Ingin Bersaing, Hong Kong Memperluas Bandara dan Siapkan Pusat Hiburan

KONTAN.CO.ID - Bandara Internasional Chek Lap Kok, Hong Kong (HKG) telah mengalami perluasan. Bandara ini resmi mengoperasikan landasan pacu ketiganya pada 8 Juli 2022.
Penambahan landasan pacu itu telah menambah luas bandara 650 hektare (ha), menjadi 1.606 ha. Perluasan ini akan meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat 50%. Landasan pacu ketiga ini bagian dari proyek senilai HK$ 141,5 miliar atau setara US$ 18 miliar.
Tak sampai di situ. Hong Kong juga sedang membangun kompleks hiburan, ritel dan komersial di bandara tersebut. Dengan nilai investasi HK$ 20 miliar, yang digarap oleh konglomerat lokal, New World Development Co. Proyek itu lebih besar dibandingkan Grand Central Terminal New York, Amerika Serikat (AS).
Proyek pengembangan Bandara Internasional Hong Kong ini untuk memperkuat peran Hong Kong sebagai pusat penerbangan global. Meski begitu, protokol kesehatan masih ketat. Saat ini pemerintah melarang maskapai membawa penumpang ke Hong Kong bila tak menunjukkan hasil negatif tes PCR pra keberangkatan.
Penangguhan penerbangan ini telah menekan permintaan perjalanan udara dari dan ke Hong Kong.
Baca Juga: Perluas ekspansi, Xiaomi Siap Bangun Pabrik di Vietnam
Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, bandara tersebut hanya mencatatkan jumlah penumpang 545.000 orang. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2019 mencapai 31,4 juta.
Menurut Willie Walsh, Ketua The International Air Transport Association (IATA), Hong Kong telah berada di luar peta sebagai pusat global setelah lebih dari dua tahun terisolasi akibat pandemi Covid-19. "Akan jadi pekerjaan sulit bagi Hong Kong mendapatkan kembali kejayaannya," ujarnya, dikutip dari Bloomberg, akhir pekan lalu.
Pekan lalu Hong Kong mengumumkan akan menangguhkan larangan rute penerbangan yang kedapatan membawa penumpang yang terinfeksi Covid-19. Larangan itu telah menyebabkan 100 rute penerbangan dihentikan tahun ini.
Pada Rabu (6/7) kemarin, Otoritas Bandara Hong Kong melaporkan kerugian tahun fiskal kedua berturut-turut. Menjadikan total kerugiannya selama pandemi menjadi HK$ 7,4 miliar. Pendapatan turun untuk tahun keempat berturut-turut.
Sementara Singapura sudah bergerak lebih maju memimpim kebangkitan perjalanan udara di Asia. Bandara Changi telah mengumumkan akan membuka kembali dua terminal yang ditutup karena Covid-19.
Dubai dan Doha, yang bersaing dengan Hong Kong sebagai pusat transit udara, berhasil mempertahankan volume penerbangan yang besar selama pandemi.
Membangun kembali penerbangan dan rute seperti Hong Kong membutuhkan banyak pekerjaan, kata Joanna Lu, Head of Consultancy Asia, Ascend by Cirium.