Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
KONTAN.CO.ID - Untuk memperbesar bisnis, jaringan peritel daring atau e-commerce tak cukup hanya memasarkan produk virtual saja. Jika ingin memperbesar pasar, mereka harus menguasai semua akses pemasaran termasuk distribusi toko fisik. Pola ini kerap disebut online to offline (O2O) yang bisa berarti sebaliknya atau offline to online, di mana peritel konvensional atau luring ekspansi ke layanan daring.
Belakangan, pola O2O ini ramai diterapkan oleh peritel di Indonesia. Mereka mengintip kesuksesan raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS), Amazon yang sukses membuka toko fisik Amazon Go. "Tren O2O mulai banyak diadopsi," kata Asnan Furinto, pengamat marketing dari Bina Nusantara University.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.