IHSG Menguat, Saham DSSA Jadi Top Leaders Dalam 2 Pekan Beruntun

Senin, 08 September 2025 | 04:30 WIB
IHSG Menguat, Saham DSSA Jadi Top Leaders Dalam 2 Pekan Beruntun
[]
Reporter: Dimas Andi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,47% menjadi 7.867,35 dalam sepekan periode 1-4 September 2025. Pergerakan IHSG dalam empat hari perdagangan ini berbalik dari pekan sebelumnya periode 25-29 Agustus 2025 yang turun 0,36%.

Analis MNC Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, penguatan IHSG dipengaruhi oleh situasi politik dalam negeri yang mulai kembali kondusif pasca aksi demonstrasi pada akhir Agustus lalu. Selain itu, rilis data inflasi dan neraca dagang Indonesia yang relatif stabil serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia. 

Tak hanya itu, lonjakan harga emas dunia berdampak signifikan bagi emiten-emiten di IHSG, terutama yang memiliki eksposur terhadap komoditas tersebut.

"Pelemahan IHSG menuju akhir pekan ini cenderung disebabkan oleh profit taking menjelang long weekend," ujar dia, Kamis (4/9).

Baca Juga: Begini Proyeksi IHSG Saat Gejolak Sosial Politik Dalam Negeri Meningkat

Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menambahkan, aksi jual oleh investor asing banyak terjadi pada saham-saham berkapitalisasi besar (big caps). Sentimen ini membuat harga saham big caps tersebut menurun, sehingga IHSG tertekan menjelang akhir pekan.

Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang menguat 7,06% sepekan masih menduduki top leader IHSG dalam dua pekan beruntun setelah pekan 19-22 Agustus menjadi top laggard. Penguatan harga saham DSSA bahkan mencapai 25,85% pada pekan periode 25-29 Agustus 2025.

PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) menjadi saham top 10 top leaders dengan persentase penguatan terbesar sepekan, yakni 34,07%. Selain MSIN, saham PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga masuk 10 top leaders dengan penguatan masing-masing 19,67% dan 11,51% sepekan.

Berikut saham-saham top leaders, top laggards, top gainers, dan top losers sepekan:

Baca Juga: Cermati Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Pekan Depan

Untuk pekan ini, William memperkirakan IHSG cenderung mengalami koreksi meski ada sentimen window dressing oleh sejumlah emiten pada September 2025. 

"IHSG tetap punya peluang menguat dengan bantuan sentimen eksternal seperti meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed," kata dia, Kamis (4/9).

William memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 7.800-7.913. 

Selanjutnya: Peluang Biodiesel dan Pasar Ekspor Memoles Prospek Sektor CPO

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian
| Senin, 17 November 2025 | 10:33 WIB

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian

Situasi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi keberhasilan redenominasi. Ada beberapa aspek yang membuat kebijakan ini gagal.

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi
| Senin, 17 November 2025 | 09:57 WIB

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi

Survei harga properti BI menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat, hanya naik 0,84% YoY hingga kuartal III-2025

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri
| Senin, 17 November 2025 | 06:30 WIB

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri

Harga logam industri terangkat oleh kombinasi sentimen makro yang membaik serta tekanan pasokan global yang belum mereda.

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi
| Senin, 17 November 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi

Rupiah menguat 0,13% secara harian ke level Rp 16.707 per dolar AS pada Jumat (14/11). Namun, dalam sepekan lalu, rupiah melemah 0,10%. 

Jalan Tengah UMP 2026
| Senin, 17 November 2025 | 06:14 WIB

Jalan Tengah UMP 2026

Negara ini butuh upah yang layak dan iklim usaha yang sehat. Keduanya bisa berjalan jika semua pihak bersedia mendekat ke tengah.

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah

Keputusan bank milik Danantara menaikkan bunga deposito USD menjadi 4% masih mengundang tanya. Pasalnya, permintaan kredit valas masih melambat​

INDEKS BERITA

Terpopuler