Berita Market

Jangka Pendek, CDS Masih Berpotensi Naik

Senin, 14 Maret 2022 | 04:55 WIB
Jangka Pendek, CDS Masih Berpotensi Naik

Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persepsi risiko atawa premi credit default swap (CDS) masih berada di level tinggi. Analis memproyeksikan tren kenaikan level CDS masih akan berlanjut di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (11/3), level CDS Indonesia tenor 5 tahun naik 3,42% ke 111,85. Pada Senin (7/3), CDS tenor 5 tahun sempat menyentuh level tertinggi di 126.51.

Kompak, level CDS tenor 10 tahun juga naik 3,97% di akhir pekan ke 184,02. CDS tenor 10 tahun juga sempat menyentuh level tertinggi di 202,53 pada Senin (7/3). 

CBaca Juga: Level Credit Default Swap (CDS) Diprediksi Masih Akan Terus Naik, Ini Penyebabnya

Meski, level CDS saat ini sudah menurun sejak menyentuh rekor tertingginya, Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri mengamati level saat ini masih jauh lebih tinggi dibanding posisi terendah tahun ini. Tercatat, level terendah CDS 5 tahun berada di 72,12 pada 4 Januari. Di periode yang sama level terendah CDS 10 tahun berada di 131,56.

Artinya, sejak awal tahun hingga saat ini, CDS Indonesia terus naik. Fayadri mengatakan faktor yang membuat CDS dalam tren naik, pertama, potensi kenaikan suku bunga global di tengah makin kuatnya tekanan inflasi pasca pandemi Covid-19.

Kedua, kenaikan CDS semakin tinggi karena Rusia melakukan serangan ke Ukraina dan menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar.

Fayadri memproyeksikan CDS Indonesia masih berpotensi membukukan kenaikan. Penyebabnya, masih ada sentimen negatif dari ketidakpastian besaran kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Selain itu, konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan titik terang penyelesaian, juga mendorong CDS cenderung bergerak naik.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto juga memproyeksikan level CDS masih akan naik dalam jangka pendek. "The Fed belum rilis seberapa besar akan menaikkan suku bunga, sementara Rusia dan Ukraina masih memanas, level CDS masih terbuka untuk naik," kata Ramdhan. Pelaku pasar masih akan berhati-hati masuk.

Baca Juga: Sentimen Global akan Setir Laju Rupiah Hari Ini (11/3)

Terbaru