Hoaks Avokad Tanpa Biji, yang Biasa Ditawarkan untuk Benihnya

Minggu, 02 Mei 2021 | 09:00 WIB
 Hoaks Avokad Tanpa Biji, yang Biasa Ditawarkan untuk Benihnya
[ILUSTRASI. ]
Reporter: Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID -

Di grup WA, media sosial dan situs penjualan online; beredar foto avokad tanpa biji. Bentuknya seperti avokad biasa, hanya bagian tengahnya tak kelihatan ada bijinya. Itu jelas foto hasil editan dengan photoshop. Sebenarnya foto avokad berbiji, bagian yang ada bijinya diblur warna kuning daging buah hingga bijinya hilang.

Mata awam pun dengan mudah melihat bahwa foto avokad tanpa biji itu hasil editan. Foto avokad tanpa biji editan paling banyak digunakan oleh para penjual benih. Harga benih avokad tanpa biji mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 100.000. Harga ini masih relatif sama dengan harga benih avokad biasa. Bedanya, harga terendah benih avokad biasa Rp 10.000 per polibag. Avokad berbiji dengan harga Rp 100.000 pasti dengan embel-embel nama, yang menandakan stok benih masih terbatas. Sebab avokad unggul seperti Wina yang sudah diperbanyak secara massal, bisa berharga Rp 25.000 per polibag.

Tetapi benarkah benih yang dipromosikan sebagai avokad tanpa biji itu asli? Produsen dan pedagang benih yang menawarkan dagangan mereka dengan menggunakan foto avokad tanpa biji editan, kemungkinan besar bohong. Yang mereka jual benih avokad biasa. Karena diberi embel-embel tanpa biji, dengan bantuan foto editan, mereka bisa menaikkan harga dua kali lipat. Konsumen perlu menunggu dua tiga tahun sebelum mengetahui dirinya ditipu. Setelah tahu pun, konsumen yang membeli secara online sulit untuk mengajukan komplain. Hal-hal seperti ini sudah dipertimbangkan oleh para penipu.

Tapi, avokad tanpa biji sebenarnya bukan hoaks.

Tahun 2005, Swalayan Sainsbury's di Afrika Selatan pernah menjual avokad tanpa biji. Tetapi karena tidak laku, pelan-pelan buah itu menghilang. Kemudian tahun 2017 Marks and Spencer (M&S) di Spanyol kembali bisa memanen avokad tanpa biji dan dipasarkan di swalayan papan atas Inggris dan Perancis. Harga yang ditawarkan M&S 1,5 poundsterling untuk kemasan isi dua buah, dan 2 poundsterling untuk kemasan isi empat buah. Dengan kurs 1 poundsterling Rp 20.000, harga avokad tanpa biji Spanyol itu Rp 30.000 kemasan 2 buah; dan Rp 40.000 kemasan 4 buah.

Harga avokad tanpa biji itu masih sangat murah. Sebab di Indonesia, avokad mentega super, paling mahal dibanderol Rp 40.000 per kilogram isi 3 buah. Sepintas harga avokad tanpa biji asal Spanyol di swalayan Inggris dan Perancis, lebih murah dari avokad mentega. Di sana Rp 40.000 isi empat buah; di sini Rp 40.000 isi 3 buah. Berarti avokad tanpa biji Eropa itu per buah hanya Rp 10.000, sementara avokad mentega kita per buah Rp 13.000. Meski dijual dengan harga wajar, tetap saja avokad tanpa biji produksi Spanyol itu jeblok di pasaran, sama dengan di Afrika Selatan tahun 2005.

Kandungan air tinggi

Para pembuat foto hoaks di Indonesia, kemungkinan tak tahu bahwa ukuran avokad tanpa biji sangat kecil dibanding avokad biasa, terlebih dibanding avokad mentega.

Bentuk avokad tanpa biji lonjong seperti timun dengan panjang 7,5 sentimeter. Bobot per buah hanya sekitar 60 gram. Jadi harga satu kilogram avokad tanpa biji di Inggris Rp 120.000. Cukup mahal dibanding avokad mentega jumbo kita yang paling mahal Rp 40.000 per kilogram.

Tapi yang membuat avokad tanpa biji jeblok di Afrika Selatan dan Uni Eropa, karena rasanya tidak enak, terlalu lembek, kandungan airnya tinggi.

Hanya saja, buah tanpa biji memang selalu menarik. Maka tahun 2019, avokad tanpa biji juga masuk Indonesia. Para pebisnis kecele. Harapan mereka, sosok dan ukuran avokad tanpa biji itu sama dengan avokad jumbo. Dari sinilah barangkali muncul ide membuat foto editan avokad jumbo menjadi tak berbiji. Belahan avokad itu menguning semua sampai bagian tengahnya. Padahal irisan membujur avokad tanpa biji, selalu menunjukkan adanya garis lekukan dengan serabut seperti benang di dalamnya. Serabut ini sebenarnya biji yang gagal terbentuk, karena tak ada polinasi. Kultivar avokad ini telah direkayasa hingga secara genetik bisa membentuk buah tanpa polinasi.

