Industri Sawit Membutuhkan Penyederhanaan Regulasi

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 07:38 WIB
Industri Sawit Membutuhkan Penyederhanaan Regulasi
[ILUSTRASI. Pekerja menurunkan tandan buah segar dari bak mobil di salah satu rumah jual beli hasil perkebunan sawit di Kota Bengkulu, Bengkulu, Jumat (5/7/2024). Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi komoditas minyak kelapa sawit untuk periode Juli 2024 sebesar 800,75 dolar AS per metrik ton (MT) atau meningkat 21,93 dolar Amerika Serikat (AS) dari periode Juni 2024 sebesar 778,82 dolar AS per MT. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/tom.]
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - BELITUNG. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai perbaikan regulasi untuk mempercepat replanting atau peremajaan sawit rakyat (PSR) perlu dilakukan untuk mendongkrak produksi sawit lokal. 

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono menegaskan regulasi PSR belum mendukung, meski pemerintah telah mengerek anggaran PSR dari Rp 30 juta per hektare (ha) menjadi Rp 60 juta per ha. "Sekarang kementerian dan lembaga yang terlibat di sawit sekitar 37 lembaga. Jadi kebijakan ini justru saling tumpang tindih, yang paling banyak masalah di plasma (kemitraan)," kata dia, Rabu (28/8). 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

PPh UMKM 0,5% Bakal Berlaku Tanpa Batas Waktu
| Senin, 03 November 2025 | 06:02 WIB

PPh UMKM 0,5% Bakal Berlaku Tanpa Batas Waktu

Pemerintah masih menggodok aturan yang akan merevisi PP Nomor 55 Tahun 2022                          

Bulog Baru Salurkan Beras Murah 560.000 Ton
| Senin, 03 November 2025 | 06:00 WIB

Bulog Baru Salurkan Beras Murah 560.000 Ton

Dari target guyuran beras murah dari pemerintah sepanjang tahun ini 1,5 juta ton, realisasinya hingga kemarin (2/11) baru 560.000 ton.

Ada Sinyal Kuat  Ekonomi Belum Melesat
| Senin, 03 November 2025 | 05:54 WIB

Ada Sinyal Kuat Ekonomi Belum Melesat

Menilik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal III-2025                           

Alam Sutera (ASRI) Kejar Target Prapenjualan Rp 3,5 Triliun
| Senin, 03 November 2025 | 05:20 WIB

Alam Sutera (ASRI) Kejar Target Prapenjualan Rp 3,5 Triliun

Kontribusi stimulus pemerintah masih menjadi faktor pendorong penjualan properti tahun ini, terutama insentif PPN DTP..

Danantara Kebanjiran Permintaan Investasi dari Korea Selatan
| Senin, 03 November 2025 | 05:20 WIB

Danantara Kebanjiran Permintaan Investasi dari Korea Selatan

Danantara bakal melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan besar asal Korea Selatan untuk kerjasama investasi.

Penetapan UMP 2026 Harus Bisa Kikis Ketimpangan
| Senin, 03 November 2025 | 05:15 WIB

Penetapan UMP 2026 Harus Bisa Kikis Ketimpangan

Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) bersurat ke Presiden terkait usulan formula upah minimum 2026. 

Bisnis Maskapai Menanti Momen Nataru
| Senin, 03 November 2025 | 05:10 WIB

Bisnis Maskapai Menanti Momen Nataru

Sebagian maskapai telah menambah armada untuk menghadapi periode puncak liburan akhir tahun sebagai langkah antisipasi kenaikan permintaan.

Gelombang PHK Masih Terus Menghantui Pekerja
| Senin, 03 November 2025 | 05:05 WIB

Gelombang PHK Masih Terus Menghantui Pekerja

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus berlangsung menjelang tutup tahun efek pelambatan ekonomi.

Laju Bisnis Asuransi Kendaraan Masih Tersendat
| Senin, 03 November 2025 | 04:55 WIB

Laju Bisnis Asuransi Kendaraan Masih Tersendat

Di tengah penurunan permintaan, industri asuransi umum berjibaku memperluas pasar agar kinerja tak terjerembab semakin dalam.

Hasil Kinerja Anak Usaha Menjadi Penopang Keuntungan Bank Besar
| Senin, 03 November 2025 | 04:45 WIB

Hasil Kinerja Anak Usaha Menjadi Penopang Keuntungan Bank Besar

 Di periode September 2025, laba bersih anak usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) naik 27,6% menjadi Rp 8,19 triliun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler