Ini Jurus Elnusa (ELSA) Mendorong Lini Hulu dan Hilir

Selasa, 26 Maret 2019 | 07:10 WIB
Ini Jurus Elnusa (ELSA) Mendorong Lini Hulu dan Hilir
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis mampu membukukan kinerja lebih baik di 2019. Bisnis hulu hingga hilir diyakini menopang pendapatan tahun ini.

Tahun 2018, ELSA mencatatkan pendapatan sekitar Rp 6,62 triliun atau naik 32,93% ketimbang perolehan tahun 2017. Laba bersih juga meningkat 11,80% menjadi Rp 276,31 miliar.

Head Investor Relation ELSA Rifqi Budi Prasetyo mengungkapkan, kinerja tahun 2018 merupakan buah kerja konsolidasi dari semua segmen, baik jasa hulu migas terintegrasi, jasa distribusi dan logistik energi (hilir), maupun jasa pendukung dari kedua segmen tersebut.

Jasa hulu migas ELSA, misalnya, didominasi lini jasa Production and Operation Maintenance (POMS). Performanya tak lepas dari kinerja jasa Engineering Procurement Construction Operation Maintenance (EPC-OM) yang juga mengumpulkan kontrak-kontrak baru tahun jamak bagi POMS. Pertumbuhan bisnis non-aset juga disokong oleh bisnis berbasis aset seperti well intervention, serta bisnis drilling dan workover.

Tahun 2019, Rifqi yakin bisnis hulu migas, seperti bisnis pengeboran, perawatan sumur, hingga EPC-OM akan meningkat. "Peningkatkan kompetensi dan kapasitas jasa dan dibuktikan dengan capaian proyek-proyek EPC-OM pada operasi offshore, operasi bawah laut (subsea) serta melakukan turnaround fasilitas-fasilitas utama untuk mendukung kontinuitas produksi nasional," kata Rifqi, kemarin (25/3).

Lini bisnis jasa logistik dan distribusi akan digenjot melalui pengembangan bisnis Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), depot, maupun Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dengan skema kepemilikan aset, melipatgandakan bisnis sektor kimia serta mengoptimalkan kompetensi operasi dan pemeliharaan kilang migas.

Rifqi belum bersedia membeberkan alokasi belanja modal atau capital expenditure tahun ini. Tapi, dia bilang, akan lebih tinggi ketimbang 2018 yang senilai Rp 539 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Ekonomi Sebagian Masyarakat Terjepit, Prospek Kinerja & Saham MAPA bisa Melejit
| Senin, 25 Agustus 2025 | 08:58 WIB

Meski Ekonomi Sebagian Masyarakat Terjepit, Prospek Kinerja & Saham MAPA bisa Melejit

Segmentasi pasar yang tak menyasar masyarakat menengah ke bawah menjadi keunggulan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). 

Kenaikan Anggaran Bansos dan MBG Angkat Prospek ICBP dan MYOR di Tengah Risiko CPO
| Senin, 25 Agustus 2025 | 08:04 WIB

Kenaikan Anggaran Bansos dan MBG Angkat Prospek ICBP dan MYOR di Tengah Risiko CPO

Sektor consumer staples tetap menarik sebagai pilihan defensif, terutama saham emiten besar dengan skala bisnis luas dan pricing power kuat.

Faktor Eksternal Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Hari Ini, Senin (25/8)
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:58 WIB

Faktor Eksternal Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Hari Ini, Senin (25/8)

Powell menyoroti meningkatnya risiko pasar tenaga kerja AS, meski tetap mengingatkan bahwa risiko inflasi belum sepenuhnya hilang.  

Mengawali Pekan Ini, Hati-Hati IHSG Rawan Terkoreksi
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:49 WIB

Mengawali Pekan Ini, Hati-Hati IHSG Rawan Terkoreksi

Laju saham emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo juga akan terkoreksi sehingga bisa membebani IHSG

Meski Pekan Lalu Koreksi, Outlook Saham Pelat Merah Tetap Stabil Hingga Positif
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Meski Pekan Lalu Koreksi, Outlook Saham Pelat Merah Tetap Stabil Hingga Positif

Penguatan IDXBUMN20 belum didorong oleh emiten perbankan, yang merupakan penyumbang bobot terbesar bagi indeks tersebut.

Blackrock, Vanguard Ditekan Karena ESG, Bagaimana Komitmen MI di Indonesia?
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:14 WIB

Blackrock, Vanguard Ditekan Karena ESG, Bagaimana Komitmen MI di Indonesia?

Manajer asing raksasa cenderung melepas eksposur di portofolio ESG. Lantas, bagaimana komitmen manajer investasi Tanah Air?

Sempat Mencapai Level Psikologis, IHSG Sulit ke 8.000, Ini Faktor-Faktornya
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:09 WIB

Sempat Mencapai Level Psikologis, IHSG Sulit ke 8.000, Ini Faktor-Faktornya

Dari 40 perusahaan yang melaporkan, sebanyak 45% sesuai ekspektasi dan 40% lainnya meleset. Hanya 15% yang kinerjanya melampaui perkiraan. 

Masyarakat Banyak yang Membutuhkan, Kinerja Emiten Susu Meningkat
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:01 WIB

Masyarakat Banyak yang Membutuhkan, Kinerja Emiten Susu Meningkat

Tantangan membayangi kinerja emiten susu di semester dua tahun ini. Seperti rapuhnya permintaan kelompok menengah bawah

Dampak Suku Bunga Menurun, Emiten Ramai-Ramai Menerbitkan Obligas
| Senin, 25 Agustus 2025 | 06:56 WIB

Dampak Suku Bunga Menurun, Emiten Ramai-Ramai Menerbitkan Obligas

Jika emiten bisa merealisasikan dana hasil penerbitan obligasi, baik itu untuk ekspansi atau refinancing, diharapkan kinerja meningkat.

Menanti Dampak Kocok Ulang ke Anggota Indeks FTSE
| Senin, 25 Agustus 2025 | 06:51 WIB

Menanti Dampak Kocok Ulang ke Anggota Indeks FTSE

Investor masih dapat memanfaatkan momentum spekulasi pasar jangka pendek untuk emiten yang baru masuk ke dalam indeks FTSE. 

INDEKS BERITA

Terpopuler