KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah sentimen rencana pengurangan kebijakan pengetatan moneter (tapering off) dari bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve, investor asing masih melakukan aksi beli. Bahkan, dalam sepekan terakhir, dana asing masih masuk Rp 2,5 triliun. Aksi beli yang terus dilakukan oleh asing ini memperkuat foreign net buy menjadi Rp 27 triliun sejak awal tahun.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mencermati, masih ada peluang tapering off ditunda. Untuk sentimen seperti ini, pelaku pasar cenderung tidak merespons secara cepat. Oleh karenanya, investor masih mencatatkan net buy di tengah kabar rencana tapering.
Memang, dalam pertemuan terakhir, The Fed mengatakan ada kemungkinan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan setelah November 2021. The Fed juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang mungkin lebih cepat dari yang diharapkan.
Tapi William menilai, investor asing masih betah di bursa lokal. Sepengamatan dia, ketika AS menghentikan quantitative easing, kondisi ekonomi diprediksi akan lebih lesu dibandingkan Indonesia. "Malah outflow bisa terjadi di pasar Amerika Serikat," tutur dia.
Analis Sucor Sekuritas Indonesia Hendriko Gani menambahkan, The Fed telah menyebut tapering akan dilakukan dengan mempertimbangkan data ekonomi selama dua bulan ke depan. Keputusan The Fed ini disambut baik oleh investor. Oleh karenanya, investor asing masih akan bertahan di bursa.
Hendriko menyarankan investor mengakumulasi saham-saham yang berfundamental baik. Apalagi, valuasi IHSG saat ini masih cukup murah. IHSG juga diprediksi menguat di tahun 2022 nanti.
William juga menyarankan mengikuti pilihan asing, terutama untuk saham yang uptrend. Sekalipun terjadi taper tantrum, saham-saham ini masih menarik dijual. Pilihan William yaitu BBRI, TLKM, BUKA serta ASSA.
Sepekan terakhir, asing net buy di saham-saham ini:
Saham | Net buy (Rp) | Harga (Rp) | ∆% |
BBRI | 648,1 miliar | 3.820 | 5,82% |
BBCA | 487,8 miliar | 2.925 | 1,00% |
TLKM | 312,1 miliar | 3.560 | 0,85% |
BUKA | 224,1 miliar | 885 | 2,91% |
ASSA | 78,3 miliar | 3.330 | 4,06% |
AKRA | 55,6 miliar | 4.130 | 6,44% |
PTBA | 50,5 miiar | 2.450 | 5,60% |
BTPS | 32,2 miliar | 3.480 | 4,19% |
CTRA | 18,3 miliar | 895 | -1,10% |
INTP | 17,5 miliar | 10.500 | 0,96% |
Sumber: RTI