IHSG Berpotensi Masih Lanjut Tertekan

Jumat, 11 Februari 2022 | 07:58 WIB
IHSG Berpotensi Masih Lanjut Tertekan
[ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham melalui aplikasi /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/11/2021.]
Reporter: Ika Puspitasari, Kenia Intan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal kembali mencetak rekor baru pada perdagangan kemarin, Kamis (10/2), indeks saham ditutup melemah 0,16% ke 6.823,64.

Meski begitu, secara intraday, IHSG sempat mencapai level 6.874,35, rekor intraday tertinggi. Investor asing juga masih rajin belanja. Kemarin, investor asing membukukan beli bersih (net buy) Rp 1,73 triliun.

Analis menilai penurunan indeks saham ini masih wajar. "Pelemahan cukup wajar mengingat beberapa waktu belakangan IHSG bergerak menguat dan kami perkirakan ada aksi profit taking," jelas Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, kemarin.

Analis memprediksi IHSG masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran level support di 6.800 dan resistance di 6.874.

Menurut analisa Joshua, secara teknikal, stochastic IHSG sudah membentuk dead cross pada area overbought. Candle yang terbentuk kemarin juga cukup impulsif. "Pelemahan IHSG yang mungkin terjadi masih berupa koreksi wajar dari tren bullish IHSG," tutur dia.

Herditya menambahkan, selama IHSG belum mampu menembus resistance 6.874, IHSG akan terkoreksi ke rentang 6.750-6.800.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino memperkirakan IHSG hari ini terkoreksi dan bergerak antara level support di 6.790 dan resistance di 6.855. Data inflasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi jadi sentimen negatif. "Ini memicu ekspektasi The Fed akan agresif menaikkan suku bunga," jelas dia.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS kemarin mengumumkan inflasi AS di Januari naik 0,6%. Realisasi ini lebih tinggi ketimbang proyeksi konsensus yang cuma 0,4% serta realisasi di Desember 2021 yang cuma 0,5%.

Menurut Mino, sentimen inflasi tersebut akan memberatkan IHSG hari ini. Investor akan berhati-hati menyikapi data tersebut dan mencermati kebijakan bank sentral AS ke depan.

Selain itu, investor juga akan mencermati perkembangan penyebaran kasus Covid-19 di dalam negeri. Investor akan mencermati data tingkat keterisian rumahsakit di tengah lonjakan kasus Covid-19.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Valuasi Harga Saham DKFT bisa Terkerek Jika Ekspansi ke Hilirisasi Nikel Terwujud
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:38 WIB

Valuasi Harga Saham DKFT bisa Terkerek Jika Ekspansi ke Hilirisasi Nikel Terwujud

Harga saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) sudah melambung ratusan persen sejak awal tahun 2025.

Metrodata Electronics (MTDL) Pacu Bisnis Data dan Akal Imitasi
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:30 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Pacu Bisnis Data dan Akal Imitasi

Manajemen MTDL memproyeksikan bisnis data dan akal imitasi yang dijalani perusahaan dapat bertumbuh setidaknya 50% pada tahun ini

APBN Dihimpit Utang, Belanja Bisa Tumbang
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:30 WIB

APBN Dihimpit Utang, Belanja Bisa Tumbang

Alokasi anggaran pembayaran bunga utang tahun 2026 mencapai 17,19% dari total belanja negara        

Produsen Kosmetik Memoles Strategi Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:10 WIB

Produsen Kosmetik Memoles Strategi Pertumbuhan Bisnis

Bisnis kosmetik  nasional diprediksikan masih akan berkilau. Hal tersebut didorong oleh peningkatan populasi penduduk usia produktif.

Harga Saham CDIA Turun Lagi, Cek Prediksi dan Rekomendasi Teknikal dari Tiga Analis
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham CDIA Turun Lagi, Cek Prediksi dan Rekomendasi Teknikal dari Tiga Analis

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membentuk spinning bottom yang menjadi indikasi awal rebound.

Leluasa Otak-Atik Keranjang, Imbal Hasil Reksadana Campuran Lebih Apik
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Leluasa Otak-Atik Keranjang, Imbal Hasil Reksadana Campuran Lebih Apik

Kendati keranjang banyak berisi saham, sejumlah reksadana campuran kinerjanya ciamik di pasar yang volatil. Simak jurus racikan portofolionya!

GZCO Menyiapkan Rp 40 Miliar untuk Buyback Tanpa RUPS
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:20 WIB

GZCO Menyiapkan Rp 40 Miliar untuk Buyback Tanpa RUPS

Emiten perkebunan kelapa sawit tersebut mengalokasikan dana sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari dana internal.

Laboratoriun Anak Usaha KLBF  Ditunjuk Jadi Pusat Pengembangan Vaksin
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:04 WIB

Laboratoriun Anak Usaha KLBF Ditunjuk Jadi Pusat Pengembangan Vaksin

Laboratorium Kalbio Global Medika ditopang jejaring laboratorium Kalbe Group yang terintegrasi dan  dukungan PML, SCI dan Innolab. 

Urunan Menyokong Proyek Energi Sampah Danantara, Lewat Patriot Bond berkupon 2 Persen
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:47 WIB

Urunan Menyokong Proyek Energi Sampah Danantara, Lewat Patriot Bond berkupon 2 Persen

Imbal hasil Patriot Bond terbilang mini dibanding obligasi negara dengan tenor sejenis (FR104) memberikan kupon hingga 6,5% per tahun.

Juragan Baru ANJT Tender Offer 207,64 Juta Saham
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Juragan Baru ANJT Tender Offer 207,64 Juta Saham

Pada 6 Mei 2025, PT Ciliandra Perkasa (CP) sebagai pengendali baru  telah mengambilalih ANJT dengan pembelian 3,05 miliar saham

INDEKS BERITA

Terpopuler