IHSG Rekor, Begini Strategi Manajer Investasi Mengelola Reksadana Saham

Jumat, 16 September 2022 | 04:35 WIB
IHSG Rekor, Begini Strategi Manajer Investasi Mengelola Reksadana Saham
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level 7.300. Ini seiring kenaikan harga banyak saham, terutama saham berkapitalisasi pasar besar. Kondisi ini tentu berdampak pada  kinerja reksadana saham. 

Dimas Noverio, Head of Equity and Research Avrist Asset Management, mengatakan, penguatan IHSG masih bisa berlanjut. "Kami belum mengubah pandangan kami terhadap pasar, kami cenderung positif walaupun ada beberapa faktor risiko saat ini," jelas dia, kemarin.

Baca Juga: Kehancuran Terbesar bakal Datang, Robert Kiyosaki Minta Masuk Sekarang ke 2 Aset Ini

Dimas mengatakan, IHSG masih akan lanjut menguat ke level 7.500. Dia menyebut, saham yang bisa mendorong IHSG ke depan adalah saham sektor perbankan, energi, perindustrian dan infrastruktur. 
Dia berharap pulihnya daya beli masyarakat akan mendorong perekonomian. "IHSG dapat berada di atas 7.500 bila harga energi terus menguat," kata Dimas. 

Reksadana saham milik Avrist, yakni reksadana Avrist Ada Saham Blue Safir, menghasilkan kinerja positif 15,64% sepanjang tahun ini. Kinerja tersebut di atas rata-rata kinerja saham yang lain. 
Dimas menyebut, ke depan reksadana saham masih prospektif. Karena itu, dia mengaku akan lebih cermat dalam memilih sektor dan saham.  

Hingga akhir 2022, Dimas memperkirakan, IHSG masih memberi potensi kenaikan 3%-5% lagi. Menurut dia, sentimen yang dapat mendukung reksadana saham berasal dari kenaikan komoditas dan arus masuk asing ke pasar saham.

Presiden dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra juga yakin IHSG masih bisa melaju meski ada risiko inflasi. Reksadana saham Pinnacle Strategic Equity Fund berhasil mencatatkan kinerja 13,35% di tahun ini. Ke depan, Pinnacle menerapkan strategi kuantatif dalam mengelola investasi. 

Pinnacle akan lebih melihat dari sisi faktor value, momentum, quality dan volatility, bukan dari sisi sektor. "Di tahun ini faktor value memiliki kontribusi yang lebih baik jika dibandingkan dengan faktor lainnya," tutur Guntur.  

Baca Juga: Kenaikan Inflasi Mengintai, Reksadana Bisa Jadi Pilihan Investasi yang Menarik?

 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish

Berdasar Bloomberg, harga emas di pasar spot kembali bergerak di atas US$ 4.200 per ons troi pada akhir pekan lalu.

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:20 WIB

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera

Bencana banjir dan longsor  yang terjadi di wilayah Sumatra tentu memberikan dampak terhadap kelancaran angsuran kredit para debitur perbankan.​

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026

Potensi pemangkasan bunga acuan di 2026 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja emiten properti 

Laju Pertumbuhan Kredit untuk Kebutuhan Modal Kerja Kian Melempem
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Laju Pertumbuhan Kredit untuk Kebutuhan Modal Kerja Kian Melempem

Pertumbuhan kredit modal kerja kian melambat hingga hanya naik 2,1% secara tahunan per Oktober 2025, melambat September yang naik 2,9%,

Mungkinkah Bursa Indonesia Menanti Window Dressing?
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:13 WIB

Mungkinkah Bursa Indonesia Menanti Window Dressing?

Harap diingat, pergerakan harga saham selalu akan dipengaruhi oleh persepsi investor terhadap potensi kinerja. 

Perbankan Sulit Mencapai Pertumbuhan Dua Digit
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:10 WIB

Perbankan Sulit Mencapai Pertumbuhan Dua Digit

Perbankan tampaknya semakin sulit mengejar target tahun ini jika melihat perkembangan kinerjanya sejauh ini.​

Deforestasi
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:10 WIB

Deforestasi

Deforestasi di Indonesia juga dinilai masih pada tingkat yang mengancam kelangsungan keanekaragaman hayati.

Saham Emiten Penghuni KBMI I Bergerak Dinamis, Simak Apa Saja Pendorongnya
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:05 WIB

Saham Emiten Penghuni KBMI I Bergerak Dinamis, Simak Apa Saja Pendorongnya

Berhembus rumor bahwa pergerakan saham perbankan KBMI I merupakan sinyal adanya aksi korporasi untuk menghimpun modal inti di atas Rp 6 triliun.

Mengawali Bulan Desember, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (1/12)
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:00 WIB

Mengawali Bulan Desember, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (1/12)

Di sisi lain,  rotasi sektor mengarah kembali pada saham-saham new blue chips kelompok konglomerasi.

Rupiah Masih Akan Tertekan di Awal Pekan
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Masih Akan Tertekan di Awal Pekan

Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,23% secara harian ke Rp 16.675 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler