IHSG Hari Ini Berpotensi Melanjutkan Penguatan Namun Rawan Aksi Ambil Untung

Jumat, 29 Mei 2020 | 05:23 WIB
IHSG Hari Ini Berpotensi Melanjutkan Penguatan Namun Rawan Aksi Ambil Untung
[ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibukanya perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2020). IHSG dibuka menguat 32,16 poin atau 0,71 persen ke posisi 4.578,11 pada pukul 09.25 WIB. ANTARA F]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali naik 1,61% ke posisi 4.716,18 pada perdagangan, Kamis (28/5). Ini artinya, IHSG sudah menguat tiga hari berturut-turut.

Kemarin, ada 739.453 kali transaksi yang melibatkan 9,68 miliar saham senilai Rp 12,03 triliun. Di tengah kenaikan IHSG, investor asing juga mencatatkan nilai beli bersih (net buy) Rp 436,77 miliar di seluruh pasar.

Baca Juga: Bank Swasta Seperti BCA (BBCA) Akan Merasakan Dampak Corona di Kuartal Kedua

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, penguatan IHSG kemarin terdorong oleh optimisme investor terhadap pembukaan ekonomi kembali secara bertahap. Pelaku pasar berharap, pembukaan kegiatan bisnis seperti sedia kala dapat mendorong pemulihan ekonomi.

Melihat sentimen ini masih bakal berlanjut, dia memprediksi, IHSG kembali menguat pada Jumat (29/5). Rentang pergerakan IHSG, di support 4.620 dan resistance di level 4.805.

Baca Juga: Lo Kheng Hong Punya Reksadana Sinarmas yang Dibekukan OJK, Ini Alasan dan Tujuannya

"Saham-saham big cap dari sektor perbankan masih berpeluang untuk kembali naik dan menjadi penopang IHSG," kata Mino saat dihubungi, Kamis (28/5).

Meskipun begitu, dia juga melihat adanya sentimen negatif yang berasal dari luar Indonesia. "Sentimen negatif yang dapat menyelimuti pasar saham adalah potensi memanasnya hubungan politik antara Amerika Serikat dan China terkait dengan RUU Keamanan Nasional Hong Kong," ucap dia.

IHSG diwarnai profit taking

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi, IHSG akan bergerak turun dengan level support di 4.500 dan resistance 4.750. Menurut dia, IHSG pada IHSG akan diwarnai aksi ambil keuntungan.

"Aksi profit taking tersebut berpotensi menekan IHSG kembali menguji pivot level pada kisaran 4.560-4.650," kata Valdy, kemarin.

Baca Juga: PT Bibit Tumbuh Bersama meminta maaf kepada Sinarmas AM

Dari eksternal, dia juga sepakat, para pelaku pasar khawatir, tensi geopolitik antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas dapat menghambat proses negosiasi dagang kedua negara tersebut.

Sementara itu, dari dalam negeri, investor masih mengantisipasi rencana penerapan "the new normal" di tengah Covid-19 yang masih mewabah serta data inflasi Mei 2020 yang dijadwalkan rilis awal pekan depan.

Baca Juga: Jadi Kuasa Hukum Sinarmas Asset Management, Hotman Paris Layangkan Somasi Terbuka

Oleh sebab itu, ia menyarankan investor untuk waspada terhadap adanya potensi profit taking pada saham-saham yang mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan Kamis (28/5). Di sisi lain, ia melihat adanya peluang speculative buy pada sejumlah saham defensif.

Senada, Analis Artha Sekuritas Dennies C. Jordan melihat ada peluang IHSG melemah hari ini. Secara teknikalm], dia melihat, potensi penguatan indeks mulai terbatas. "Sejauh ini masih ada risiko terhadap perekonomian akibat dari covid-19 dan masih minim sentimen dari dalam negeri," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Lapis Dua Mulai Merana
| Jumat, 15 November 2024 | 09:02 WIB

Saham Lapis Dua Mulai Merana

Setelah sempat menguat di tengah pelemahan saham-saham big cap, kini saham-saham lapis kedua juga mulai kehilangan tenaga.

Harga Emas Turun tapi Stok Logam Mulia Antam Belum Tersedia
| Jumat, 15 November 2024 | 08:49 WIB

Harga Emas Turun tapi Stok Logam Mulia Antam Belum Tersedia

Tidak tersedianya stok emas batangan Antam bisa terjadi karena masalah logistik ataupun permintaan. 

Saham Big Cap Mulai Minim Sokongan Asing
| Jumat, 15 November 2024 | 08:48 WIB

Saham Big Cap Mulai Minim Sokongan Asing

Beberapa saham berada di daftar top 10 market cap bursa, tidak  masuk dalam portofolio hedge fund asing

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed
| Jumat, 15 November 2024 | 08:42 WIB

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed

Rasio lancar TBIG per September 2024 berada di angka 0,2x, turun dari periode sama tahun sebelumya yang sebesar 0,3x. 

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok
| Jumat, 15 November 2024 | 07:55 WIB

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok

Pelemahan industri ritel disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi, termasuk tren deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024
| Jumat, 15 November 2024 | 07:29 WIB

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024

Pemerintahan Prabowo Subianto membentuk Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di bawah koordinasi Kemenko Bidang Politik dan Keamanan.

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao
| Jumat, 15 November 2024 | 07:20 WIB

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao

Produsen makanan dan minuman fokus melakukan efisiensi dan pengetatan biaya operasional untuk mengantisipasi efek kenaikan harga kakao.

TOBA Divestasi Dua PLTU Senilai US$ 144 Juta
| Jumat, 15 November 2024 | 07:15 WIB

TOBA Divestasi Dua PLTU Senilai US$ 144 Juta

TOBA akan menjual seluruh saham  di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).

Golden Flower (POLU) Ekspansi ke Bisnis Kecantikan dan Kesehatan
| Jumat, 15 November 2024 | 07:10 WIB

Golden Flower (POLU) Ekspansi ke Bisnis Kecantikan dan Kesehatan

POLU menggandeng Oracle Dermatology dari Korea Selatan.dan berupaya menghadirkan layanan dermatologi internasional di Indonesia.

Smelter Berhenti Produksi, Freeport Minta Relaksasi
| Jumat, 15 November 2024 | 07:00 WIB

Smelter Berhenti Produksi, Freeport Minta Relaksasi

PT Freeport Indonesia menghentikan aktivitas produksi smelter usai insiden kebakaran yang terjadi pada bulan Oktober 2024 silam.

INDEKS BERITA

Terpopuler