IHSG anjlok akibat hengkangnya dana asing kemarin, bagaimana dengan ramalan hari ini?

Jumat, 08 November 2019 | 04:43 WIB
IHSG anjlok akibat hengkangnya dana asing kemarin, bagaimana dengan ramalan hari ini?
[ILUSTRASI. Pegawai melintas di depan layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.]
Reporter: Akhmad Suryahadi, Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diselimuti sentimen negatif pada transaksi perdagangan kemarin, Kamis (7/11). Data RTI menunjukkan, pada penutupan market, IHSG turun 0,84% atau 51,92 poin ke level 6.165,62.

Jika dilihat secara sektoral, ada delapan sektor yang memerah. Empat sektor dengan penurunan terbesar di antaranya sektor barang konsumen yang turun 1,71%, sektor tambang turun 1,58%, sektor aneka industri turun 1,41%, dan sektor perkebunan turun 1,06%. Sedangkan dua sektor yang berhasil bertahan di zona hijau adalah sektor industri dasar yang naik 0,88% dan sektor konstruksi yang naik 0,23%.

Baca Juga: IHSG turun 0,84% dengan penjualan bersih asing lebih dari Rp 1 triliun

Penurunan indeks kemarin juga dipicu oleh hengkangnya dana asing dari pasar saham Indonesia. Asal tahu saja, nilai penjualan bersih asing atawa net foreign sell mencapai Rp 1,12 triliun di pasar reguler dan Rp 1,35 triliun di semua pasar (all market).

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah:

- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 714 miliar

Adapun sejumlah broker asing yang mencatatkan penjualan terbesar atas saham BRI selama transaksi kemarin yakni: JP Morgan Sekuritas senilai Rp 264,907 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 225,166 miliar, dan UBS Securities Indonesia senilai Rp 138,899 miliar.

Baca Juga: IHSG jatuh ke level terendah satu bulan, meski cadev kembali meningkat
 
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 158,6 miliar

Adapun sejumlah broker asing yang mencatatkan penjualan terbesar atas saham TLKM antara lain: UBS Securities Indonesia senilai Rp 152,447 miliar, Morgan Stanley Indonesia senilai Rp 124,233 miliar, dan Maybank Kim Eng Securities senilai Rp 47,132 miliar.

 

selanjutnya BBCA...

Bursa Efek Indonesia

- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 131,6 miliar.

Adapun sejumlah broker asing yang mencatatkan penjualan terbesar atas saham BBCA adalah: CSLA Indonesia senilai Rp 174,899 miliar, JPMorgan Sekuritas senilai Rp 75,674 miliar, dan Macquarie Capital senilai Rp 66,719 miliar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG hari ini disertai dengan aksi net sell asing besar-besaran masih tidak terlepas dari imbauan Presiden Joko Widodo agar perbankan memotong suku bunga kredit dan pinjaman. “Maka dari kemarin, saham-saham perbankan banyak yang tergerus,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (7/11).

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Kamis (7/11)

Untuk transaksi perdagangan hari ini, Jumat (8/11), Herditya memprediksi sentimen global yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG adalah perjanjian dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). Kedua pihak akan membatalkan pemberlakuan tarif secara bertahap. Selain itu, pengumuman naiknya cadangan devisa dalam negeri juga masih menjadi sentimen positif bagi IHSG.

Itu sebabnya, Herdiyta meramal, IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini dengan kisaran 6.120–6.220.

Bagikan

Berita Terbaru

Antam Gandeng Investor Hong Kong Untuk Bangun HPAL, Konstruksi Mulai Akhir 2025
| Selasa, 17 Juni 2025 | 19:56 WIB

Antam Gandeng Investor Hong Kong Untuk Bangun HPAL, Konstruksi Mulai Akhir 2025

Pembentukan perusahaan patungan (JV) bertujuan untuk melaksanakan proyek HPAL yang merupakan bagian kerja sama proyek baterai listrik di Indonesia

Saham-Saham Cepek Unjuk Gigi, dari OASA, BKSL Hingga BUMI, Ada yang bisa Dicermati?
| Selasa, 17 Juni 2025 | 09:47 WIB

Saham-Saham Cepek Unjuk Gigi, dari OASA, BKSL Hingga BUMI, Ada yang bisa Dicermati?

Beberapa saham cepek mengalami kenaikan harga yang diiringi dengan kenaikan volume transaksi yang signifikan. 

Indonesia dan Singapura Perkuat Enam Kerja Sama
| Selasa, 17 Juni 2025 | 09:07 WIB

Indonesia dan Singapura Perkuat Enam Kerja Sama

Kerja sama ini ditegaskan dalam pertemuan tingkat menteri The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting

BI Diramal Tahan Lagi Suku Bunga
| Selasa, 17 Juni 2025 | 09:01 WIB

BI Diramal Tahan Lagi Suku Bunga

Bank Indonesia mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni mulai Selasa (17/6) hingga Rabu (18/6) besok

Menghadang Dampak Ekonomi Perang Iran-Israel
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:53 WIB

Menghadang Dampak Ekonomi Perang Iran-Israel

Konflik Iran dan Israel menambah tekanan terhadap perekonomian Indonesia dari sisi harga minyak dan rupiah

Laba Bersih Mei Positif, Capital Group Hingga JP Morgan Profit Taking Saham BBCA
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:49 WIB

Laba Bersih Mei Positif, Capital Group Hingga JP Morgan Profit Taking Saham BBCA

Pada Mei 2025 BBCA mencatatkan laba bersih bank only sebesar Rp 5 triliun atau tumbuh 12% year on year (YoY).

Profit 33,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Dalam (17 Juni 2025)
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:46 WIB

Profit 33,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Dalam (17 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Juni 2025) 1.950.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,48% jika menjual hari ini.

Harga Melesat Hingga Terkena UMA dan Suspensi, Manajemen MGLV: Tak Ada Aksi Korporasi
| Selasa, 17 Juni 2025 | 08:10 WIB

Harga Melesat Hingga Terkena UMA dan Suspensi, Manajemen MGLV: Tak Ada Aksi Korporasi

MGLV belum merilis tiga laporan keuangan, yaitu laporan keuangan kuartal III-2024, setahun penuh 2024, dan kuartal I-2025. 

Bursa Mengkaji Ulang Jam Perdagangan Saham
| Selasa, 17 Juni 2025 | 07:36 WIB

Bursa Mengkaji Ulang Jam Perdagangan Saham

Otoritas bursa kembali memunculkan wacana penyesuaian jam perdagangan, dengan alasan supaya tidak tertinggal dengan bursa lainnya.

MEDC Mencatat Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Forel
| Selasa, 17 Juni 2025 | 07:33 WIB

MEDC Mencatat Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Forel

Produksi dari lapangan telah mencapai 10.000 barel minyak per hari (BOPD) dan ditampung di FPSO Marlin Natuna 

INDEKS BERITA

Terpopuler