Jawa dan Bali Jadi Target Utama Ekspansi Produsen Pizza Hut (PZZA)

Jumat, 15 Februari 2019 | 07:45 WIB
Jawa dan Bali Jadi Target Utama Ekspansi Produsen Pizza Hut (PZZA)
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) pada tahun ini mengalokasikan dana belanja modal Rp 450 miliar. Mereka akan menggunakan dana itu untuk ekspansi dengan menambah gerai baru.

Direktur Keuangan PT Sarimelati Kencana Tbk, Frederick Estrada Cadlaon, menjelaskan tahun ini mereka ingin menambah 52 gerai hingga 65 gerai baru. Pulau Jawa dan Bali masih menjadi tujuan ekspansi terbesar PZZA pada tahun ini.

"Sekitar 55% gerai baru akan berlokasi di Jawa dan Bali, Sumatra 20%, Kalimantan 20% dan sisanya Sulawesi. Tahun ini mungkin ada satu gerai di Papua," ujar dia kepada KONTAN, Kamis (14/2).

Hingga akhir tahun lalu, Sarimelati memiliki lebih dari 450 gerai Pizza Hut. Perinciannya, sebanyak 250 gerai Pizza Hut Restaurant (PHR), 200 gerai Pizza Hut Delivery (PHD) dan empat gerai Pizza Hut Express (PHE).

Di segmen pizza, Sarimelati mengklaim menguasai 97% market share untuk restoran. Sedangkan PHD saat ini menguasai 65% pasar pengiriman pizza. Sarimelati berharap tren pertumbuhan akan terus berlanjut pada tahun ini.

Kendati belum menyampaikan laporan kinerja keuangan tahun lalu, manajemen PZZA mengaku pertumbuhan bisnisnya cukup baik. Dari sisi same-store sales growth (SSG) tumbuh di level 5,5% hingga 6%, sedangkan pendapatannya naik 13% hingga 17% dibandingkan tahun 2017 yang tercatat Rp 3 triliun.

Adapun dari sisi bottom line, PZZA meraih pertumbuhan laba bersih berkisar 4,3% hingga 4,8% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 141 miliar. Tahun ini, PZZA menargetkan SSG tumbuh 4%–5%.

"Strategi kami tetap organik. Kami belum merencanakan anorganik atau corporate action. Kami akan memperbesar jumlah gerai Pizza Hut dengan target antara 52-65 gerai baru yang akan dibangun," ungkap Frederick.

Jeo Sasanto, Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk menambahkan, mereka terus merambah kota tujuan ekspansi baru. Tahun lalu, perusahaan ini sudah merambah lima kota baru termasuk Gorontalo, Cianjur dan Siantar. PZZA masih akan terus merambah kota-kota tujuan baru di sepanjang tahun ini.

"Intinya setiap tahun kami masuk ke kota baru di Indonesia. Banyak kota baru yang potensial, baik provinsi maupun kabupaten sehingga peluangnya masih besar sekali," ujar Jeo.

Tak sulit bagi Sarimelti Kencana untuk menjangkau kota-kota baru. Pasalnya, saat ini perusahaan tersebut memiliki lima titik gudang bahan baku kering dan 15 titik gudang bahan baku frozen yang tersebar dari Banda Aceh hingga Abepura, Papua.

Tak hanya ekspansi, Sarimelati Kencana juga melakukan inovasi menu dan penawaran khusus. Setiap tahun, Sarimelati mengeluarkan lima hingga delapan program promosi untuk menggaet lebih banyak pelanggan. Menu Sensasi Delight hingga My Box masih menjadi andalan.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 35,33% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Juni 2025)
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 09:06 WIB

Profit 35,33% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 Juni 2025) 1.960.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,33% jika menjual hari ini.

Menakar Risiko dan Peluang Investasi Aset Alternatif Uang Koin Kuno
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:21 WIB

Menakar Risiko dan Peluang Investasi Aset Alternatif Uang Koin Kuno

Uang dan koin kuno bisa dihargai lebih mahal, saat sudah mendapat skor dari lembaga penilaian resmi.

Direktur KISI Sekuritas Seok Mo Yang: Selalu Bersikap Cermat Saat Investasi
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:10 WIB

Direktur KISI Sekuritas Seok Mo Yang: Selalu Bersikap Cermat Saat Investasi

Melihat pilihan investasi Seok Mo Yang, Online Equity Associate Director Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI)

Mitrabada Adiperdana (MBAP) Mencicipi Peluang Diversifikasi
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:07 WIB

Mitrabada Adiperdana (MBAP) Mencicipi Peluang Diversifikasi

Melihat profil bisnis PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) yang tengah fokus melakukan diversifikasi bisnis non-batubara

Ekonomi Rumah Tangga Tertekan, Kredit Bermasalah pun Meningkat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Rumah Tangga Tertekan, Kredit Bermasalah pun Meningkat

Kondisi ekonomi masyarakat bawah tampak semakin tertekan. Itu tercermin dari rata-rata simpanan per rekening di bank yang Susut

Daulat Kelapa Bulat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:30 WIB

Daulat Kelapa Bulat

Indonesia adalah produsen kelapa terbesar kedua dunia. Lebih dari 5,6 juta petani mengelola 3,34 juta hektar kebun.

Invasi Investor Asing ke E-commerce
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:00 WIB

Invasi Investor Asing ke E-commerce

Dalam satu-dua tahun terakhir, kita bisa melihat bisnis online yang dikelola perusahaan asing makin mendominasi e-commerce di Indonesia

Suku Bunga Masih Tinggi, Tren Take Over KPR di Perbankan Melejit
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:00 WIB

Suku Bunga Masih Tinggi, Tren Take Over KPR di Perbankan Melejit

Bank-bank dengan porsi dana murah (CASA) besar biasanya lebih leluasa menyalurkan KPR karena mampu menawarkan bunga kredit lebih kompetitif.​

 Transaksi QRIS Antarnegara Semakin Melesat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 06:55 WIB

Transaksi QRIS Antarnegara Semakin Melesat

​Tren transaksi QRIS lintas negara terus meningkat, baik dari sisi inbound atau transaksi wisatawan asing di Indonesia, maupun outbound.

Marak Aksi Profit Taking, Saham Emiten Pembagi Dividen Belum Nyaring
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 06:35 WIB

Marak Aksi Profit Taking, Saham Emiten Pembagi Dividen Belum Nyaring

Ada kemungkinan sebagian investor memandang dividen yield emiten IDX High Dividend 20 kurang menarik. Kendati, dividen payout ratio emiten besar.​

INDEKS BERITA

Terpopuler