Kado si Praktik Usang

Senin, 24 Maret 2025 | 02:43 WIB
Kado si Praktik Usang
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Asnil Bambani Amri. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Asnil Bambani | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktik teror ke media dengan mengirimkan "kado" berupa kepala babi, dan yang terbaru tikus dengan kepala putus sejatinya bukan hal baru di Indonesia. Praktik ini pernah terjadi di era Orde Baru berkuasa.

Bahkan saat itu lebih menyeramkan, bukan kepala hewan yang dikirimkan ke media, melainkan kepala manusia.

Ceritanya bermula dari kerja jurnalistik yang dilakukan koran Harian Suara Indonesia (SI) yang kerap memberitakan praktik penembakan misterius (petrus) di Kota Malang. Banyak liputan Koran SI menyajikan tentang sederet kematian yang tidak wajar pada warga.

Selain kerja jurnalistik, Koran SI juga mengkritik penembakan misterius tersebut. Lewat tajuk rencananya. Koran SI rutin menyampaikan sikapnya. Mereka juga lantang menyampaikan suara-suara kritis yang mempertanyakan pemerintah di balik peristiwa penembakkan itu.

Rupanya, suara-suara kritis itu membuat ada pihak yang tersudut. Jadilah peristiwa itu, teror terjadi. Pada hari Rabu dini hari, tepatnya tanggal 16 November 1984, sekitar pukul 03.00 WIB, kantor redaksi SI kedatangan paket yang berisi potongan kepala manusia.

Potongan kepala yang ditenggarai korban penembakan misterius itu ditaruh di depan pintu masuk kantor redaksi. Peristiwa itu membuat kaget tim redaksi, namun bukan berarti mereka mundur memberitakan tentang penembakan misterius.

Yang terjadi justru sebaliknya, Koran SI justru semakin nyaring menyuarakan suara-suara kritis peristiwa penembakkan misterius di Malang. Kini pola yang sama sepertinya kembali terulang, untungnya bukan kepala manusia yang dikirim melainkan kepala babi dan tikus.

Namun bukan isi "kado" yang dipermasalahkan, tetapi isi pesan dari "kado" yang akan menjadi perhatian. Publik tentu mencari paham, kenapa teror itu dikirim ke Tempo. Padahal, sejarah sudah merekam, teror ke media bukanlah jurus ampuh membungkam media. Yang terjadi justru sebaliknya, media semakin solid dan semakin kencang menyuarakan suara publik, seperti yang dilakukan Koran SI di Kota Malang.

Begitu juga dengan sikap publik. Adanya serangan dan teror terhadap media tidak lantas membuat publik lari terbirit-birit. Mereka justru semakin lantang bersuara dan bersolidaritas. Bahkan dengan bredel sekalipun ke beberapa media tahun 1994 tak lantas membuat aktivitas jurnalisme surut. Yang terjadi justru sebaliknya. Jadi, teror itu merupakan praktik usang, media dan publik tidak takut!

Selanjutnya: GOTO Salurkan Bonus Hari Raya untuk Mitra Pengemudi

Bagikan

Berita Terbaru

Laba Mendaki Open Trip ke Gunung
| Selasa, 25 Maret 2025 | 15:29 WIB

Laba Mendaki Open Trip ke Gunung

Antusiasme masyarakat naik gunung, makin tinggi. Peluang ini disambut penyedia jasa open trip naik gunung. 

Mengukur Pamor Platform Desain Interior
| Selasa, 25 Maret 2025 | 15:24 WIB

Mengukur Pamor Platform Desain Interior

Tidak hanya rumah luas yang butuh interior desain terkonsep. Rumah dengan luas minimalis lebih menjamur dan butuh akses.

Terus Tumbuh meski Ada Seabrek Aturan Ketat
| Selasa, 25 Maret 2025 | 15:17 WIB

Terus Tumbuh meski Ada Seabrek Aturan Ketat

OJK terus memantau perkembangan bisnis fintech P2P lending dengan sederet aturan. Salah satunya, pembatasan maksimal menerima dana.

Sama-Sama Baru Ganti Presiden, Ini Perbedaan Nasib Surat Utang Indonesia dan AS
| Selasa, 25 Maret 2025 | 13:38 WIB

Sama-Sama Baru Ganti Presiden, Ini Perbedaan Nasib Surat Utang Indonesia dan AS

Yield SBN cenderung naik dan yield US Treasury cenderung turun. Ini menyebabkan selisih yield kedua surat utang menjadi melebar.

Tok! BUMN yang Merugi Bergabung dalam Holding Operasional BPI Danantara
| Selasa, 25 Maret 2025 | 12:50 WIB

Tok! BUMN yang Merugi Bergabung dalam Holding Operasional BPI Danantara

COO BPI Danantara Dony Oskaria bilang, tujuan dibuatnya holding operasional Danantara untuk pisahkan risiko antara investasi dengan operasional.

BBRI Bakal Bagi Dividen Final dan Buyback Saham, Blackrock dan Invesco Tambah Koleksi
| Selasa, 25 Maret 2025 | 12:01 WIB

BBRI Bakal Bagi Dividen Final dan Buyback Saham, Blackrock dan Invesco Tambah Koleksi

RUPST BBRI menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2024. Dalam waktu dekat, BBRI akan membagikan dividen tunai final Rp 208,4 per saham.

Danantara Resmi Menggenggam 13 Saham BUMN yang Melantai di Pasar Modal
| Selasa, 25 Maret 2025 | 11:59 WIB

Danantara Resmi Menggenggam 13 Saham BUMN yang Melantai di Pasar Modal

Pemerintah telah mengalihkan kepemilikan saham beberapa BUMN ke PT Biro Klasifikasi Indonesia sebagai perwakilan Danantara. 

Sederet Pekerjaan Rumah Menanti, Rasio Pajak Diramal Tak Capai Target
| Selasa, 25 Maret 2025 | 11:49 WIB

Sederet Pekerjaan Rumah Menanti, Rasio Pajak Diramal Tak Capai Target

Tantangan utama dalam mengerek penerimaan pajak yakni masih banyaknya sektor informal yang belum tergarap.

Lewat Buyback, Emiten-Emiten Ini Siap Menadah Saat Harga Saham Turun
| Selasa, 25 Maret 2025 | 10:05 WIB

Lewat Buyback, Emiten-Emiten Ini Siap Menadah Saat Harga Saham Turun

Sejauh ini, total nilai dana buyback yang disiapkan emiten-emiten tersebut nyaris mencapai Rp 9 triliun.

Superior Prima Sukses (BLES) Memacu EBT untuk Produk Ramah Lingkungan
| Selasa, 25 Maret 2025 | 07:10 WIB

Superior Prima Sukses (BLES) Memacu EBT untuk Produk Ramah Lingkungan

BLES mengintegrasikan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap atau solar panel pada seluruh pabrik produksinya

INDEKS BERITA

Terpopuler