Lo Kheng Hong Punya Reksadana Sinarmas yang Dibekukan OJK, Ini Alasan dan Tujuannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lo Kheng Hong, investor kawakan yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia, ternyata menempatkan sebagian portofolionya di produk reksadana.
Yang menarik lagi, Lo Kheng Hong ternyata menempatkan dananya di reksadana besutan PT Sinarmas Asset Management yang kini tengah dibekukan sementara oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Padahal, Lo Kheng Hong selama ini dikenal sebagai investor yang hanya menempatkan dananya di instrumen investasi saham.
Baca Juga: OJK Bekukan Tujuh Reksadana Sinarmas Asset Management
Lalu, apa alasan Lo Kheng Hong menempatkan dananya di produk reksadana Sinarmas?
Menurut Lo Kheng Hong, penempatan dana di produk reksadana Sinarmas hanya sementara sebelum dana tersebut digunakan untuk membeli saham.
"Uang yang belum dibelikan saham ditempatkan di reksadana Sinarmas," ujar Lo Kheng Hong.
Baca Juga: Tujuh Reksadana Dibekukan OJK, Sinarmas Asset Management Bertanggung Jawab
Lo Kheng Hong akan terus menempatkan dananya di reksadana Sinarmas tersebut hingga menemukan saham perusahaan yang bagus dan murah.
Setelah menemukannya, "Saya baru habiskan semua uang di reksadana untuk saya belanjakan saham," kata Lo Kheng Hong.
Karena hanya untuk sementara, Lo Kheng Hong tidak memilih reksadana saham. Ia menaruh dananya di reksadana pendapatan tetap.
Baca Juga: Jadi Kuasa Hukum Sinarmas Asset Management, Hotman Paris Layangkan Somasi Terbuka
Alasan Lo Kheng Hong, imbal hasil reksadana pendapatan tetap sedikit lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang. Namun, ia bisa tetap menarik dananya setiap saat saat ingin membeli saham.
Meski ada banyak manajer investasi yang memiliki produk reksadana pendapatan tetap, Lo Kheng Hong hanya memiliki produk reksadana besutan Sinarmas. Bahkan, ia menempatkan dana cukup banyak di reksadana Sinarmas. Apa alasannya?
Lo Kheng Hong pilih Danamas Stabil
Lo Kheng Hong bilang, Sinarmas merupakan konglomerat yang keuangannya sangat kuat. Sinarmas juga merupakan kelompok perusahaan terkaya nomor dua di Indonesia.
Itu sebabnya, Lo Kheng Hong percaya diri dengan menempatkan dananya di reksadana Sinarmas.
Bahkan, Lo Kheng Hong mengaku, dana yang ia tempatkan di reksadana Sinarmas terbilang cukup besar. Sayang, Lo Kheng Hong enggan membisikkan nilai pastinya.
Baca Juga: Reksadana Dibekukan, Sinarmas Asset Management Kelola Dana Rp 32 Triliun
Yang jelas, Lo Kheng Hong sudah tiga tahun ini memiliki produk reksadana Sinarmas.
Reksdana pendapatan tetap besutan Sinarmas yang Lo Kheng Hong pilik adalah Danamas Stabil. Reksadana ini dipilih karena memiliki kinerja yang relatif stabil dibandingkan produk reksadana penapatan tetap lainnya.
Kinerja Danamas Stabil terhitung moncer dibandingkan rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap.
Baca Juga: Asyik Jalan-Jalan di Saat IHSG Ambrol, Ini Pesan Lo Kheng Hong untuk Investor Saham
Berdasarkan fund fact sheet, dalam setahun terakhir hingga 30 April 2020, Danamas Stabil mencetak return sebesar 7,22%.
Sementara kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta Fixed Income Fund Index pada periode yang sama hanya tumbuh 3,99%.
Danamas Stabil merupakan salah satu daru tujuh produk reksadana Sinarmas yang kemarin dibekukan oleh OJK.
Baca Juga: Enggak Kerja, Lo Kheng Hong Terima Uang Rp 16,5 Miliar dari Petrosea (PTRO)
Meski begitu, Lo Kheng Hong tak berniat melakukan pencairan dana reksadana Danamas Stabil.
Alasannya, lagi-lagi karena Lo Kheng Hong percaya dengan Sinarmas. "Saya punya uang cukup banyak di Reksadana Sinarmas. Saya tidak tarik karena saya percaya kepada Sinarmas," ujar Lo Kheng Hong.
Seperti diketaui, OJK membekukan atau menghentikan sementara aktivitas tujuh reksadana yang dikelola Sinarmas Asset Management, Ketujuh produk yang dibekukan antara lain Danamas Pasti, Danamas Stabil, Danamas Rupiah dan Danamas Rupiah Plus. Selain itu ada juga reksadana Simas Saham Unggulan, Simas Syariah Unggulan dan Simas Syariah Berkembang.