Indosat (ISAT) dan Tri Bersinergi, Cuan Kian Pasti

Jumat, 10 Juni 2022 | 04:25 WIB
Indosat (ISAT) dan Tri Bersinergi, Cuan Kian Pasti
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek penggabungan bisnis (merger) PT Indosat Tbk (ISAT) dengan Hutchison 3 Indonesia (H3I) sudah mulai terasa pada kuartal I-2022. Kontribusi terutama terasa pada segi operasi ISAT. 

Jumlah pelanggan seluler ISAT kini mencapai 94,6 juta, atau meningkat 50,4% secara kuartalan, berkat penggabungan dengan jumlah pelanggan H3I. Sementara dari kinerja keuangan, sepanjang Januari-Maret 2022, ISAT membukukan laba bersih sebesar Rp 128,75 miliar.

Angka ini menurun 25,2% secara tahunan. Namun, pendapatan ISAT masih naik 48% secara tahunan menjadi sebesar Rp 10,87 triliun. 

Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Dukung Transformasi Digital Indonesia di Pertambangan

Meski laba bersih ISAT menurun, Gani, Analis Ciptadana Sekuritas Asia, berpendapat, realisasi bottom line ISAT berada di atas ekspektasi. Semula ia memprediksi ISAT masih akan membukukan rugi bersih di tahun ini. 

Menurut Gani, penyebabnya adalah beban penyusutan dan amortisasi lebih rendah dari perkiraan, karena ISAT mengonsolidasikan aset tetap H3I dengan nilai tercatat lebih rendah daripada nilai buku. Tak hanya itu, perkembangan integrasi tergolong baik, dengan biaya minimal. 

Ke depan, ISAT akan mempertahankan merek Tri di pasar. Alasannya, merek ini memiliki pangsa pasar yang kuat di populasi muda dan segmen pengguna game. 

Proses integrasi dengan H3I juga berjalan lebih cepat dari jadwal. Sekitar 20% dari proses rencana integrasi sudah selesai pada kuartal I-2022. Saat ini, ISAT masih melakukan negosiasi dengan mitra, khususnya penyedia peralatan dan menara telekomunikasi, untuk integrasi berikutnya.

"Ini sangat penting karena ISAT bisa lebih hemat dengan menonaktifkan situs duplikat dan melakukan integrasi jaringan," tulis Gani dalam risetnya. Hitungan dia, ISAT membuka nilai sinergi sebesar US$ 300-US$ 400 juta selama 3-4 tahun ke depan. Porsi terbesar akan didapat dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Pangsa pasar besar

Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Pamerkan Teknologi 5G di Formula E & Luncurkan Kartu Turis

Analis MNC Sekuritas Andrew Sebastian Susilo berpendapat, merger antara kedua perusahaan ini dapat memperluas jangkauan jaringan 4G ISAT di Indonesia. Sehingga ke depan akan menguntungkan pelanggan.

Setelah merger, jumlah base transceiver station (BTS) yang dimiliki kedua perusahaan ini berjumlah 159.918 unit, setara 27,83% dari total keseluruhan BTS perusahaan telekomunikasi di Indonesia.  

ISAT-H3I juga berpotensi memegang pangsa pasar kedua terbesar di antara operator telekomunikasi. Gabungan keduanya berpeluang memiliki pangsa pasar 31,6%. Sebelumnya pangsa pasar ISAT  sebesar 16,3% dan H3I 15,3%.

Akan tetapi, menurut Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya, potensi pertumbuhan hasil merger masih perlu dilihat ke depan. "Efek yang lebih nyata dari merger ini baru akan terasa dalam jangka menengah," pendapat dia.

Baca Juga: Indosat (ISAT) Gandeng Tiga Perusahaan Garap Bisnis Data Center

Sejalan dengan sinergi bisnis tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison diprediksi akan mencatatkan performa keuangan yang lebih baik. Menurut Andrew, berdasarkan konsensus, pendapatan ISAT tahun ini mencapai Rp 37,6 trilliun, atau meningkat 23,21% secara tahunan. Laba bersih diprediksi naik 2,76% secara tahunan jadi Rp 1,03 triliun.

Menurut Andrew, kinerja tersebut dapat diraih karena struktur biaya kedua perusahaan sudah terjaga, sehingga berada di operating leverage yang baik. "Artinya, tingkat pendapatan dari data sudah mampu menopang dengan baik volatilitas di biaya operasional yang ada," kata dia. 

Gani merekomendasikan buy saham ISAT dengan target harga Rp 7.500. Ia memprediksi, pendapatan ISAT bisa mencapai Rp 46,25 triliun, dengan laba bersih Rp 556 miliar pada tahun 2022.

