Jual Tanah, Opsi SMCB Lolos dari Utang Bawaan

Kamis, 27 Juni 2019 | 07:19 WIB
Jual Tanah, Opsi SMCB Lolos dari Utang Bawaan
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berencana menjual tanah di dekat lokasi pabrik Cilacap, Jawa Tengah dan di Jawa Barat dengan perkiraan harga di bawah Rp 100 miliar. Mereka menilai, kedua aset tersebut tidak produktif untuk keperluan usaha.

Kedua tanah ini merupakan aset bawaan dari sejak Solusi Bangun Indonesia menyandang nama PT Holcim Indonesia Tbk. Perubahan nama terjadi pada Februari 2019 setelah PT Semen Indonesia Tbk membeli Holcim Indonesia dari tangan Lafarge Holcim, perusahaan Swiss.

Melalui penjualan aset, Solusi Bangun Indonesia ingin menekan kerugian dan utang. "Tapi penjualan tersebut bukan cara utama yang kami tempuh untuk mengurangi kerugian dan utang," kata Aulia Mulki Oemar, Presiden Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk saat paparan publik, Rabu (26/6).

Solusi Bangun Indonesia memang memiliki pekerjaan utama yakni memperbaiki rapor keuangan. Maklum, perusahaan semen tersebut menanggung rugi berkepanjangan sejak tahun 2016.

Tahun lalu saja, Solusi Bangun Indonesia mencatatkan kenaikan rugi tahun berjalan sebesar 9,23% year on year (yoy) menjadi Rp 827,99 miliar. Sementara kerugian tahun berjalan pada kuartal I-2019 tercatat turun sekitar 62,99% yoy menjadi sekitar minus Rp 123,02 miliar.

Utang bawaan

Manjemen Solusi Bangun Indonesia mengaku, menanggung utang bawaan dari Holcim Indonesia senilai Rp 9 triliun. Utamanya adalah utang dari proyek pabrik di Tuban, Jawa Timur. Belum lagi, ada kewajiban royalti kepada Holcim sampai setahun ke depan. "Kami sedang mencari cara terbaik turunkan utang, salah satunya mungkin dengan cara obligasi," ungkap Agung Wiharto, Direktur PT Semen Indonesia Tbk.

Selain menjual aset dan mencari pendanaan dari luar, Solusi Bangun Indonesia memperbaiki internal perusahaan. Mereka berupaya menjaga arus kas. Makanya dalam kondisi semen masih kelebihan pasokan sekalipun, tak ada rencana untuk menurunkan harga jual semen.

Solusi Bangun Indonesia akan meningkatkan sinergi bisnis dengan induk usaha yaitu Semen Indonesia. Misalnya saja kongsi dalam pembelian batubara untuk keperluan produksi. Asal tahu, batubara dan listrik mengambil porsi terbesar dalam beban produksi mereka.

Sambil jalan, Solusi Bangun Indonesia mengulik potensi sumber energi lain. Perusahaan tersebut akan mengadopsi teknologi dan pengetahuan dari Holcim. Tahun ini ada anggaran belanja modal Rp 400 miliar untuk revitalisasi mesin-mesin produksi.

Sementara hingga akhir tahun 2019 nanti, target Solusi Bangun Indonesia tidak muluk-muluk. Mereka hanya ingin pos bottom line impas alias tidak untung tapi juga tidak rugi.

Solusi Bangun Indonesi yakin target tersebut masih realistis. Tren kinerja kuartal I 2019 berjalan seperti yang diharapkan. Sementara konsumsi semen nasional berpotensi tumbuh 3%4% pada semester II 2019.

Bagikan

Berita Terbaru

Menapak Jejak Cuan dari Bisnis Jalan-jalan
| Minggu, 21 Desember 2025 | 05:30 WIB

Menapak Jejak Cuan dari Bisnis Jalan-jalan

Olahraga berbasis alam kian diminati, terutama oleh orang tua yang ingin mengajak anak-anaknya ke alam. 

Adu Perkasa Golongan Skuter Matik Berbadan Raksasa
| Minggu, 21 Desember 2025 | 05:10 WIB

Adu Perkasa Golongan Skuter Matik Berbadan Raksasa

Sepeda motor skuter matik (skutik) premium semakin populer di pasar sepeda motor Indonesia. Seiring kebutuhan mobilitas

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:11 WIB

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI

Sejumlah bank memastikan layanan digital akan tetap andal dalam melayani nasabah selama momentum Nataru

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09 WIB

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas

Kehadiran PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdampak berbeda bagi saham bank digital lainnya.​

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

INDEKS BERITA