KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa hari belakangan, ada pemandangan yang beda di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Antrean tampak mengular di Jalur Khusus yang menyediakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertamax Turbo, terutama untuk sepeda motor.
Maklum, sepekan terakhir, BBM di SPBU swasta: Shell, BP-AKR, dan Vivo, makin langka. Hari-hari sebelum-sebelumnya, masih tersedia bensin RON 92 di beberapa SPBU. Seminggu belakangan, benar-benar kosong di banyak SPBU, khususnya di wilayah Jabodetabek.
Alhasil, pelanggan SPBU swasta "terpaksa" membeli BBM di pom bensin milik Pertamina.
Ya, sejak Kejaksaan Agung mengungkap kasus oplosan Pertamax dan menetapkan sejumlah petinggi Pertamina menjadi tersangka pada Februari 2025 lalu, banyak masyarakat yang kehilangan kepercayaan terhadap BUMN energi ini. Sehingga, banyak yang beralih ke SPBU swasta. Bahkan, tampaknya, tak sedikit pula pengguna BBM bersubsidi jenis Pertalite yang beralih ke BBM nonsubsidi SPBU swasta.
Antrean panjang terutama motor pun tampak di banyak SPBU swasta sampai sekarang. Lantaran kepercayaan sudah hilang, sekalipun harganya lebih mahal dan harus antre pula untuk membelinya, banyak yang tetap ke SPBU swasta.
Akibatnya, baru bulan kesembilan tahun ini, kuota impor BBM untuk badan usaha swasta yang menjalankan bisnis SPBU habis. Padahal, pemerintah sudah menambah 10% dari kuota impor tahun lalu.
Memang, masalah kelangkaan bensin di SPBU swasta bakal teratasi, setelah pemerintah menyetujui kolaborasi antara badan usaha SPBU swasta dan Pertamina untuk melakukan impor BBM berbentuk base fuel alias dengan kadar oktan murni tanpa campuran aditif. Tambahan alokasi impor BBM bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebesar 571.748 kiloliter.
Tapi sejatinya, pemerintah bisa mengirit anggaran di tengah defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun ini yang membengkak, dari 2,48% menjadi 2,68%. Bisa irit, itu tadi, banyak yang beralih ke SPBU swasta. Sebab, pemerintah harus memberi kompensasi kepada Pertamina lantaran menjual Pertamax di bawah harga keekonomian. Bahkan, pemerintah bisa mengirit anggaran subsidi BBM. Soalnya, ada juga pengguna Pertalite bergeser ke SPBU swasta.
Jadi, ke depan, jangan sampai lagi ada kelangkaan bahan bakar minyak di SPBU swasta, ya.