Inflasi Terjaga, Berkah Ramadan Makin Berasa

Senin, 13 Mei 2019 | 07:30 WIB
Inflasi Terjaga, Berkah Ramadan Makin Berasa
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia bakal berputar kencang menjelang Lebaran. Sejumlah sektor usaha turut mendorong perputaran uang selama Ramadan dan masa mudik Lebaran.

Beberapa sektor bisnis, seperti logistik, ritel, konsumer, transportasi, telekomunikasi, wisata dan perhotelan berpotensi mendongkrak perekonomian nasional selama momentum Ramadan dan Idul Fitri.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey memproyeksikan penjualan ritel di masa Ramadan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Ada beberapa faktor yang menjadi pemantik. Misalnya, inflasi kuartal I-2019 di bawah 3%. Kemudian konsumsi di sektor pangan dan non pangan naik masing-masing 10% dan 15%. "Ini apresiasi terhadap pemerintah juga, inflasi dapat tertahan di 2,8% pada kuartal I-2019. Ini secara tidak langsung memberikan keyakinan kepada siapapun bahwa harga akan stabil secara umum," kata dia, kemarin.

Pengusaha juga melihat perhelatan pemilihan umum yang dekat dengan Ramadan turut menyumbang kenaikan konsumsi makanan dan minuman. Roy optimistis kenaikan semakin melonjak setelah pembagian Tunjangan Hari Raya (THR), yang jatuh pada pertengahan Mei, yakni sebesar 30%-40%. "Tahun lalu, THR mendongkrak transaksi penjualan. Tahun ini polanya pasti akan berulang. Jadi, karena adanya pemilu, Ramadan, THR, serta inflasi yang terjaga akan meningkatkan konsumsi," tutur Roy.

Memang, kontribusi pendapatan sektor ritel paling tinggi terjadi pada masa Ramadan, yakni sebesar 40%–45%. Dari sini pula Aprindo memprediksi pada kuartal III sektor ritel berkontribusi pada PDB nasional sebesar 56,4%.

Aprindo melihat, saat THR dicairkan, puncak belanja akan terjadi. Hal ini berlangsung sampai H-4 Lebaran. "Setelah Lebaran, konsumsi memang tidak setinggi saat THR diturunkan. Tetapi tingkat konsumsi masih terjaga. Sebab setelah Lebaran kita akan memasuki masa liburan pada bulan Juni dan Juli," pungkas Roy.

Sekretaris Jenderal DPP Organisasi Angkutan Darat, Ateng Aryono juga menilai tahun ini ada kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan penggunaan moda transportasi darat seiring perbaikan infrastruktur jalan raya.

"Jalan tol sampai Surabaya, bahkan sampai Palembang dan sudah cukup bagus. Ini akan menarik masyarakat menggunakan moda transportasi darat, seperti bus atau mobil pribadi," jelas dia kepada Kontan, Minggu (12/5). Dengan kisruh harga tiket pesawat semakin membuat angkutan darat menjadi pilihan.

Adapun Vice President Public Relation PT Kerata Api Indonesia, Edy Kuswoyo menjelaskan sampai kini tiket KA yang sudah terjual mencapai 1,6 juta atau 56,7% dari total kuota. Sisa yang tersedia sebanyak 1,2 juta kursi.

Dibandingkan tahun lalu, KAI mencatat tempat duduk tambahan pada tahun ini meningkat 4,5%.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Melambat Jadi 5,04% Gara-Gara Konsumsi Turun
| Rabu, 05 November 2025 | 12:15 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Melambat Jadi 5,04% Gara-Gara Konsumsi Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2025 mencapai 5,04% secara tahunan. 

Sesuai Konsensus, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal III-2025
| Rabu, 05 November 2025 | 12:08 WIB

Sesuai Konsensus, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% di Kuartal III-2025

BPS melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% di kuartal III-2025, melambat dibandingkan kuartal II-2025 yang mencapai 5,12%.

Sektor Poultry Menunjukkan Pemulihan, Prospek Saham CPIN Diprediksi Kian Menawan
| Rabu, 05 November 2025 | 08:45 WIB

Sektor Poultry Menunjukkan Pemulihan, Prospek Saham CPIN Diprediksi Kian Menawan

Kenaikan harga broiler dan program MBG mendorong pertumbuhan industri poultry, termasuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Kinerja Lonsum Moncer Per September 2025, Analis Kerek Target Harga Saham LSIP
| Rabu, 05 November 2025 | 08:05 WIB

Kinerja Lonsum Moncer Per September 2025, Analis Kerek Target Harga Saham LSIP

Meski produksi TBS inti turun, pasokan TBS eksternal mendongkrak produksi CPO PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Kinerja Ekspor Kakao Terancam Melandai
| Rabu, 05 November 2025 | 08:00 WIB

Kinerja Ekspor Kakao Terancam Melandai

Menurut Dekaindo, Penurunan HR dan HPE biji kakao saat ini terjadi seiring penurunan harga di pasar global

Upaya Menjaring Dana Asing
| Rabu, 05 November 2025 | 07:56 WIB

Upaya Menjaring Dana Asing

Menakar potensi tiga indeks co-branded Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama S&P Dow Jones Indices LLC (SPDJI) Amerika Serikat.

Anggaran Program Bahasa Mencapai Rp 12 Triliun
| Rabu, 05 November 2025 | 07:48 WIB

Anggaran Program Bahasa Mencapai Rp 12 Triliun

Program ini akan menyasar lulusan SMA/SMK sederajat yang mau bekerja di luar negeri dengan keahlian pengelasan, perawatan lansia , dan perhotelan

Pendapatan Anjlok 12,5%, Laba ABMM Turun Dua Digit Per Kuartal III-2025
| Rabu, 05 November 2025 | 07:48 WIB

Pendapatan Anjlok 12,5%, Laba ABMM Turun Dua Digit Per Kuartal III-2025

PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatat penurunan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir 30 September 2025.

Superior Prima Sukses (BLES) Cetak Pendapatan Rp 1,07 Triliun
| Rabu, 05 November 2025 | 07:45 WIB

Superior Prima Sukses (BLES) Cetak Pendapatan Rp 1,07 Triliun

Pertumbuhan penjualan BLES ikut terdongkrak oleh ekspansi pabrik kelima di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang telah beroperasi pada Juli 2025.

Harga Nikel Melorot, Laba Emiten Tetap Berotot
| Rabu, 05 November 2025 | 07:43 WIB

Harga Nikel Melorot, Laba Emiten Tetap Berotot

Permintaan nikel tetap tinggi, terutama dari sektor industri kendaraan listrik dan industri baja. ​Sentimen ini ikut memacu kinerja emiten nikel.

INDEKS BERITA

Terpopuler