Ini Peringkat Indonesia di Saat Utang Luar Negerinya Meningkat

Senin, 03 Mei 2021 | 06:00 WIB
Ini Peringkat Indonesia di Saat Utang Luar Negerinya Meningkat
[]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai utang luar negeri Indonesia kembali meningkat di awal tahun.  Bank Indonesia (BI) menyatakan, nilai utang luar negeri mencapai US$ 422,6 miliar per akhir Februari 2021. Angka itu mencerminkan pertumbuhan sebesar 4% dalam basis year-on-year.

Sedang jika diperbandingkan dengan posisi di bulan sebelumnya, angka tersebut lebih tinggi 2,7%. Catatan saja, posisi utang luar negeri Indonesia per Januari 2021 yang sebesar US$ 420,7 miliar. Angka itu juga mencerminkan pertumbuhan dalam basis tahunan, sebesar 2,6%.

“Peningkatan pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan pertumbuhan utang luar negeri pemerintah dan utang luar negeri swasta,” tutur Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, seperti dikutip kontan.co.id.

Baca Juga: Dana asing tinggal menunggu waktu masuk ke Indonesia

Kritik terhadap utang luar negeri yang tumbuh cepat pun bermunculan.  Namun baik pemerintah maupun BI menyatakan, utang luar negara telah dikelola secara hati-hati.

Di tahun ini, lembaga pemeringkat masih mempertahankan peringkat berikut prospek atas utang luar negeri Indonesia. S&P tercatat sebagai lembaga pemeringkat yang terakhir kali memberi afirmasi pada peringkat berikut prospek utang jangka panjang Indonesia.

Pada 22 April 2021, S&P mempertahankan peringkat BBB dengan outlook negatif untku sovereign credit rating Indonesia. Ini merupakan penegasan dari penilaian S&P terdahulu, yang terbit pada 17 April 2020. Di saat itu, S&P mengubah prospek dari stabil menjadi negatif, dengan merujuk ke tekanan atas ekonomi Indonesia akibat pandemi.

Baca Juga: Memperkuat investment grade Indonesia melalui realisasi investasi

Dua lembaga pemeringkat lainnya, yaitu Fitch dan Moody’s tak mengubah peringkat berikut prospek untuk Indonesia di masa pandemi. Fitch belum melakukan perubahan atas peringkat BBB dengan outlook stabil yang diberikan bagi Indonesia sejak 21 Desember 2017.

Sedang Moody’s tidak mengotak-atik peringkat Baa2 berikut prospek stabil untuk Indonesia. Rating itu diumumkan Moody’s pada 13 April 2018.

Catatan saja, peringkat yang diberikan ketiga lembaga tersebut untuk Indonesia mencerminkan peringkat yang berada di kategori layan investasi alias investment grade.

Selanjutnya: Perbankan Digital Semakin Andal

 

Bagikan

Berita Terbaru

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak
| Minggu, 16 November 2025 | 15:05 WIB

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak

Utang baru yang digali BUMI bisa menimbulkan risiko jika harga batubara tetap lemah dan aset baru belum berproduksi.

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental
| Minggu, 16 November 2025 | 13:45 WIB

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental

Masuknya BREN ke Indeks MSCI diharapkan berpotensi menarik arus modal asing lebih besar ke emiten Grup Barito.

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona
| Minggu, 16 November 2025 | 13:00 WIB

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona

Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi tonggak terakhir untuk mendulang keuntungan bagi bisnis wisata perjalan.

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli
| Minggu, 16 November 2025 | 12:20 WIB

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli

Laba PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) anjlok hingga 97% di 2025 akibat renovasi Hotel Melia Bali.

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?
| Minggu, 16 November 2025 | 11:00 WIB

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?

Saham UANG, BUVA, MINA melonjak karena Happy Hapsoro. Pelajari mana yang punya fundamental kuat dan potensi pertumbuhan nyata.

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID :  Mengadopsi Strategi Value Investing
| Minggu, 16 November 2025 | 09:24 WIB

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID : Mengadopsi Strategi Value Investing

Natanael mengaku bukan tipe investor yang agresif.  Ia memposisikan dirinya sebagai investor moderat.

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar
| Minggu, 16 November 2025 | 09:11 WIB

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar

Total nilai dividen yang sudah ditentukan ialah Rp 400,33 miliar. Jadi dividen per saham adalah Rp 190.

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya
| Minggu, 16 November 2025 | 09:02 WIB

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya

Sekitar Rp 340,88 miliar atau A$ 31,47 juta untuk pemenuhan sebagian dari kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubliee Metals Limited.

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering
| Minggu, 16 November 2025 | 09:00 WIB

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering

Berlibur jadi kegiatan yang kerap orang lakukan di akhir tahun. Simak cara berlibur biar keuangan tetap sehat.

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High
| Minggu, 16 November 2025 | 08:52 WIB

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High

Pertumbuhan dana kelolaan ini mencerminkan kepercayaan investor yang pulih setelah masa sulit pasca-pandemi.

INDEKS BERITA

Terpopuler