Incar Kenaikan Jumlah Pelanggan, Cikarang Listrindo Siapkan Modal US$ 50 Juta

Kamis, 24 Januari 2019 | 07:20 WIB
Incar Kenaikan Jumlah Pelanggan, Cikarang Listrindo Siapkan Modal US$ 50 Juta
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 40 juta-US$ 50 juta tahun ini. Anggaran belanja tersebut lebih besar ketimbang alokasi tahun lalu yakni US$ 30 juta hingga US$ 40 juta.

Sumber capex tahun ini berasal dari kas operasional. Kalau mengintip catatan keuangan yang terakhir kali dipublikasikan yakni periode 30 September 2018, Cikarang Listrindo masih memiliki kas dan setara kas senilai US$ 210,17 juta.

Tujuan penggunaan capex 2019 untuk membiayai perawatan pembangkit listrik. "Selain itu, akan kami gunakan untuk pembangunan jalur distribusi perusahaan," kata Baskara Rosadi Van Roo, Investor Relations and Corporate Finance Manager PT Cikarang Listrindo Tbk kepada KONTAN, Rabu (23/1).

Sejauh ini, Cikarang Listrindo memiliki tiga pembangkit listrik. Dua di antaranya pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan daya masing-masing 755 megawatt (mw) dan 109 mw. Satu lagi adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x140 mw. Alhasil, total kapasitas daya terpasang mencapai 1.144 mw.

Sementara itu, pembangunan jalur distribusi tahun ini bakal mebutuhkan anggaran sekitar US$ 15 juta. Menurut materi paparan publik tahun lalu, Cikarang Listrindo memiliki infrastruktur listrik di lima kawasan industri. Mereka juga mengoperasikan jalur distribusi bertegangan 20 kilovolt (kv) sepanjang 1.455 kilometer (km).

Belum lagi jalur transmisi bertegangan 150 kv sepanjang 3 km yang menghubungkan PLTG I ke PLTG II. Ada pula jalur transmisi 30 km yang menyambungkan PLTG dan PLTU.

Tak puas sampai di situ, Cikarang Listrindo ingin menambah aset. Pilihan jatuh pada pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) Makanya, mereka mengembangkan pilot project alias proyek percontohan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 52,5 kw di Cikarang, Jawa Barat.

Dari proyek percontohan itu, Cikarang Listrindo memperkirakan butuh anggaran sebesar US$ 1 juta untuk setiap 1 mw proyek PLTS yang dibangun. Selain anggaran, mereka juga mengumpulkan sejumlah data terkait proyek listrik EBT tersebut.

 

Menambah pelanggan

Sejalan dengan rencana penambahan proyek listrik, Cikarang Listrindo berharap semakin leluasa meningkatkan jumlah pelanggan. "Tahun ini kami ingin lebih agresif dan kami prediksi kenaikan penjualan kwh kepada pelanggan industri akan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Baskara.

Demi menggaet pelanggan baru, Cikarang Listrindo berencana meningkatkan kualitas operasional dan layanan. Perusahaan berkode saham POWR di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut juga berniat mengoptimalkan utilitas dari semua unit pembangkit listrik yang ada.

Sebagai perbandingan, tahun lalu Cikarang Listrindo menargetkan penambahan 100 pelanggan baru. Sampai September 2018 sudah terealisasi 50 pelanggan baru. Kalau realisasinya sepanjang tahun lalu belum ketahuan.

Sementara jika kembali merujuk data dalam materi paparan publik tahun lalu, hingga Juni 2018 lalu Cikarang Listrindo mendekap 2.382 pelanggan. Jumlah pelanggan itu bertambah lebih dari tiga kali lipat ketimbang periode tahun 1993-1997 yang lalu.

Meskipun sudah berbagi agenda bisnis tahun 2019, manajemen Cikarang Listrindo belum dapat menyebutkan target kinerja keuangan yang dibidik. Mereka hanya mengatakan, ada peluang pendapatan tahun ini.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:45 WIB

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas

Produk exchange-traded fund (ETF) emas siap meluncur awal tahun depan dari sejumlah manajer investasi (MI)

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:38 WIB

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% secara tahunan. Meningkat dari 3,7% pada September.

INDEKS BERITA

Terpopuler