Ingin Stabilkan Bursa, China Minta Pengelola Dana Tingkatkan Penempatan di Saham

Selasa, 12 April 2022 | 10:49 WIB
Ingin Stabilkan Bursa, China Minta Pengelola Dana Tingkatkan Penempatan di Saham
[ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di depan gedung Shanghai Stock Exchange di distrik Pudong, Shanghai, China, 3 Februari 2020. REUTERS/Aly Song/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China berpaling ke investor jangka panjang dan pemegang saham pengendali untuk menstabilkan bursa saham yang tengah terguncang gelombang infeksi baru Covid-19. Beijing meminta long term investor untuk menampung lebih banyak saham. Tugas yang sama diserahkan Beijing ke pemegang saham utama emiten. 

Pemerintah juga bermaksud memfasilitasi pembiayaan perusahaan di daerah yang terkena Covid dan mendesak pemegang saham perusahaan negara yang terdaftar untuk secara aktif membeli saham yang undervalued, demikian pernyataan Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) pada Senin malam.

Indeks saham acuan di China, CSI300, mencatat penurunan terbesarnya dalam sebulan terakhir, sebesar 3,1% pada perdagangan Senin. Bursa tertekan lockdown di Shanghai dan bagian lain negara yang mengancam pertumbuhan ekonomi.

CSRC menyatakan pihak berwenang akan mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan ekspektasi perusahaan dan investor yang terdaftar.

Baca Juga: Harga Minyak Turun, Brent di Bawah US$100 Dipicu Lockdown di China

China akan mendorong pengelola dana jaminan sosial, dana pensiun, asuransi, perusahaan perwalian dan perusahaan manajemen kekayaan untuk memperbesar porsi investasi di saham. CSRC menambahkan, peningkatan itu harus dilakukan di saham-saham emiten yang berkualitas.

Pemerintah juga akan meningkatkan mekanisme pembiayaan untuk perusahaan swasta, dan mendukung penggalangan dana, akuisisi, dan restrukturisasi perusahaan di daerah-daerah yang terkena dampak parah COVID.

Untuk meningkatkan kepercayaan investor, CSRC mengatakan akan mendorong perusahaan yang terdaftar untuk membeli kembali saham mereka untuk menstabilkan harga. Pemegang saham utama dan eksekutif senior juga didorong untuk secara aktif membeli saham ketika harga turun tajam.

Sementara -pemegang saham negara bagian harus secara aktif membeli saham yang undervalued, dan mendukung rencana pembelian kembali saham dan dividen tunai oleh perusahaan yang terdaftar, menurut pernyataan tersebut, yang diterbitkan bersama oleh CSRC, pengawas aset negara Tiongkok, dan Federasi Industri Seluruh Tiongkok dan Perdagangan.

Bagikan

Berita Terbaru

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:45 WIB

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas

Produk exchange-traded fund (ETF) emas siap meluncur awal tahun depan dari sejumlah manajer investasi (MI)

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:38 WIB

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% secara tahunan. Meningkat dari 3,7% pada September.

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data Ekonomi
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah pada Rabu (10/12) Menanti Data Ekonomi

Ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve masih menjadi sentimen dominan yang menahan penguatan dolar AS.

Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Energi Masih Akan Tertekan Hingga Awal 2026

Proyeksi surplus dari IEA hingga 2026 serta revisi prospek surplus kuartal III oleh OPEC+ sebagai faktor pengganjal harga. 

INDEKS BERITA

Terpopuler