Cheryl menambahkan, secara valuasi, PER ISAT juga lebih murah dibandingkan peers. "PER ISAT saat ini di bawah rerata deviasi," kata dia. PER ISAT berada di 5,24 kali, sedangkan EXCL 25,07 kali dan TLKM 16,14 kali. 

Cheryl merekomendasikan buy ISAT dengan target harga Rp 6.700. Kalau  Robertus Yanuar Hardy, analis Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli dengan target 
Rp 7.000 per saham. 

Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Optimistis Kinerja 2022 Tumbuh di Atas Industri    

Bagikan

Berita Terbaru

Cek 15 Saham LQ45 yang Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi di Bulan Oktober
| Selasa, 30 September 2025 | 21:53 WIB

Cek 15 Saham LQ45 yang Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi di Bulan Oktober

Untuk bulan Oktober 2025, IHSG diprediksi dapat lanjut naik lagi, apalagi secara historis di bulan Oktober IHSG kerap berada di zona hijau.

Tidak Hanya Menambang, INCO Jawab Dua Tantangan ESG Global Paling Mendesak
| Selasa, 30 September 2025 | 20:32 WIB

Tidak Hanya Menambang, INCO Jawab Dua Tantangan ESG Global Paling Mendesak

Pada 2024 INCO merealisasikan biaya pengelolaan lingkungan US$ 28,37 juta atau setara Rp 462,47 miliar.

Catat Aksi Net Buy Rp 199,47 Miliar, JP Morgan hingga Allianz Borong Saham ASII
| Selasa, 30 September 2025 | 19:40 WIB

Catat Aksi Net Buy Rp 199,47 Miliar, JP Morgan hingga Allianz Borong Saham ASII

Aksi akumulasi saham ASII terbanyak dilakukan oleh JP Morgan Chase & Co sebanyak 46.189.100 saham yang dilakukan pada 29 September 2025.

Anak Usaha DOID Rilis Obligasi Senilai Rp 1,4 Triliun, Tawaran Kupon Hingga 8,75%
| Selasa, 30 September 2025 | 13:38 WIB

Anak Usaha DOID Rilis Obligasi Senilai Rp 1,4 Triliun, Tawaran Kupon Hingga 8,75%

PT Bukit Makmur Mandiri Utama akan memanfaatkan dana obligasi untuk refinancing, belanja modal, dan modal kerja.

Ada Transaksi Nego Jumbo di Saham ARCI, Basis Utama Prima Milik Happy Hapsoro Jualan?
| Selasa, 30 September 2025 | 11:41 WIB

Ada Transaksi Nego Jumbo di Saham ARCI, Basis Utama Prima Milik Happy Hapsoro Jualan?

Basis Utama Prima masuk sebagai investor di ARCI saat emiten pertambangan emas tersebut menggelar IPO pada 2021.

Besarnya Efek Domino Dibalik Suntikan Rp 200 T ke Himbara untuk Koperasi Merah Putih
| Selasa, 30 September 2025 | 10:25 WIB

Besarnya Efek Domino Dibalik Suntikan Rp 200 T ke Himbara untuk Koperasi Merah Putih

Risiko terbesar jika sampai terjadi kegagalan Koperasi Merah Putih akan ditanggung desa dan kelurahan.

DPR Minta Minimum Free Float 30%, Begini Efeknya Bagi Pasar Saham dan Emiten
| Selasa, 30 September 2025 | 09:49 WIB

DPR Minta Minimum Free Float 30%, Begini Efeknya Bagi Pasar Saham dan Emiten

Jika minimum free float langsung diatur sebesar 30%, dapat menimbulkan risiko bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Usai Gembok Dibuka BEI, Saham KOKA Langsung Ngacir Tersulut Rencana Masuknya Ningbo
| Selasa, 30 September 2025 | 09:10 WIB

Usai Gembok Dibuka BEI, Saham KOKA Langsung Ngacir Tersulut Rencana Masuknya Ningbo

Lonjakan saham KOKA lebih dipicu oleh euforia dan spekulasi pelaku pasar terhadap rencana masuknya calon investor strategis. 

SKK Migas Teken Perjanjian Proyek South Hub
| Selasa, 30 September 2025 | 08:29 WIB

SKK Migas Teken Perjanjian Proyek South Hub

Tiga kontrak pertama memberikan kejelasan hak dan kewajiban para pihak dalam komersialisasi minyak dan kondensat

Antam Masih Mengimpor Emas 30 Ton per Tahun
| Selasa, 30 September 2025 | 08:27 WIB

Antam Masih Mengimpor Emas 30 Ton per Tahun

Antam mendapatkan emas dari beberapa sumber. Pertama, dari Tambang Emas Pongkor di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kabupaten Bogor,

INDEKS BERITA

Terpopuler