Investor Jepang Ramai-Ramai Menyerbu Sektor Keuangan Indonesia

Jumat, 25 November 2022 | 08:08 WIB
Investor Jepang Ramai-Ramai Menyerbu Sektor Keuangan Indonesia
[ILUSTRASI. Manajemen Home Credit memaparkan dukungan inklusi dan literasi keuangan masyarakat.]
Reporter: Adrianus Octaviano, Diki Mardiansyah | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Industri multifinance Tanah Air kembali kedatangan investor asing baru dari Jepang. Teranyar, aksi Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) yang mengakuisisi bisnis Home Credit Group B.V. di Indonesia dan Filipina.

Pembelian dua unit bisnis yang senilai € 615 juta ini melibatkan konsorsium yang dipimpin oleh Krungsri Bank, anak usaha MUFG. Transaksi diharapkan akan selesai pada semester II tahun 2023.

Sedangkan untuk bisnis Home Credit Indonesia, nilai transaksi  mencapai € 209 juta. Pasca akuisisi, Krungsri Bank akan menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 75%. Lalu  I Dewa Made Susila yang saat ini merupakan Direktur Utama Adira Finance memiliki 15% saham dan sisanya 10% milik Adira Finance.

Baca Juga: Investor Jepang Kembali Semarakkan Industri Multifinance

“Transaksi ini merupakan sebuah bentuk dukungan dan keyakinan terhadap kualitas bisnis kami dan tim di mana dapat lebih memperkuat posisi kami sebagai perusahaan keuangan terkemuka di Indonesia.” ujar Chief Executive Officer Home Credit Indonesia, Animesh Narang dalam keterangan resmi, Kamis (24/11).

Dewa Made Susila menyebutkan,  transaksi ini bertujuan untuk membangun sinergi di antara grup MUFG, termasuk Bank Danamon di dalamnya.
“Harapannya, Adira Finance dapat terus meningkatkan kolaborasi dengan entitas grup MUFG untuk melayani pelanggan di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, investor Jepang juga sudah banyak yang mencoba peruntungan di industri multifinance Indonesia. Sebut saja, Perusahaan asal Jepang, JACCS Co., Ltd. (JACCS) yang memperkuat ekspansinya di Indonesia melalui JACCS MPM Finance Indonesia.

Melihat fenomena ini, Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios) Bhima Yudhistira menyebutkan aksi akuisisi oleh investor asing terutama negara-negara Asia Timur, termasuk Jepang maupun Korea sedang meningkat beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Penjualan Mobil Siap Menembus 1 Juta Unit Hingga Akhir Tahun 2022

Ia melihat investor-investor tersebut mengincar potensi demografi di Indonesia yang masih bisa dikembangkan. Mengingat, ruang pertumbuhan di negara asal mereka sudah semakin sempit.

“Coba dilihat misal credit to GDP di negara-negara tersebut rata-rata sudah di atas 100%. Sementara rasio kredit terhadap produk domestik bruto (PDB)  di Indonesia ini baru di kisaran 34%,” ujar Bhima.

Bhima juga melihat prospek bisnis di Indonesia dibandingkan negara-negara lain lebih dinamis dan bisa berkembang."Baik segmen korporasi ataupun usaha kecil dan menengah (UKM,) ini yang menjadi pemicunya,” imbuhnya.

Direktur Eksekutif  Segara Insitut, Piter Abdullah  menambahkan peluang di sektor keuangan Indonesia masih sangat terbuka disertai tingkat keuntungan yang sangat menarik. 

“Jadi wajar saja kalau asing berusaha untuk bisa masuk ke indonesia. Ketentuan kepemilikan asing juga cukup longgar,” ujarnya. Jangan lupa, kehadiran investor ini mendorong teknologi baru yang masuk.          

Baca Juga: MUFG Akan Mengakuisisi Unit Home Credit Indonesia dan Filipina Senilai US$ 619 Juta

Bagikan

Berita Terbaru

Digital Mediatama (DMMX) Gali Cuan dari Kekayaan Intelektual
| Minggu, 07 Desember 2025 | 22:38 WIB

Digital Mediatama (DMMX) Gali Cuan dari Kekayaan Intelektual

Bagi DMMX Group, proyek ini sejalan dengan strategi jangka panjang untuk memperluas portofolio IP dan konten digital.

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% sepekan periode 1-5 Desember 2025. IHSG ditutup pada 8.632,76.

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:45 WIB

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku kentang, PepsiCo Indonesia menggandeng petani di Jawa Barat. 

INDEKS BERITA

Terpopuler