Investor Hindari Pasar Saham, Harga Emas Hari Ini Mendaki Ke Posisi US$ 1.493,59

Rabu, 23 Oktober 2019 | 22:57 WIB
Investor Hindari Pasar Saham, Harga Emas Hari Ini Mendaki Ke Posisi US$ 1.493,59
[ILUSTRASI. Seorang pekerja menuangkan emas cair di AngloGold Ashanti di Obuasi, Ghana, 23 Oktober 2003.]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (23/10) menguat karena ketidakpastian atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Dan, kekhawatiran atas kemungkinan perlambatan di sektor teknologi global yang membebani pasar saham.

Mengacu Bloomberg pukul 22.48 WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 1.493,59 per ons troi. Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) naik 0,57% ke level US$ 1.496 per ons troi.

"Ada sedikit penghindaran risiko di pasar saham dan emas naik lagi setelah konsolidasi selama beberapa hari terakhir," kata ​​Carsten Menke, Analis Julius Baer, kepada Reuters. "Ada beberapa pemburu di pasar emas, terutama karena ekuitas turun hari ini".

Baca Juga: Ketidakpastian Brexit Membuat Harga Emas Hari Ini Naik Ke US$ 1.491,83

Bursa saham Eropa merosot untuk pertama kalinya pada minggu ini karena penurunan laba Texas Instruments meningkatkan kekhawatiran tentang industri microchip global. Sementara anggota parlemen Inggris menekan tombol jeda Brexit.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (22/10) mengatakan, tergantung pada Uni Eropa untuk memutuskan, apakah mereka ingin menunda Brexit dan untuk berapa lama, setelah kekalahan di parlemen membuat ratifikasi perjanjian dengan tenggat waktu 31 Oktober hampir mustahil.

Sementara Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng menyebutkan, Beijing dan Washington telah mencapai beberapa kemajuan dalam pembicaraan perdagangan. Perang tarif antara kedua negara telah mengguncang pasar keuangan dan membangkitkan kekhawatiran resesi global.

"Gencatan perdagangan AS-China yang disepakati beberapa minggu lalu sedikit membebani sentimen di pasar emas, tetapi kita perlu mengakui bahwa ini lebih merupakan kesepakatan kertas setidaknya untuk saat ini," kata Menke.

Baca Juga: Sore hari, harga emas spot semakin melejit di US$ 1.494,81 per ons troi

"Tarif dan ketidakpastian pertumbuhan tetap ada sehingga ini masih positif untuk emas," imbuh dia.

Investor sedang menunggu pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada akhir bulan ini untuk melihat, apakah akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini atau tidak.

David Govett, Head of Precious Metals Marex Spectron, menyatakan, para pelaku pasar mengharapkan The Fed memotong suku bunga lagi. "Jadi jika tidak, itu akan menjadi negatif untuk emas dalam jangka pendek," kata Govett kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp 1.000 menjadi Rp 751.000

Tapi, "Jika mereka (The Fed) melakukannya, itu tidak akan menjadi bullish karena sudah sesuai ekspektasi pasar," ujarnya. "Kita akan melihat emas bergerak naik di atas US$ 1.500, terlalu banyak yang terjadi di dunia untuk tetap di sini (di bawah US$ 1.500)".

Bagikan

Berita Terbaru

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro
| Kamis, 13 November 2025 | 08:27 WIB

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro

Gozco memiliki lima anak usaha dan total luas perkebunan tertanam mencapai 15.596 hektare per akhir 2024.

Genjot Ekspansi, Barito Pacific (BRPT) Rogoh Capex Rp 8 Triliun
| Kamis, 13 November 2025 | 08:04 WIB

Genjot Ekspansi, Barito Pacific (BRPT) Rogoh Capex Rp 8 Triliun

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) telah menggelontorkan belanja modal US$ 480 juta, setara Rp 8,02 triliun selama periode Januari–September 2025. ​

Setelah Melonjak Tinggi Saham BEEF Masih Kuat naik, Sejumlah Aksi Korporasi Digadang
| Kamis, 13 November 2025 | 08:00 WIB

Setelah Melonjak Tinggi Saham BEEF Masih Kuat naik, Sejumlah Aksi Korporasi Digadang

Menyelami rencana ekspansi BEEF, mulai dari penambahan usaha baru hingga fasilitas kredit Rp 1,6 triliun.

Penjualan Mobil Melaju Kencang, Saham Emiten Otomotif Terbang
| Kamis, 13 November 2025 | 07:57 WIB

Penjualan Mobil Melaju Kencang, Saham Emiten Otomotif Terbang

Pertumbuhan penjualan mobil per Oktober 2025 ikut mendorong laju saham emiten otomotif dan komponen.

Laju Indeks Sektoral Semakin Menebal
| Kamis, 13 November 2025 | 07:50 WIB

Laju Indeks Sektoral Semakin Menebal

Kinerja indeks teknologi mengalami penguatan terbesar sejak awal 2025, dengan kenaikan 161,82% ke 10.467,24 pada perdagangan kemarin.​

Ketidakpastian di AS Berakhir, IHSG Masih Belum Aman
| Kamis, 13 November 2025 | 07:44 WIB

Ketidakpastian di AS Berakhir, IHSG Masih Belum Aman

Rebound IHSG didorong sentimen berakhirnya shutdown AS. Hal ini memicu aliran dana asing ke pasar berkembang, termasuk Indonesia. ​

Perintis Triniti (TRIN) Membalikkan Rugi Jadi Laba Bersih
| Kamis, 13 November 2025 | 07:30 WIB

Perintis Triniti (TRIN) Membalikkan Rugi Jadi Laba Bersih

TRIN membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 28,48 miliar.

Sejumlah Bank Swasta Pilih Tak Ikut-ikutan Menaikkan Bunga Deposito Dollar
| Kamis, 13 November 2025 | 07:29 WIB

Sejumlah Bank Swasta Pilih Tak Ikut-ikutan Menaikkan Bunga Deposito Dollar

 Sejumlah bank swasta memilih untuk tidak ikut-ikutan dalam mengerek bunga deposito dolar Amerika Serikat (USD)​

Trisula International (TRIS) Optimis Kinerja Tumbbuh 10% di Tahun Ini
| Kamis, 13 November 2025 | 07:20 WIB

Trisula International (TRIS) Optimis Kinerja Tumbbuh 10% di Tahun Ini

Tahun ini. Selain itu, TRIS terus memperluas jangkauan ekspor ke pasar potensial untuk mendorong kinerja ke depan.

NPL Kredit UMKM Tetap Bertengger Tinggi
| Kamis, 13 November 2025 | 07:17 WIB

NPL Kredit UMKM Tetap Bertengger Tinggi

Rasio NPL UMKM per September 2025 berada di level 4,46%, hanya turun tipis dari Agustus yang mencapai 4,55%.

INDEKS BERITA

Terpopuler