Ini Untung dan Rugi Merger Bank BUMN Syariah

Minggu, 25 Oktober 2020 | 14:04 WIB
Ini Untung dan Rugi Merger Bank BUMN Syariah
[ILUSTRASI. Aksi korporasi, apapun bentuknya, akan menimbulkan konsekuensi bagi setiap entitas bisnis yang melakukannya. Tak terkecuali langkah merger yang akan dilakukan oleh tiga bank syariah milik pelat merah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/13/10/2020.]
Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID JAKARTA. Aksi korporasi, apapun bentuknya, akan menimbulkan konsekuensi bagi setiap entitas bisnis yang melakukannya. Tak terkecuali langkah merger yang akan dilakukan oleh tiga bank syariah milik pelat merah, yakni Bank BRISyariah, Bank Mandiri Syariah dan Bank BNI Syariah. 

Menurut Fauziah Rizki Yuniarti, Pengamat Ekonomi Syariah dari INDEF, ada sisi untung dari rugi yang dihasilkan dari merger tiga bank syariah. Dari sisi keuntungan, merger akan menciptakan economies of scale atau skala ekonomi perusahaan jadi lebih besar dari sebelumnya. 
              
Selain itu, bank hasil merger juga akan menjadi lebih efisien, memiliki modal lebih kuat, dan mendapatkan dana murah. Penyaluran dana yang lebih murah ini menguntungkan nasabah, terutama di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

Selain keuntungan, juga ada sejumlah kekhawatiran. Paling tidak, merger bank syariah bisa saja menimbulkan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kendati, pemerintah memastikan tidak akan ada PHK dari proses merger ini.

"Saya rasa ada kekhawatiran untuk ini. Proses merger Bank Mandiri di tahun 1999, saat itu  hanya menyerap 63% dari total karyawan dari 4 bank yang dimerger," ujar Fauziah.

Sulit koordinasi

Bukan cuma itu. Selain bisa menciptakan economies of scale, merger bank syariah juga bisa menghasilkan diseconomies of scale. Ada kemungkinan muncul diseconomies of scale, di mana ada kesulitan berkomunikasi dan koordinasi antara manajemen bank  hasil merger. 

Pasalnya, menggabungkan beberapa perusahaan besar dengan budaya yang kuat bukanlah hal mudah. "Tahap pre dan post merger sangat krusial dalam menggabungkan tiga perusahaan besar. Peran pemimpin menjadi sangat krusial," imbuh Fauziah.

Terakhir, lanjut Fauziah, merger bank syariah juga dikhawatirkan akan menciptakan monopoli bisnis di industri ini. Sebab, pemain bank umum syariah (BUS) menjadi berkurang, dari 14 menjadi 12. Ada kemungkinan untuk mengeksploitasi monopoly power dan memberi harga lebih tinggi kepada konsumen. 

Selanjutnya: Meneropong Prospek Bank Syariah BUMN Hasil Merger

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko

Para fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler