Jual Aset Bermasalah Agar Beban Perbankan Lebih Ringan Kemudian

Kamis, 04 Juli 2024 | 05:25 WIB
Jual Aset Bermasalah Agar Beban Perbankan Lebih Ringan Kemudian
[ILUSTRASI. Lelang Akbar Gema Auction agunan kredit bermasalah?Bank Mandiri.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank gencar menjual aset kredit bermasalah, termasuk yang sudah hapus buku atau write off. Hal ini dilakukan untuk menekan rasio kredit bermasalah, sekaligus menambah pendapatan non bunga.

PT Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, hingga semester I tahun ini telah menjual aset bermasalah termasuk kredit yang telah dilakukan hapus buku lebih dari Rp 370 miliar. Direktur Asset Management BTN Elisabeth Novie Riswanti menyebut, penjualan dilakukan melalui lelang hak tanggungan dan skema penjualan lainnya. BTN juga menjual melalui portal Rumah Murah BTN agar ada banyak masyarakat yang bisa mengakses agunan yang siap dijual. 

"Sehingga diharapkan penjualan aset bermasalah dapat lebih banyak. Disamping penjualan secara ritel, BTN juga akan bulk sales di 2024," ucap Elisabeth. Tak hanya menjual aset, BTN juga fokus recovery kredit yang telah dihapus. 

Baca Juga: Bank Mayapada (MAYA) Bidik Pertumbuhan Kredit 6,23% di Tahun 2024

Hingga Mei 2024, recovery terhadap kredit yang telah dihapus buku sudah lebih tinggi 42% dari periode sama di 2023. Elisabeth menyebut, penerimaan kredit hapus buku ini akan dipertahankan di akhir 2024. BTN menargetkan rasio non performing loan (NPL) gross di bawah 3%. Di kuartal I-2024, pendapatan recovery BTN mencapai Rp 98 miliar, naik 6,9% secara tahunan. Sementara NPL di 3,5%. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah mengantongi pendapatan non bunga dari recovery aset Rp 4,16 triliun di kuartal I-2024. Angka tersebut naik 42,7% secara tahunan dari Rp 2,92 triliun. Total write off mencapai Rp 10,4 triliun menurun dari periode sama tahun lalu Rp 34 triliun.

Rasio NPL BRI terkendali di 3,11% per Maret 2024, dengan rasio loan at risk (LAR) yang membaik, dari 16,39% di kuartal I-2023, menjadi 12,70% di kuartal I-2024. Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan, pemulihan aset kredit BRI akan terus ditingkatkan di 2024, dengan menempuh skema lelang maupun penjualan bulk, serta bekerjasama dengan broker properti, hingga balai lelang.

Tahun ini, Agus memproyeksikan penjualan agunan dari kredit bermasalah meningkat 45% secara tahunan sejalan dengan kondisi ekonomi dan pasar yang stabil.

PT Bank Mandiri Tbk juga mencatatkan pendapatan dari recovery aset sebesar Rp 3,6 triliun pada kuartal I-2024, naik dari Rp 3,33 triliun di kuartal I-2023. Sejalan dengan itu, rasio NPL Bank Mandiri terkendali di 1,57% per Maret 2024, dengan rasio loan at risk (LAR) yang membaik jadi 9,37% di kuartal I-2024. 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan kenaikan pendapatan recovery aset 0,8% menjadi Rp 1,15 triliun pada kuartal I-2024. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) BNI per Maret 2024 turun ke 2% dari 2,8%. 

Baca Juga: NPL Bank Digital Bengkak, Pendangan Dikerek Naik

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, penghapusbukuan kredit telah dilakukan secara selektif. "Kami mencatat penyelesaian aset bermasalah sesuai target," kata dia.
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Cicip Cuan dari Hampers Ramah Lingkungan
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:13 WIB

Cicip Cuan dari Hampers Ramah Lingkungan

Menjelang momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), bisnis hampers ramah lingkungan panen pelanggan. 

Bantu Bikin Laporan Keuangan Cepat dan Akurat
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:11 WIB

Bantu Bikin Laporan Keuangan Cepat dan Akurat

Proses membuat laporan keuangan perusahaan bisa jadi lebih cepat dan akurat dengan bantuan artificial intelligence. 

Libur Telah Tiba, Asuransi Perjalanan Panen Premi
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:09 WIB

Libur Telah Tiba, Asuransi Perjalanan Panen Premi

Di pengujung 2024, perusahaan asuransi menangkap peluang permintaan premi asuransi perjalanan yang mendaki dari orang-orang yang plesiran.

Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:04 WIB

Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman

Lewat inovasi, usaha suvenir tanaman menjadi peluang menjanjikan. Tak heran dari bisnis ini, para pelaku usaha bisa mendulang untung. 

Gesekan Kartu Kredit Makin Legit
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:02 WIB

Gesekan Kartu Kredit Makin Legit

Libur Natal dan tahun baru jadi momentum untuk meningkatkan volume dan nilai transaksi kartu kredit.

Menggarap Peluang Anti Parkir Ribet
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:01 WIB

Menggarap Peluang Anti Parkir Ribet

Kebiasaan mencari parkir secara manual masih jadi kebiasaan. Solusi parkir digital harus lebih dikenalkan untuk mengatasinya. 

Banyak Jalan Menurunkan Emisi Karbon Semen
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Banyak Jalan Menurunkan Emisi Karbon Semen

Beberapa tahun terakhir, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menurunkan intensitas emisi karbon memproduksi semen. 

Mengukur Bisnis Taksi Asal Vietnam Menginjak Gas Saat Pasar Lesu
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Mengukur Bisnis Taksi Asal Vietnam Menginjak Gas Saat Pasar Lesu

Perusahaan taksi Xanh SM mengaspal di Jakarta. Dengan armada listrik, Xanh SM masuk pasar saat bisnis taksi sedang lesu.

Mereka yang Berhasil Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Mereka yang Berhasil Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman

Lewat inovasi, usaha suvenir tanaman menjadi peluang menjanjikan. Tak heran dari bisnis ini, para pelaku usaha bisa meng

 
 Bikin Ruang Promosi Kunci Bisnis Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:57 WIB

Bikin Ruang Promosi Kunci Bisnis Suvenir Tanaman

Agar usaha tetap bertahan, berbagai cara harus dilakukan pelaku usaha. Salah satunya menggaet reseller. 

INDEKS BERITA

Terpopuler