Buah tanpa biji tercipta dengan berbagai cara. Paling mudah dengan penyemprotan giberelin (asam giberelat, C19H22O6), sesaat setelah polinasi. Ini lazim diterapkan pada anggur tanpa biji, yang hasilnya dikeringkan jadi kismis. Kelemahan anggur tanpa biji, ukuran buah dan dompolannya, mengecil. Giberelin juga diaplikasikan pada jeruk manis untuk bahan jus. Meski belakangan jeruk manis tanpa biji diciptakan dengan cara lain, agar diperoleh buah tanpa biji dengan ukuran normal. Lagi pula, konsumen tak pernah benar-benar menuntut, agar bisa menikmati jeruk tanpa biji.

Semangka tanpa biji diciptakan dengan cara agak rumit. Pertama ditanam semangka biasa yang berbiji (2N, kromosom 22) di dalam lab. Kecambah semangka biasa itu ditetesi kolkisin (Colchicine, C22H25NO6) pada titik tumbuhnya. Akibat tetesan kolkisin kromosom kecambah semangka 2N naik dua kali lipat dari 22 menjadi 44 (4N). Ciri khas tumbuhan 4N, tampak bongsor, daun tebal, warna hijau tua. Selanjutnya semangka 4N ditanam berdampingan dengan semangka biasa 2N, agar terjadi polinasi silang. Hasil polinasi silang itu 1/3 semangka 2N, 1/3 semangka 4N dan 1/3 lagi semangka 3N (kromosom 33) yang tak berbiji.

Teknik penciptaan dengan kolkisin, juga bisa diaplikasikan ke tanaman keras, misalnya jeruk dan jambu biji. Jeruk dan jambu biji 3N yang tak berbiji itu, kemudian dijadikan pohon induk penghasil entres. Benih jeruk dan jambu biji 3N diproduksi massal secara vegetatif dengan teknik sambung pucuk.

Teknik ini tak bisa diterapkan untuk semua buah. Mangga dan avokad 3N, memang bisa tak berbiji, tetapi sekaligus juga tak membentuk daging buah. Avokad tak berbiji yang dikembangkan di Afrika Selatan 2005 dan Spanyol 2017, tidak menggunakan teknologi kolkisin melainkan seleksi genetik.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Emiten Bahan Baku Masih Terus Melaju
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:12 WIB

Saham Emiten Bahan Baku Masih Terus Melaju

Pertumbuhan kinerja indeks bahan baku sangat dipengaruhi oleh saham-saham subsektor komoditas logam dan mineral seperti emiten produsen emas.

Hitungan Free Float IPO Berdasarkan Kapitalisasi Pasar Dinilai Lebih Relevan
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:09 WIB

Hitungan Free Float IPO Berdasarkan Kapitalisasi Pasar Dinilai Lebih Relevan

Hitungan free float yang sebelumnya berasal dari ekuitas akan diubah berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (market cap).

Harga Timah Masih Mendaki, TINS Terus Genjot Produksi
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:07 WIB

Harga Timah Masih Mendaki, TINS Terus Genjot Produksi

Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2025, PT Timah Tbk (TINS)  menargetkan produksi bijih timah 21.500 ton pada tahun ini.  ​

Wijaya Karya Gedung (WEGE) Mengejar Target Kontrak Baru 2025 Senilai Rp 1,9 Triliun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:02 WIB

Wijaya Karya Gedung (WEGE) Mengejar Target Kontrak Baru 2025 Senilai Rp 1,9 Triliun

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mengejar target nilai kontrak baru Rp 1,9 triliun di 2025.

Peta Industri Telekomunikasi Bakal Berubah Usai Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz Tuntas
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:54 WIB

Peta Industri Telekomunikasi Bakal Berubah Usai Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz Tuntas

PT Telemedia Komunikasi Pratama keluar sebagai pemenang lelang pita frekuensi radio untuk regional1.

 Central Omega Resources (DKFT) Segera Menebar Dividen Interim Rp 140 Miliar
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:48 WIB

Central Omega Resources (DKFT) Segera Menebar Dividen Interim Rp 140 Miliar

Dividen interim dibagikan ke pemegang saham yang namanya tercatat di daftar pemegang saham (recording date) 27 Oktober 2025 sampai pukul 16.15 WIB

Layanan Paylater Perbankan Semakin Diminati, Tumbuh Hingga Dua Digit
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Layanan Paylater Perbankan Semakin Diminati, Tumbuh Hingga Dua Digit

Hingga Agustus 2025, penyaluran kredit paylater mencatat lonjakan dua digit, menegaskan tren pertumbuhan signifikan belum berakhir.​

Palagan Baru AS-China
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Palagan Baru AS-China

Banyak korporasi global kini mencari lokasi produksi alternatif di luar China untuk menghindari risiko tarif tinggi.

Bunga Deposito Turun, Biaya Dana Akan Susut
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Bunga Deposito Turun, Biaya Dana Akan Susut

Biaya dana perbankan tampaknya akan mengempis seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). ​

Realisasi Program Prioritas Pemerintah Prabowo Subianto Sudah Tembus Rp 480,4 Triliun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Realisasi Program Prioritas Pemerintah Prabowo Subianto Sudah Tembus Rp 480,4 Triliun

Realisasi belanja program prioritas ini setara 51,6% dari pagu APBN 2025 yang sebesar Rp 930,7 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler