Ini Jurus Taksi Express (TAXI) Lolos dari Belitan Masalah Keuangan

Selasa, 09 Juli 2019 | 06:00 WIB
Ini Jurus Taksi Express (TAXI) Lolos dari Belitan Masalah Keuangan
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) masih bergelut dengan upaya restrukturisasi utang. Namun di tengah tuntutan merampungkan kewajiban perusahaan tersebut, mereka mulai mencari peluang baru.

Express Transindo berencana menjalin kerjasama dengan perusahaan teknologi asal Jepang. Proses penjajakan sedang berlangsung. "Sistem kerjasamanya nanti yaitu mereka berinvestasi di unit, sedangkan kami yang mengelola," ujar Megawati Affan, Direktur PT Express Transindo Utama Tbk, ditemui usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Senin (8/7).

Hanya saja, detil rencana tersebut belum terang benderang  Manajemen Express Transindo berjanji akan menyampaikan informasi detil pasca kedua perusahaan menemukan kesepakatan.

Yang pasti, Express Transindo memiliki harapan besar. Perusahaan tersebut ingin kongsi dengan calon mitra dari Jepang bisa turut mendukung agenda penurunan kerugian.

Seperti diketahui, kinerja keuangan Express Transindo sempoyongan pasca kehadiran penyedia jasa taksi daring. Laporan keuangan mereka kemudian secara konsisten turun sejak tahun 2016. Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih pun menjadi catatan rutin dalam tiga tahun terakhir.

Tatkala utilitas armada taksi menyusut, beban keuangan Express Transindo membengkak. Pasalnya, mereka tetap harus membayar beban bunga atas Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 senilai Rp 1 triliun yang sudah diterbitkan. Mereka menunggak pembayaran kupon bunga obligasi ke-16 dan 17.

Hingga pada Desember 2018, Wali Amanat menyelenggarakan rapat umum pemegang obligasi (RUPO). Rapat menghasilkan sejumlah kesepakatan. Dua di antaranya yakni mengubah Rp 400 miliar dari pokok obligasi menjadi saham (Konversi I).

Kesepakatan lain yakni mengubah Rp 600 miliar dari pokok obligasi menjadi Obligasi Konversi tanpa bunga dengan jatuh tempo 31 Desember 2020 (Konversi II). Pokok obligasi konversi diamortisasi atau dibayarkan setiap tiga bulan sesuai jumlah penjualan jaminan.

Saham terdilusi

Pada RUPLB Mei 2019 lalu, para pemegang saham merestui rencana Express Transindo melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement 10 miliar saham baru senilai Rp 100 per lembar. Sebanyak 4 miliar saham nanti diubah menjadi saham Express Transindo dalam Konversi I. Sementara 6 miliar saham selebihnya menjadi Obligasi Konversi atau masuk dalam Konversi II.

Pelaksanaan Konversi I bakal mendilusi kepemilikan dari pemegang saham existing sebesar 65,09%. Sementara total dilusi pasca pelaksanaan Konversi I dan Konversi II nanti maksimal 82,33%.

Dalam kerangka Obligasi Konversi tersebut, Express Transindo bakal menjual seluruh aset yang menjadi jaminan obligasi. Aset tersebut berupa kendaraan dan tanah. Hasil penjualannya mereka distribusikan kepada para pemegang Obligasi Konversi.

Express Transindo mengakui, realisasi penjualan tidak bisa tercapai dalam waktu yang cepat karena berkaitan dengan ribuan armada. "Sembari mencoba menjual, ada yang dioperasikan juga," kata Megawati.

RUPS Express Transindo kemarin merupakan penyelenggaraan ketiga kalinya pada tahun 2019. Dua RUPS sebelumnya tidak kuorum saat membahas pembayaran utang obligasi dan persetujuan pemegang saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Simak Prospek UNVR Usai Jual Bisnis Es Krim
| Rabu, 27 November 2024 | 07:50 WIB

Simak Prospek UNVR Usai Jual Bisnis Es Krim

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan rencana pelepasan bisnis es krim, bagian dari rencana induk UNVR, Unilever Plc 

Kebijakan Tarif Trump Menyetir Pergerakan Bursa Asia
| Rabu, 27 November 2024 | 07:47 WIB

Kebijakan Tarif Trump Menyetir Pergerakan Bursa Asia

indeks saham di Asia melemah akibat pernyataan Donald Trump yang berencana menambah tarif impor atas barang-barang China sebesar 10%. 

Beban Utang dan Ketidakpastian Proyek Menghantui WSKT
| Rabu, 27 November 2024 | 07:41 WIB

Beban Utang dan Ketidakpastian Proyek Menghantui WSKT

Selain masih harus melanjutkan proses restrukturisasi utang, WSKT menghadapi ketidakpastian proyek infrastruktur tahun depan.

IPO Jumbo Belum Tentu Memberikan Hasil Besar
| Rabu, 27 November 2024 | 07:38 WIB

IPO Jumbo Belum Tentu Memberikan Hasil Besar

Sejak pandemi Covid-19 berakhir, sejumlah perusahaan beraset jumbo berlomba menjaring dana dari pasar moda

Buku Cetak dan Digital Tetap Bebas PPN
| Rabu, 27 November 2024 | 07:21 WIB

Buku Cetak dan Digital Tetap Bebas PPN

Ditjen Pajak Kemkeu menegaskan semua produk buku, baik yang berbentuk cetak maupun digital, bebas PPN. 

Kelesuan Industri Properti di Kuartal III-2024
| Rabu, 27 November 2024 | 07:14 WIB

Kelesuan Industri Properti di Kuartal III-2024

Dari hasil survei yang dilakukan BI, pertumbuhan harga rumah tapak melambat dan penjualan rumah tercatat menurun

PLN Bakal Melibatkan Swasta Bangun Pembangkit Listrik Hijau
| Rabu, 27 November 2024 | 07:10 WIB

PLN Bakal Melibatkan Swasta Bangun Pembangkit Listrik Hijau

PLN akan mengeksplorasi berbagai opsi pendanaan, baik melalui kerja sama dengan pemberi pinjaman internasional maupun sumber daya lokal.

Awas Lonjakan Utang Jika Gagal Kerek Rasio Pajak
| Rabu, 27 November 2024 | 07:08 WIB

Awas Lonjakan Utang Jika Gagal Kerek Rasio Pajak

OECD memproyeksikan rasio utang pemerintah akan meningkat di tahun 2045 jika target tax ratio meleset

Roda Ekonomi di Tangan Kepala Daerah Baru
| Rabu, 27 November 2024 | 06:58 WIB

Roda Ekonomi di Tangan Kepala Daerah Baru

Melalui desentralisasi, para pemimpin baru di daerah diharapkan ikut berperan memajukan perekonomian di daerahnya 

Meski Jual 2,54 Persen Saham FILM di Harga Diskon, Tencent Masih Raup Untung 140%
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Meski Jual 2,54 Persen Saham FILM di Harga Diskon, Tencent Masih Raup Untung 140%

Tencent masih menguasai 1,14 miliarr saham PT MD Entertainment Tbk (FILM) dengan total nilai pasar mencapai Rp 4,19 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler