Ingin Cegah Klaim Berlebihan, Regulator Jepang Perketat Pengawasan Produk Bertema ESG

Rabu, 04 Agustus 2021 | 14:54 WIB
Ingin Cegah Klaim Berlebihan, Regulator Jepang Perketat Pengawasan Produk Bertema ESG
[ILUSTRASI. Papan elektonik yang menampilkan indeks Nikkei dan grafik di distrik keuangan Tokyo, Jepang. 21 Juni 2021. REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Regulator Jepang akan meningkatkan pengawasan terhadap produk keuangan yang diklaim ramah lingkungan. Sikap ini seiring dengan kewaspadaan terhadap klaim ramah lingkungan yang berlebihan, atau biasa disebut greenwashing, kata kepala pengawas keuangan barunya, Rabu.

Junichi Nakajima, yang menjadi pimpinan Badan Jasa Keuangan di Jepang, Juli lalu, menyatakan, sikap ini mencerminkan upaya regulator global untuk melindungi investor dari greenwashing.

"Penting untuk menetapkan kerangka kerja untuk memverifikasi kelayakan produk yang terkait dengan masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Ini adalah salah satu prioritas kami untuk tahun ini,” kata Nakajima dalam sebuah wawancara.

Baca Juga: Jepang dan ASEAN sepakat untuk menjaga kebebasan navigasi di Laut China Selatan

Sistem verifikasi yang baru harus setara dengan standar internasional, tambahnya.

Volume uang yang mengalir ke dana yang menggembar-gemborkan daya tarik ESG telah meningkat tajam. Namun regulator khawatir tentang kurangnya keandalan dan komparabilitas yang diungkapkan oleh manajer aset data LST.

Penerbitan global obligasi hijau, produk ESG yang populer, mencapai US$ 290,1 miliar pada tahun 2020, menurut data yang dikumpulkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.

Saat mengeluarkan produk terkait ESG, sudah menjadi hal biasa bagi perusahaan Jepang untuk mendapatkan sertifikasi dari lembaga pemeringkat swasta seperti Rating and Investment Information (R&I) dan Japan Credit Rating Agency.

Dari perspektif perlindungan pelanggan, kata Nakajima, harus ada organisasi terpisah yang akan memberikan sertifikasi tambahan untuk membuat produk semacam itu lebih sah sebagai ESG.

Selanjutnya: Investor Cemaskan Tencent, Saham Game di AS dan Eropa Ikut Tertekan

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham BBCA Akhiri Koreksi Tiga Hari Beruntun, Ada Crossing Ratusan Miliar Rupiah
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:03 WIB

Saham BBCA Akhiri Koreksi Tiga Hari Beruntun, Ada Crossing Ratusan Miliar Rupiah

Crossing saham Bank BCA (BBCA) berlangsung secara rutin seiring koreksi yang terjadi sejak akhir pekan lalu.

Pengusaha Resah Izin Impor Daging Sapi Mandek
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:55 WIB

Pengusaha Resah Izin Impor Daging Sapi Mandek

Proses impor ini terhambat karena penerbitan Laporan Hasil Verifikasi dan Rekomendasi Kuota (LHVRK) oleh Bapanas.

Kenaikan Anggaran Infrastruktur Jadi Katalis Positif untuk Emiten Konstruksi
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:53 WIB

Kenaikan Anggaran Infrastruktur Jadi Katalis Positif untuk Emiten Konstruksi

Kenaikan anggaran pemerintah terkait infrastruktur berpeluang menjadi katalis positif untuk kinerja emiten konstruksi plat merah

DCI Indonesia (DCII) Melirik Kecerdasan Buatan
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:40 WIB

DCI Indonesia (DCII) Melirik Kecerdasan Buatan

Saat ini, kontribusi bisnis terkait kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terhadap pendapatan DCII masih di bawah 10%.

Rupiah Masih Akan Melemah Terbatas pada Kamis (21/8)
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Rupiah Masih Akan Melemah Terbatas pada Kamis (21/8)

Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan  Rabu (20/8)

Untuk Tujuan Investasi, Direksi dan Komisaris Beli Saham Petrosea (PTRO)
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Untuk Tujuan Investasi, Direksi dan Komisaris Beli Saham Petrosea (PTRO)

Para petinggi  PT Petrosea Tbk (PTRO) tersebut membeli saham di perusahaan dengan tujuan investasi dengan status kepemilikan saham langsung. ​

Surplus Produksi China Menekan Harga Logam Industri
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Surplus Produksi China Menekan Harga Logam Industri

Presiden AS memperluas tarif 50% baja dan aluminium hingga mencakup lebih dari 400 jenis barang konsumsi

Pangkas Bunga untuk Mendorong Ekonomi
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:09 WIB

Pangkas Bunga untuk Mendorong Ekonomi

Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak 100 basis poin tahun ini                

Agar Kripto Produktif
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:08 WIB

Agar Kripto Produktif

Gelombang kripto tidak bisa dihentikan. Tantangannya adalah memastikan triliunan rupiah likuiditas ini tidak sekadar menjadi uang menganggur.

Daya Beli Menggerus Kinerja Emiten Telekomunikasi
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Daya Beli Menggerus Kinerja Emiten Telekomunikasi

Pelemahan kinerja emiten telekomunikasi di semester I-2025 seiring lesunya segmen business to customer.

INDEKS BERITA

Terpopuler