Inilah Dua Arti dari Penurunan Impor di Semester I

Rabu, 17 Juli 2019 | 07:58 WIB
Inilah Dua Arti dari Penurunan Impor di Semester I
[]
Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai impor Indonesia di tahun ini berada di jalur penurunan. Kendati mengurangi tekanan tekanan defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD), penurunan impor bisa juga diartikan sebagai sinyal melemahnya permintaan dalam negeri.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), impor semester I-2019 sebesar US$ 82,26 miliar atau turun 7,63% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan impor ini bisa diartikan sebagai hasil dari upaya pemerintah menekan impor barang konsumsi. Sebab, impor barang konsumsi Januari-Juni 2019 turun 9,31% yoy menjadi US$ 7,42 miliar.

Sayangnya, bukan cuma barang konsumsi yang turun. Impor bahan baku atau penolong juga susut 7,73% yoy menjadi US$ 61,67 miliar. Lalu impor barang modal juga tercatat melorot 6,15% yoy menjadi US$ 13,16 miliar.

Penurunan dua komponen ini yang perlu diwaspadai. Sebab, ini berkaitan dengan permintaan dalam negeri yang turun juga realisasi investasi. Pada akhirnya hal tersebut berdampak terhadap ekonomi dalam negeri.

Menurut Ekonom Asian Development Bank Institute (ADBI) Eric Sugandi, impor merupakan komponen pengurang pada neraca perdagangan. Sehingga, penurunan impor bakal menurunkan defisit neraca transaksi berjalan.

Meski begitu, impor juga merupakan komponen pengurang pada perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga, penurunan impor harusnya berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi.

Walaupun, "Penurunan impor juga harus dilihat dampak tidak langsungnya terhadap investasi," kata Eric kepada KONTAN, Selasa (16/7).

Tapi, pada kasus Indonesia penurunan impor lebih didorong oleh kebijakan pemerintah mengurangi defisit pada neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan, ketimbang lesunya perekonomian. "Ekonomi Indonesia masih tumbuh atau tidak mengalami kontraksi meski masih tertahan di level 5%," tambah Eric.

Eric memperkirakan neraca transaksi berjalan sepanjang 2019 masih defisit 2,8% dari PDB. Angka ini mengecil dari tahun 2018 yang tercatat sebesar 2,98% dari PDB.

Sementara itu, Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memperkirakan, kinerja impor bakal membaik di bulan ini. Menurutnya, aktivitas impor yang lebih kuat akan datang untuk memenuhi kegiatan ekonomi domestik, terutama mendukung pembangunan infrastruktur hingga memenuhi permintaan domestik.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

INDEKS BERITA

Terpopuler