KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Fitra International mengklaim hasil penawaran umum perdana kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga dua kali. Perusahaan ini akan mencatatkan saham perdana pada Selasa (11/6).
Direktur Keuangan Hotel Fitra Sukino mengatakan, saham penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) Hotel Fitra ditetapkan di level Rp 102 per saham. "Pada saat penawaran pada 28–29 Mei, saham Hotel Fitra oversubscribed hingga dua kali permintaan," jelas dia kepada KONTAN, Senin (10/6).
Pengelola hotel asal Majalengka ini siap menawarkan saham perdana 220 juta saham setara dengan 36,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dana segar yang akan diperoleh sebesar Rp 22,44 miliar.
Hotel Fitra juga akan memberikan pemanis berupa waran sebanyak 132 juta waran seri I. Rasio pembagian lima saham baru akan mendapat tiga waran.
Dana hasil IPO Hotel Fitra sebanyak 50% akan digunakan mengakuisisi tambahan landbank. Akuisisi akan dilakukan oleh anak perusahaan yakni PT Bumi Majalengka Permai (BMP) yang bergerak di bisnis tour and travel. Kemudian 30% untuk membangun convention hall di Hotel Fitra, sisanya untuk modal kerja. Setelah IPO, Hotel Fitra menargetkan pendapatan tahun ini naik 112% jadi Rp 17 miliar dari Rp 8,07 miliar di 2018.