Kapolresta Malang Budi Hermanto: Wahyu Kenzo Pimpinan Robot Trading ATG Gasak Rp 9 T

Rabu, 08 Maret 2023 | 16:09 WIB
Kapolresta Malang Budi Hermanto: Wahyu Kenzo Pimpinan Robot Trading ATG Gasak Rp 9 T
[Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto saat rilis kasus robot trading Auto Trade Gold (ATG) dengan tersangka Wahyu Saption Dyfing atau dikenal sebagai Wahyu Kenzo, Kamis (8/3/2023).]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polresta Malang Kota di bawah pimpinan Kombes Pol. Budi Hermanto, berhasil meringkus Wahyu Kenzo, crazy rich Surabaya pendiri robot trading Auto Trade Gold (ATG). Berdasarkan keterangan Budi kepada KONTAN, Wahyu Kenzo kepada pihak kepolisian mengaku mengumpulkan dana sekitar Rp 9 triliun dari aktivitas ATG.

"Dia mengatakan merekrut 25.000 member dan 350.000 akun. Dana yang dihimpun sekitar Rp 9 triliun," ujar Budi saat dihubungi KONTAN, Rabu (8/3).

Budi menjelaskan, Wahyu Kenzo ditangkap di salah satu tempat keramaian di Surabaya pada hari Sabtu (4/3) sekitar pukul 10.00 WIB. Wahyu Kenzo ditangkap sendirian, alias tidak sedang bersama sanak saudara, kerabat atau pun rekannya.

Setelah dilakukan pemeriksaan maraton, pada hari Minggu (5/3), akhirnya status Wahyu Kenzo dinaikkan dari saksi menjadi tersangka.

Budi mengatakan, penanganan Wahyu Kenzo oleh Kapolresta Malang Kota sejatinya bermula dari laporan kasus jual beli tanah dengan Muhammad Yusuf.

Yusuf telah menjual tanah kepada Wahyu Kenzo, namun baru mendapat pembayaran 70% dari total kesepakatan harga. Sementara, sertifikat tanah sudah balik nama kepada Wahyu Kenzo.

Baca Juga: Robot Trading ATG Dipolisikan, DNA Pro dan Evotrade Cs Siap Jalani Sidang

Wahyu Kenzo sempat datang menemui Yusuf dan menjanjikan akan membayar lunas utangnya, melalui dana yang bersumber dari bisnis robot trading ATG. Yusuf pun juga menjadi investor robot trading ATG senilai total Rp 6 miliar.

Upaya Yusuf menagih uang sisa pembelian tanah kepada Wahyu Kenzo pun berjalan alot. Bahkan upaya meminta penarikan dana investasi (withdraw) sebesar US$ 25.000 investasinya di ATG juga tidak terealisasi. Wahyu Kenzo awalnya menjanjikan mengembalikan sebesar US$ 2.000 dana milik Yusuf di ATG. Namun janji tinggal janji, Yusuf pun gigit jari.

Akhirnya, pada bulan September 2022, Yusuf melaporkan Wahyu Kenzo ke Polresta Malang Kota.

Budi menambahkan, setelah mendapat laporan dari Budi, pihaknya segera berkoordinasi dengan banyak pihak. "Kami berkoordinasi dengan Kemendag, Bappebti, ahli ITE, termasuk Bank Mandiri tempat Wahyu Kenzo mentransfer pembayaran tanah kepada Yusuf," beber Budi.

Kata Budi, rekening atas nama Wahyu Kenzo di Bank Mandiri telah ditutup pada Januari 2023.

Polresta malang telah beberapa kali melakukan pemanggilan kepada Wahyu Kenzo. Surat pemanggilan pertama dikirim pada tanggal 28 November 2022 dan menyusul surat pemanggilan kedua tanggal 2 Januari 2023.

Baca Juga: Hati-hati Robot Trading! Ini Modus Viral Blast yang Bikin 12.000 Member Merugi

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto

"Wahyu Kenzo tidak pernah merespon, memberi kabar, dan tidak datang. Sementara pegawai ATG yang lain, datang, memberikan keterangan sebagai saksi," tutur Budi.

Anggota Kapolresta Malang Kota pun memastikan kepada pihak Kantor Pos, bahwa surat pemanggilan terhadap Wahyu Kenzo memang sampai ke alamat yang bersangkutan di (Perum Grand) Permata Jingga 2, kota Surabaya.

Telusuri aset Wahyu Kenzo

Budi menyatakan, Kapolda Surabaya telah membentuk tim untuk menangani kasus robot trading Wahyu Kenzo ini. Pihak kepolisian bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sedang menelisik aset-aset milik Wahyu Kenzo.

"Saat ini kami belum melakukan sita aset, karena masih dilakukan penelitian dengan PPATK. Kami juga berharap Wahyu Kenzo bisa kooperatif mengungkap aset-asetnya, baik yang di dalam negeri maupun yang di luar negeri," kata Budi.

Baca Juga: Robot Trading Ilegal Disegel, Nasib Dana Investor Masih Suram

Budi menyatakan, belum ada penetapan tersangka lainnya. "Kami masih mendalami, dari keterangan tersangka dan siapa saja yang bertanggung jawab. Apakah ada keterlibatan crazy rich lainnya, akan kami dalami," imbuh Budi.

Budi berpesan agar masyarakat waspada terhadap penawaran investasi dengan imbal hasil yang tidak masuk akal. Tawaran robot trading marak bermunculan sejak awal pandemi Covid-19.

"Kami berupaya yang terbaik menyelesaikan kasus ini, mengingat jumlah korban dan menyangkut dana triliunan rupiah. Tentunya korban juga berharap dana mereka bisa kembali," pungkas Budi.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN
| Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN

Sampai saat ini, Presiden Prabowo Subianto belum juga menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) soal pemindahan ibu kota.

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu
| Jumat, 22 November 2024 | 07:20 WIB

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu

Minat masyarakat untuk membeli sepeda tampak menyusut paska pandemi dan diperparah dengan pelemahan daya beli masyarakat.

Persaingan Makin Seru Pasca Merger EXCL dan FREN
| Jumat, 22 November 2024 | 06:30 WIB

Persaingan Makin Seru Pasca Merger EXCL dan FREN

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mulai memasukkan pendapatan dari akuisisi pelanggan LINK  di kuartal IV 2024

Realisasi Kontrak Baru Wiajaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) Rp 2,1 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 06:20 WIB

Realisasi Kontrak Baru Wiajaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) Rp 2,1 Triliun

Perolehan itu masih jauh di bawah target penerimaan kontrak baru tahun ini yang sebesar Rp 5 triliun.

Tambah Modal, Lippo Cikarang (LPCK) Menggelar Rights Issue
| Jumat, 22 November 2024 | 06:20 WIB

Tambah Modal, Lippo Cikarang (LPCK) Menggelar Rights Issue

Issue. Aksi korporasi ini dilakukan LPCK usai mengantongi restu pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar pada Selasa lalu (19/11).

Dian Swastatika (DSSA) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3,5 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 06:16 WIB

Dian Swastatika (DSSA) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3,5 Triliun

Emiten Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika menerbitkan obligasi serta sukuk mudharabah senilai Rp 3,5 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler