HK Metals Utama (HKMU) Menanti Kedatangan Tiga Mesin Baru

Selasa, 19 Maret 2019 | 07:41 WIB
HK Metals Utama (HKMU) Menanti Kedatangan Tiga Mesin Baru
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa produksi PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) pada tahun ini bakal lebih gesit. Perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan serta manufaktur besi, baja serta aluminium ekstrusi itu memastikan ada tambahan empat mesin produksi baru di sepanjang 2019.

Satu mesin produksi anyar sudah masuk pabrik sejak Februari kemarin. Selanjutnya, perusahaan berkode saham HKMU di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut menjadwalkan tiga mesin produksi lain akan memperkuat operasional pabrik pada April dan Juni nanti.

Sekadar mengingatkan, Oktober tahun lalu HK Metals mengantongi dana segar dari aksi pencatatan saham melalui initial public offering (IPO) sekitar Rp 235 miliar. Sebanyak Rp 90 miliar di antaranya mereka alokasikan untuk dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Tujuan untuk membeli mesin produksi baru.

Dengan tambahan mesin produksi, HK Metals ingin meningkatkan volume penjualan ekspor. "Target ke depan mudah-mudahan setelah mesin terpasang, kami dapat penuhi permintaan ekspor sekitar 250 ton per bulan," tutur Imelda, Sekretaris Perusahaan PT HK Metals Utama Tbk kepada KONTAN Selasa (12/3) pekan lalu.

Dalam keterbukaan informasi BEI pada November tahun lalu, manajemen HK Metals menyebutkan volume ekspor sepanjang sembilan bulan pertama 2018 mencapai 132,8 ton aluminium ekstrusi. Tujuan ekspor ke Belanda dan Amerika. Peminatnya adalah industri solar panel.

Hanya, tak ketahuan nilai penjualan ekspor dalam sembilan bulan tahun lalu. Sementara laporan keuangan HK Metals periode 30 September 2018 juga tidak membeberkan perincian penjualan berdasarkan geografis.

Yang pasti, HK Metals juga berharap bisa memperluas target pemasaran ke segmen proyek alias korporasi. Maklum, selama ini mereka memasarkan produk ke pasar ritel dan jaringan agenda yang berjumlah 10.000 di berbagai daerah. Adapun mayoritas penyerap produknya adalah perumahan.

Tahun ini juga, HK Metals ingin secara langsung menjual produk ke aneka proyek. "Kami targetkan sudah masuk langsung ke proyek-proyek landed house maupun apartmen," harap Imelda.

Sejalan dengan itu, HK Metals menambah cabang. Akhir tahun lalu, mereka menambah cabang di Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur. Menurut catatan internal perusahaan tersebut, permintaan pasar bahan bangunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur menjanjikan.

Informasi saja, HK Metals memilik pabrik berkapasitas 500 ton per bulan di Cirebon, Jawa Barat melalui PT Handal Aluminium Sukses. Produknya antara lain berupa baja ringan, pipa PVC, ACP, pipa stainless steel, kloset dan aneka produk rumah tangga.

Bagikan

Berita Terbaru

Perusahaan Pelayaran Milik Keluarga (PJHB) Akan IPO, Pendapatannya Dalam Tren Turun
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 17:51 WIB

Perusahaan Pelayaran Milik Keluarga (PJHB) Akan IPO, Pendapatannya Dalam Tren Turun

Perusahaan pelayaran asal Samarinda, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) akan menggalang dana demi membangun tiga kapal pengangkutan baru.

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:20 WIB

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global

Pada 2024, UBS mencatat 52 juta everyday millionaire global dengan kekayaan bersih US$ 1 juta‑US$ 5 juta. Siapa mereka?

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini

Realisasi kinerja perusahaan memasuki semester kedua sudah sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional

Pemerintah membuka peluang mobil buatan Indonesia masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan hal ini akan dibahas di internal pemerintah.

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan

Penerbitan aturan yang tidak mepet dengan periode puncak akan mengubah pola pembelian tiket oleh masyarakat.

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:04 WIB

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh

Kebiasaan dan pola lama penyelesaian proyek yang membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sudah tentu harus dikaji ulang.

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:57 WIB

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025

Investor masih menunggu rilis data inflasi AS pada 24 Oktober serta hasil pertemuan The Fed pada 28-29 Oktober 2025.​

Nihil Efek BI Rate
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:56 WIB

Nihil Efek BI Rate

Banyak bank masih menawarkan bunga deposito yang relatif besar untuk menjaga likuiditas dan menarik dana masyarakat.

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat

BMHS menyiapkan langkah strategis untuk tahun depan, termasuk pengembangan layanan kesehatan preventif dan klinik komunitas di area publik.

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:36 WIB

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026

Penguatan harga saham sejumlah emiten properti sepekan terakhir dilatarbelakangi faktor technical rebound.

INDEKS BERITA

Terpopuler