Kadin Bersiap Menghadapi Tantangan Ekonomi 2025

Selasa, 31 Desember 2024 | 07:15 WIB
Kadin Bersiap Menghadapi Tantangan Ekonomi 2025
[ILUSTRASI. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Anindya Bakrie, KONTAN/Cheppy A. Muchlis/30/12/2024]
Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersiap membuka peluang sekaligus menghadapi tantangan perekonomian nasional di sepanjang 2025. 

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie melihat tahun depan bakal penuh tantangan dan peluang bagi perekonomian Indonesia. Kadin optimistis perekonomian Indonesia mampu tumbuh lewat kebijakan yang telah disiapkan pemerintah.

"Kadin optimistis melihat ini semua," ujar di dalam forum diskusi Global and Domestic Economy Outlook 2025 di Menara Kadin, Senin (30/12).

Baca Juga: Simalakama Upah Naik 6,5% dan Bayang-Bayang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Rasa optimistis ini terpancar saat Kadin mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatannya ke sejumlah negara beberapa waktu lalu. Lewat pernyataan Prabowo soal komitmen menegakkan hukum, Anindya mengklaim mendapatkan komitmen investasi US$ 20 miliar.

Dia juga optimistis kebijakan seperti makan bergizi gratis, swasembada pangan, penghapusan utang UMKM bisa memberikan efek signifikan ke masyarakat. 

Meski begitu, Kadin  tak menutup mata adanya tantangan seperti kenaikan tarif PPN 12%, penurunan daya beli masyarakat hingga pemutusan hubungan kerja (PHK)

Selanjutnya: Transaksi Harbolnas Tak Capai Target

Bagikan

Berita Terbaru

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

Dirut Phintraco Sekuritas Beberkan Pentingnya Berpikir Rasional dalam Berinvestasi
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:35 WIB

Dirut Phintraco Sekuritas Beberkan Pentingnya Berpikir Rasional dalam Berinvestasi

Modal untuk menjadi investor pasar saham tidak hanya sebatas uang. Namun ada hal penting lain, yakni pemikiran rasional

Kobexindo Tractors (KOBX) Memacu Bisnis Non Alat Berat
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:20 WIB

Kobexindo Tractors (KOBX) Memacu Bisnis Non Alat Berat

Pada tahun lalu, pendapatan KOBX dari tiga segmen non penjualan alat berat kompak menanjak, yakni suku cadang serta jasa peraikan.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Data Domestik
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:15 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Data Domestik

Rupiah diperkirakan menguat secara terbatas pekan depan dengan adanya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Simalakama: Kejar Pertumbuhan Ekonomi atau Cegah Capital Outflow
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:05 WIB

Simalakama: Kejar Pertumbuhan Ekonomi atau Cegah Capital Outflow

BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% sebagai respons terhadap meningkatnya ketidakpastian global, termasuk risiko perang dagang

Adu Kuat Pasar dan Pemerintah di Pasar Surat Utang SBN
| Jumat, 18 April 2025 | 17:37 WIB

Adu Kuat Pasar dan Pemerintah di Pasar Surat Utang SBN

Investor minta yield tinggi, pemerintah tak mau menyerap banyak pada lelang sukuk negara di awal kuartal kedua.

INDEKS BERITA

Terpopuler