IHSG Jumat (25/6) Berpotensi Sideways Cenderung Tertekan

Jumat, 25 Juni 2021 | 08:52 WIB
IHSG Jumat (25/6) Berpotensi Sideways Cenderung Tertekan
[ILUSTRASI. Karyawan melintasi layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/6/2021). ]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah 0,37% ke level 6.012,06 pada perdagangan Kamis (24/6). Namun, investor asing kembali membukukan net buy Rp 86,79 miliar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG disebabkan adanya aksi ambil untung atau profit taking. Hari ini (24/6), pelaku pasar masih akan mengkhawatirkan perkembangan kasus Covid-19 serta penanganannya di Indonesia.

Apalagi, kemarin kasus baru positif Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 20.575 orang. Ini merupakan rekor tertinggi kasus baru harian sejak pandemi melanda Indonesia. Karena sentimen tersebut, Herditya memperkirakan IHSG akan bergerak sideways cenderung terkoreksi dengan level support di 6.000 dan resistance di 6.080.

Baca Juga: Saham big cap: IHSG lunglai, EMTK naik 3 hari, UNVR turun 3 hari

Analis Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah mengatakan, rekor lonjakan kasus harian Covid-19 menimbulkan kekhawatiran investor akan pemulihan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua, yang sebelumnya sempat diproyeksikan tumbuh positif 8%. "Risiko pasar domestik saat ini cenderung meningkat," tutur dia, kemarin.

Pelaku pasar juga nampak tidak merespons signifikan data pertumbuhan kredit Indonesia yang membaik. Ini karena investor masih fokus mencermati kebijakan pemerintah, guna meminimalisir penyebaran virus korona.

Di akhir pekan ini, ada sejumlah data ekonomi eksternal yang juga dapat dicermati, di antaranya indeks pengeluaran konsumsi individu Amerika Serikat (AS). Ini salah satu data terkait inflasi yang jadi acuan The Fed menentukan kebijakan moneter.

Baca Juga: Asing banyak melego saham-saham ini di tengah penurunan IHSG

Dengan sejumlah sentimen tersebut, Regina memperkirakan indeks saham masih akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Proyeksi dia, IHSG hari ini akan bergerak pada rentang 5.980-6.060.

Untuk perdagangan hari ini, Herditya menyarankan investor mencermati saham BBRI, TBIG dan GGRM.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler