Kasus Covid Merebak, Harga Minyak Dunia Kembali Loyo

Selasa, 22 November 2022 | 04:40 WIB
Kasus Covid Merebak, Harga Minyak Dunia Kembali Loyo
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah turun ke level terendahnya dalam dua bulan. Peningkatan kasus Covid-19 di China membebani pergerakan harga minyak mentah. 

Harga minyak mentah di Nymex AS untuk pengiriman Desember 2022 ditutup melemah 0,27% di US$ 79,86 per barel. Itu merupakan harga minyak WTI terendah sejak akhir September 2022. 

Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, penyebaran infeksi Covid-19 di China memberikan tekanan permintaan minyak. Penyebabnya, China merupakan negara importir minyak mentah terbesar di dunia sekaligus negara konsumen minyak terbesar kedua dunia. 

Baca Juga: Harga Minyak Masih Dalam Tren Bearish Hingga Kuartal Pertama 2023

Dia menambahkan, dampak melonjaknya pandemi Covid di China secara tidak langsung membuat kelompok pemerhati industri minyak global antara lain International Energy Agency (IEA) dan Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) memangkas proyeksi permintaan minyak mentah.

Namun pasokan, menurut Girta, masih akan ketat. Pasalnya, negara-negara Barat masih mengembargo pasokan minyak dari Rusia. OPEC juga memiliki komitmen untuk menjaga produksi. "Berulang kali OPEC menegaskan komitmennya menjaga harga minyak pada batas yang wajar dan tidak akan berdiam diri saat  harga turun menuju US$ 60 per barel," kata Girta.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo memperkirakan sulit untuk harga minyak kembali di atas US$ 100 per barel. Proyeksi dia, harga minyak bakal berfluktuatif di area US$ 75-US$ 85 hingga kuartal I-2023. "Kemungkinan harga baru positif pada kuartal II-2023," kata dia.

Kalau Girta lebih yakin, harga minyak hingga akhir 2022 berpotensi menguat ke kisaran US$ 90 - 100 per barel. Namun jika kondisi di China memburuk, harga minyak bisa turun ke US$ 60 - US$ 70 per barel di akhir tahun ini.

Baca Juga: Harga Minyak Turun ke Level Terendah dalam 2 Bulan, Imbas Pelemahan Ekonomi China

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler