ILUSTRASI. Pelanggan berbelanja pada gerai ritel modern di Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (26/2/2024). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)
Reporter: Dimas Andi | Editor: Havid Vebri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kemasan Tanah Air kemungkinan sulit tumbuh optimal pada 2024. Salah satu faktor pengganjalnya adalah tren penurunan impor bahan baku kemasan dalam beberapa waktu terakhir.
Indonesia Packaging Federation (IPF) mengemukakan, impor bahan baku kemasan telah menyusut sekitar 20% sejak kuartal III-2023 dan tren tersebut masih berlanjut sampai saat ini. Hal itu menjadi sinyal negatif bagi pebisnis kemasan, terutama yang memasok produknya ke industri makanan-minuman (mamin).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.