Impor Batubara China di Maret Mulai Rebound, Kenaikan Dibatasi Harga yang Tinggi

Rabu, 13 April 2022 | 14:25 WIB
Impor Batubara China di Maret Mulai Rebound, Kenaikan Dibatasi Harga yang Tinggi
[ILUSTRASI. Pembangkit listrik batubara di Shanghai, China, 14 Oktober 2021. REUTERS/Aly Song]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Impor batubara China untuk bulan Maret bangkit dari level terendahnya selama dua tahun terakhir yang terjadi pada Februari. Namun, volume selama Maret masih lebih rendah 40% dibandingkan realisasi di periode sama tahun sebelumnya. Pembeli batubara menghindari impor yang mahal dan beralih ke pasar domestik yang memiliki pembatasan harga. 

Sebagai konsumen batubara terbesar di dunia, China mengimpor 16,42 juta ton batubara sepanjang Maret, demikian ditunjukan data Administrasi Umum Bea Cukai pada Rabu.

Sebagai pembanding, volume impor selama Februari sebesar 11,23 juta ton, yang merupakan level terendah sejak Desember 2019. Sedangkan volume impor pada Maret 2021 sebesar 27,33 juta ton.

Baca Juga: Meski Muncul Varian Baru, Kasus Covid-19 Global Terus Melanjutkan Tren Penurunan

Selama kuartal pertama 2022, China mengimpor 51,81 juta ton batu bara, turun 24,2% pada tahun itu. Indonesia yang merupakan pemasok batu bara utama ke China, secara mengejutkan melarang ekspor batu bara selama sebulan di Januari. 

Sumber-sumber industri memperkirakan impor batubara China bisa turun hingga 30% tahun ini sejalan dengan kenaikan produksi domestik hingga mencapai rekor baru. Impor juga menurun karena kenaikan harga di pasar global seiring dengan penjatuhan sanksi negara-negara Barat terhadap pasokan batubara dari Rusia.

Dengan pembatasan impor di Australia dan kekhawatiran atas sanksi sekunder atas pembelian dari Rusia, pedagang China memiliki sedikit pilihan di pasar untuk batubara seaborne. Terutama karena harga acuan batubara global hampir dua kali lipat dibandingkan harga domestik.

Baca Juga: Pesanan Mesin Turun Tajam di Februari, Prospek Pemulihan Jepang Semakin Meragukan

Beijing bertujuan untuk menjaga produksi batubara domestik pada 12,6 juta ton per hari pada tahun 2022, membatasi harga untuk batubara termal dan telah mendesak utilitas untuk menandatangani kontrak jangka panjang dengan penambang untuk memastikan pasokan yang stabil.

Utilitas Cina biasanya mulai mengisi kembali persediaan pada akhir April atau Mei sebagai persiapan untuk permintaan listrik puncak di musim panas. Tetapi kebangkitan COVID-19 di seluruh China yang membatasi mobilitas dan menghentikan operasi pabrik dapat mengurangi permintaan batu bara.

Konsumsi batubara harian utilitas di delapan provinsi pesisir China mencapai 1,62 juta ton pada minggu lalu, turun 9,6% dari minggu sebelumnya dan 12% lebih rendah dari tahun lalu, menurut data yang dilacak oleh China Coal Transportation and Distribution.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS
| Selasa, 13 Mei 2025 | 13:03 WIB

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS

Beban yang ditanggung APBN berpotensi makin membengkak jika Indonesia mengimpor migas lebih banyak dari Amerika Serikat.

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton
| Selasa, 13 Mei 2025 | 12:18 WIB

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton

Adapun pasokan cadagan beras pemerintah yang sudah dikuasai oleh Bulog hingga 9 Mei 2025 sudah tembus 3,6 juta ton. 

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:40 WIB

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)

Kontribusi terbesar terhadap penjualan datang dari segmen manufaktur dan retail, yang bersama-sama menyumbang 97% terhadap total penjualan.

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:38 WIB

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Mei 2025) 1 gram Rp 1.884.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  29,93% jika menjual hari ini.

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:15 WIB

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025

ALII memproyeksikan profitabilitas dan volume jasa ALII pada tahun ini bisa meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan  tahun 2024.

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:57 WIB

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande

Sejak 1 Juni 2024 pendaftaran produk yang mengandung omethoate, carbosulfan, dan Methomyl di China ditangguhkan dan produksinya dilarang.

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:23 WIB

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT

Rata-rata margin laba bersih tahun 2025-2029 diprediksi meningkat sebesar 22,10% dibanding posisi per akhir tahun 2024.

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:03 WIB

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut

Belum ada sentimen negatif, harga bitcoin diprediksi masih akan bertahan di kisaran US$ 102.000 hingga US$ 108.000 per btc.

Catur dan Support System
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Catur dan Support System

Pendanaan masih menjadi persoalan klasik di program pembinaan olahraga seperti catur yang merupakan olahraga sejuta umat.

Tarif, Konsumsi dan Sustainability
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Tarif, Konsumsi dan Sustainability

Esensi dari keberlanjutan atau sustainability sebenarnya sederhana yakni mengurangi yang tidak perlu.

INDEKS BERITA

Terpopuler