Level Tertinggi Dalam 19 Bulan Terakhir

Total dana kelolaan reksadana pada bulan April 2025 mencapai level tertinggi dalam 19 bulan terakhir.

Profit 37,77% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot (8 Mei 2025)
| Kamis, 08 Mei 2025 | 08:47 WIB

Profit 37,77% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot (8 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Mei 2025) 1 gram Rp 1.953.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 37,77% jika menjual hari ini.

Inilah Tantangan Bisnis Logistik Rantai Dingin di Tahun Ini
| Kamis, 08 Mei 2025 | 08:10 WIB

Inilah Tantangan Bisnis Logistik Rantai Dingin di Tahun Ini

Masalah geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, ketersediaan listrik,hingga regulasi menjadi hambaan yang mesti diselesaikan industri ini.

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Membidik Penjualan Rp 1,3 Triliun
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:50 WIB

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Membidik Penjualan Rp 1,3 Triliun

Laju bisnis CSRA hingga awal tahun ini juga terdorong oleh harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang meningkat.

Masih Ada Peluang di Saham Penopang
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:47 WIB

Masih Ada Peluang di Saham Penopang

Pergerakan IHSG tak cuma ditopang oleh saham-saham big caps. Sejumlah saham lapis kedua juga signifikan menjadi penggerak indeks.

Penjualan Ekspor Turut Mendongkrak Cuan Kalbe Farma
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:21 WIB

Penjualan Ekspor Turut Mendongkrak Cuan Kalbe Farma

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih mempertahankan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih di kisaran 8%-10% pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler