Dugaan Rekayasa Laporan Keuangan Emiten BUMN Karya, Pemerintah Jangan Cuci Tangan

Kamis, 08 Juni 2023 | 08:35 WIB
Dugaan Rekayasa Laporan Keuangan Emiten BUMN Karya, Pemerintah Jangan Cuci Tangan
[ILUSTRASI. ]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biasanya, jarang ada orang yang mau membuka kekurangannya sendiri di depan umum. Namun apa yang disampaikan Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI, Senin 5 Juni 2023 memang agak di luar kebiasaan.

Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mencurigai laporan keuangan PT Wijaya Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk telah dimanipulasi. Ia bilang, kedua BUMN karya itu melaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun padahal arus kasnya tak pernah positif.

Keberanian Tiko, panggilan akrab sang wamen, menyampaikan kecurigaan tersebut, di satu sisi tentu perlu diapresiasi sekaligus harus dibuktikan kebenarannya. Dus, kita perlu menunggu hasil investigasi yang dilakukan Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun, terlepas dari itu, kecurigaan yang disampaikan Tiko sejatinya membuka borok pemerintah sendiri, termasuk Kementerian BUMN. Sebab, kementerian yang dipimpin Erick Thohir itu ditugaskan sebagai pembina perusahaan-perusahaan pelat merah.

Kalau memang laporan keuangan BUMN-BUMN karya itu diduga bermasalah, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi selama bertahun-tahun tepat di depan hidung Kementerian BUMN sebagai penyelenggara urusan pemerintah bidang BUMN?

Bukankah sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali, pemerintah telah menempatkan orang-orangnya untuk duduk sebagai komisaris di BUMN? Lantas, apakah para komisaris itu tak pernah mengawasi jalannya perusahaan, tak pernah bikin laporan ke Kementerian BUMN, atau bikin laporan tapi tak pernah ditanggapi dengan serius?

Lagipula, bobroknya kondisi keuangan serta dugaan rekayasa laporan keuangan emiten BUMN karya bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Ia adalah kondisi yang tercipta, salah satunya akibat beban berat penugasan yang diberikan pemerintah. BUMN karya merupakan pelaksana utama dari berbagai proyek infrastruktur, terutama yang tak feasible secara bisnis.

Tak ada yang salah dengan ambisi Presiden Joko Widodo menggeber pembangunan infrastruktur di Indonesia. Infrastruktur yang diabaikan para penguasa sebelumnya selama puluhan tahun sejatinya merupakan modal penting bagi pembangunan.

Yang keterlaluan adalah jika seluruh kesalahan ditimpakan kepada BUMN-BUMN tersebut, lalu membiarkan mereka menanggung sendiri efek negatif penugasan pemerintah. Itu seperti ingin membereskan masalah sembari cuci tangan biar tak keliatan kotor.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Efek BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75% untuk Pasar
| Minggu, 27 April 2025 | 06:16 WIB

Efek BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75% untuk Pasar

Menahan BI Rate dapat membantu menjaga daya tarik aset keuangan domestik dan meredam potensi aliran modal keluar yang bisa menekan rupiah.

Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus
| Minggu, 27 April 2025 | 05:43 WIB

Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus

Besaran free float PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) saat ini menunjukkan bahwa saham ini sudah kurang likuid dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pancing Optimisme Lokal
| Minggu, 27 April 2025 | 05:00 WIB

Pancing Optimisme Lokal

​Lewat World Economic Outlook edisi April 2025, IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari sebesar 3,3% menjadi 2,8%.

Daya Tawar Bergengsi dari Produk Kelapa Sawit yang Berkelanjutan
| Minggu, 27 April 2025 | 04:50 WIB

Daya Tawar Bergengsi dari Produk Kelapa Sawit yang Berkelanjutan

Penerapan bisnis kelapa sawit yang keberlanjutan bisa mendatangkan banyak manfaat. Apa saja dan apa tantangannya?

Lagi Ramai, Kemas Laba dari Mengemas Jasa Kursus
| Minggu, 27 April 2025 | 04:35 WIB

Lagi Ramai, Kemas Laba dari Mengemas Jasa Kursus

Penyedia jasa workshop kian kreatif memasarkan jasanya. Mereka mengemas pelatihan keterampilan dengan metode yang memikat.

 
FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:04 WIB

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium

Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) fokus melakukan ekspansi gerai baru

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:01 WIB

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa

Rebalancing beberapa indeks, seperti IDX30 dan IDX80 ini akan berlaku mulai 2 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025 mendatang.

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri
| Sabtu, 26 April 2025 | 09:00 WIB

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri

Menyusuri kisah Edward Tirtanata membangun Kopi Kenangan hingga berhasil memiliki 1.000 gerai saat ini.

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:31 WIB

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (26 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,88% jika menjual hari ini.

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:25 WIB

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop

Pada kuartal I-2025, Cinema XXI membuka empat lokasi bioskop baru dengan tambahan 15 layar.​di sejumlah wilayah.

INDEKS BERITA

Terpopuler