KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia tengah menghadapi tekanan demi menjaga ekspor crude palm oil dan produk turunannya ke India.
Paling anyar, pemerintah India meminta kepada mitra dagangnya itu untuk membuka pintu masuk lebih lebar bagi produk-produk dari negeri Bollywood.
Teresa Kok, Menteri Industri Primer Malaysia menyebut, permintaan itu mencuat dalam pertemuan antara delegasi kedua negara yang berlangsung di India.
Baca Juga: Ekspor CPO Indonesia Meningkat Jika India Kerek Tarif Impor CPO Malaysia
Pada bulan lalu Kok memimpin misi investasi dan ekonomi selama lima hari di India untuk menguatkan hubungan ekonomi kedua negara.
"Mereka meminta lebih banyak produk India yang masuk ke pasar Malaysia," kata Teresa Kok, dikutip dari kantor berita pemerintah Malaysia, Bernama (25/08).
Menurutnya, neraca perdagangan antara kedua negara mencapai US$ 2,3 miliar, dengan penurunan dari India sekitar 54% menjadi sekitar 45%.
Demi bea impor rendah
Kok menambahkan, ia akan membawa isu tersebut ke pertemuan kabinet pemerintah Malaysia untuk dibahas dengan kementerian lainnya.
Dua kementerian yang ia sebut akan diajak berdiskusi adalah menteri industri pertanian dan menteri perdagangan internasional.
"Jadi akan lebih banyak minyak sawit yang masuk ke pasar mereka dengan bea impor yang lebih rendah," kata Kok, dikutip dari freemalaysiatoday.com.
Malaysia tengah berada dalam tekanan setelah pemerintah India memulai investigasi atas melonjaknya impor CPO dan produk turunan yang berasal dari negeri jiran itu.
Baca Juga: Merugikan India, Tarif Impor CPO Malaysia Terancam Naik
India berpotensi menerapkan safeguard yang bisa membatasi masuknya CPO asal Malaysia.