IHSG Anjlok Lagi, Sesi Pertama Hanya 85 Saham yang Harganya Naik, Termasuk BBRI

Senin, 25 Januari 2021 | 11:50 WIB
IHSG Anjlok Lagi, Sesi Pertama Hanya 85 Saham yang Harganya Naik, Termasuk BBRI
[ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkapar di zona merah. Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Senin (25/1) IHSG turun 1,39% ke posisi 6.219,72.

Baru lima menit berjalan, IHSG langsung anjlok ke level terendah di 6.148,31. IHSG mencoba bangkit namun hingga sesi pertama berakhir, indek saham tak mampu keluar dari tekanan

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Merangsang Perekonomian Nasional dengan Bunga Lebih Mini di Saat Rupiah Melemah
| Kamis, 16 Januari 2025 | 04:23 WIB

Merangsang Perekonomian Nasional dengan Bunga Lebih Mini di Saat Rupiah Melemah

Meski rupiah masih lesu darah, Bank Indonesia meyakini saat ini adalah waktu tepat untuk memangkas bunga acuan.

Tantangan Menyempitnya Ruang Fiskal
| Kamis, 16 Januari 2025 | 04:15 WIB

Tantangan Menyempitnya Ruang Fiskal

Belanja pemerintah dengan ruang fiskal terbatas belum bisa mendorong pemulihan kelas menengah, sehingga pertumbuhan konsumsi masyarakat terganggu.

Menilik Prospek Calon Emiten Bank Digital
| Kamis, 16 Januari 2025 | 04:10 WIB

Menilik Prospek Calon Emiten Bank Digital

Superbank dinilai menarik lantaran Superbank ini didukung ekosistem dengan adanya Grab dan Singtel serta terakhir ada Kakao Bank yang masuk

Target Kredit Bank Indonesia Tercapai Berkat Kebijakan Likuiditas Makroprudensial
| Kamis, 16 Januari 2025 | 04:00 WIB

Target Kredit Bank Indonesia Tercapai Berkat Kebijakan Likuiditas Makroprudensial

Jika tidak ada insentif KLM, pertumbuhan kredit bank tidak akan mencapai target BI di 10% hingga 12%. 

Kecerdasan Buatan, Andalan Emiten Telekomunikasi Mencapai Efisiensi
| Rabu, 15 Januari 2025 | 11:15 WIB

Kecerdasan Buatan, Andalan Emiten Telekomunikasi Mencapai Efisiensi

Dari sisi jaringan, AI berperan dalam pemerliharaan yang prediktif, manajemen lalu lintas real time dan jaringan otonom. 

Tarif Cukai Minuman Manis Dalam Kemasan Bikin Prospek Emiten Jadi Pahit
| Rabu, 15 Januari 2025 | 11:08 WIB

Tarif Cukai Minuman Manis Dalam Kemasan Bikin Prospek Emiten Jadi Pahit

Efek cukai MBDK bisa diminimalisir. Meluncurkan produk serupa dengan gula lebih rendah dan membebankan ke konsumen. 

Pelemahan Rupiah Berlanjut di 2025, Ini Upaya yang bisa Dilakukan Bank Indonesia
| Rabu, 15 Januari 2025 | 10:00 WIB

Pelemahan Rupiah Berlanjut di 2025, Ini Upaya yang bisa Dilakukan Bank Indonesia

Tekanan capital outflow ditambah besarnya utang luar negeri jatuh tempo memunculkan kekhawatiran yang tak diinginkan; kenaikan suku bunga acuan.

Mendapat Restu Pemegang Saham, Unilever Indonesia (UNVR) Siap Melepas Bisnis Es Krim
| Rabu, 15 Januari 2025 | 09:35 WIB

Mendapat Restu Pemegang Saham, Unilever Indonesia (UNVR) Siap Melepas Bisnis Es Krim

Nilai total rencana penjualan bisnis es krim UNVR tersebut, tidak termasuk PPN mencapai Rp 7 triliun. 

Shikoku Electric (Yonden) Segera Mencaplok 25% Saham HGII
| Rabu, 15 Januari 2025 | 09:24 WIB

Shikoku Electric (Yonden) Segera Mencaplok 25% Saham HGII

Total nilai transaksi inI Rp 325 miliar. Transaksi ini telah disepakati dalam CSPA pada 8 November lalu. 

Dolar AS Menguat, Reksadana Dolar Bisa Jadi Incaran?
| Rabu, 15 Januari 2025 | 09:12 WIB

Dolar AS Menguat, Reksadana Dolar Bisa Jadi Incaran?

Saat ini terdapat 74 reksadana berdenominasi dolar AS. Dana kelolaan per Desember 2024 sebesar US$ 1,55 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler