Kebijakan Hawkish Bank Sentral Dunia, Harga Emas Turun

Senin, 03 Juli 2023 | 04:55 WIB
Kebijakan Hawkish Bank Sentral Dunia, Harga Emas Turun
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia merosot. Langkah bank sentral yang hawkish atas kebijakan moneter memberi rasa khawatir atas aset yang berlawanan dengan dollar Amerika Serikat (AS). 

Harga emas di pasar spot sempat berada di level terendah sejak 15 Maret 2023 pada Rabu (28/6). Saat itu, harga emas berada di US$ 1.907,32 per ons troi. Emas kemudian rebound ke US$ 1.919,35 pada Jumat (30/6). 

Para analis memperkirakan, tren harga emas masih akan tertekan. Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, penurunan harga emas terjadi seiring rencana The Fed menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi di sisa tahun 2023. Fed menaikkan bunga masing-masing 25 basis poin (bps). 

Baca Juga: Harga Emas Dunia Kembali Turun, Ada Potensi Menuju Level US$ 1.850

Ibrahim memprediksi, The Fed akan mengerek suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2023. "Hal ini membuat kondisi pasar menjadi sedikit apatis terhadap kenaikan harga emas sehingga harga akan penurunan," kata dia, Minggu (2/7). 

Selain The Fed, Bank of England (BoE) juga akan menaikkan bunga 50 bps. Langkah ini di luar dugaan pelaku pasar. Sebab, para analis memprediksi, bank sentral Inggris hanya menaikkan suku bunga acuan 25 bps.  Sementara European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga. 

Ibrahim menyebut, support harga emas di US$ 1.900. "Apabila tembus, maka emas bisa turun ke US$ 1.850 yang akan tercapai apabila The Fed menaikkan suku bunga 25 bps pada Juli," ucap dia.

Analis Mata Uang dan Komoditas, Lukman Leong berpendapat, level psikologis US$ 1.900 sulit tertembus. Sikap agresif bank sentral bisa memicu perlambatan ekonomi global dan mendukung safe haven emas. Prediksinya, harga emas akan menyentuh US$ 2.100 per ons troi.

Baca Juga: Stagnan, Ini Daftar Lengkap Harga Emas Antam Pada Siang Ini (2/7)

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok

Permintaan safe haven yang semakin tinggi seiring ketidakpastian ekonomi di tengah tarif Trump membuat harga emas terus menanjak. 

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian

Pihak korban yang diwakili oleh Onny menuntut agar penyelesaian kasus Net89 tetap diselesaikan menggunakan pendekatan restorative justice (RJ).

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)
| Rabu, 02 April 2025 | 08:33 WIB

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)

Harga emas Antam (2 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.819.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,04% jika menjual hari ini.

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 02 April 2025 | 08:14 WIB

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025, berpotensi berada di bawah angka 5% year on year (yoy)

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya
| Rabu, 02 April 2025 | 08:00 WIB

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya

Pada segmen IPP Hidro dan Energi Terbarukan, di saat pendapatannya melonjak justru rugi bersihnya malah membengkak.

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30
| Rabu, 02 April 2025 | 07:00 WIB

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30

Goldman Sach mendekap saham BBCA sebanyak 885,66 juta pada 7 Maret 2025 dengan cost average basis di harga Rp 7.141 per saham.

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025

Kekhawatiran kondisi ekonomi AS akibat kebijakan tarif AS yang diumumkan pada Rabu (2/4) membuat pasar kurang bergairah. 

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN

PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan ini menjadi salah satu sumber besar kekayaan Dewi Kam, menurut Forbes.

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir
| Rabu, 02 April 2025 | 03:00 WIB

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir

Beberapa perusahaan Martua Sitorus maupun perusahaan yang berafiliasi dengan keluarganya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler