Kebijakan Suspensi Saham oleh BEI Terus Menuai Kritikan, Diminta Lebih Transparan

Sabtu, 09 November 2024 | 04:15 WIB
Kebijakan Suspensi Saham oleh BEI Terus Menuai Kritikan, Diminta Lebih Transparan
[ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (24/2/2023). KONTAN/Carolus Agus Waluyo]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan penghentian sementara perdagangan alias suspensi saham masih menuai banyak kritik dari para pelaku pasar. Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai kurang transparan dalam menerapkan kebijakan ini dan tebang pilih dalam menentukan suatu saham yang terkena suspensi.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah Peraturan BEI Nomor I-L tentang Suspensi Efek. Pada poin III.1 aturan tersebut, tertera sejumlah kondisi yang menyebabkan pengenaan suspensi efek.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Pelan-Pelan Investor Mulai Melirik Waran Terstruktur
| Selasa, 22 April 2025 | 04:10 WIB

Pelan-Pelan Investor Mulai Melirik Waran Terstruktur

Pada Januari 2025, volume transaksi waran terstruktur mencapai 848 unit, dengan frekuensi 14.517 kali. Total nilai transaksinya Rp 43,02 miliar. ​

Surplus Neraca Dagang Meningkat Didorong Ekspor ke Amerika Serikat
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Surplus Neraca Dagang Meningkat Didorong Ekspor ke Amerika Serikat

Surplus pada Maret 2025 ditopang komoditas non minyak dan gas (migas) sebesar US$ 6 miliar. Penyumbang utama adalah komoditas lemak. 

Aset Kustodian Bank Tetap Tumbuh Apik
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Aset Kustodian Bank Tetap Tumbuh Apik

Bisnis bank kustodian tetap mencatatkan pertumbuhan meski kondisi pasar saham Indonesia tengah mengalami tekanan

Rekor Panjang Surplus Perdagangan Terancam
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Rekor Panjang Surplus Perdagangan Terancam

Neraca perdagangan Indonesia hingga Maret 2025 sudah mengalami surplus selama 59 bulan berturut-turut.

Bisnis Mitra Pinasthika (MPMX) Terus Ngebut di 2025
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Bisnis Mitra Pinasthika (MPMX) Terus Ngebut di 2025

MPMX menyiapkan enam strategi bisnis yang akan dijalankan olehseluruh ekosistem grup pada tahun 2025.

Amerika Serikat Kritik Sistem Bea Cukai di Indonesia
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Amerika Serikat Kritik Sistem Bea Cukai di Indonesia

Perusahaan AS melaporkan penilaian bea cukai Indonesia tidak konsisten. Produk yang sama bisa dikenakan nilai berbeda tergantung lokasi pelabuhan 

Tren Laju Pertumbuhan DPK Valas Menanjak
| Selasa, 22 April 2025 | 04:09 WIB

Tren Laju Pertumbuhan DPK Valas Menanjak

Simpanan valas di perbankan per Maret 2025 tumbuh10,5% secara tahunan. Laju pertumbuhan meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 4,2% 

Jelang RDG BI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 22 April 2025 | 04:05 WIB

Jelang RDG BI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di Tengah peluang penguatan terbatas IHSG, sejumlah saham direkomendasi analis untuk trading hari ini. Berikut beberapa di antaranya: ​

Waspadai Kenaikan NPL Kredit CPO
| Selasa, 22 April 2025 | 04:00 WIB

Waspadai Kenaikan NPL Kredit CPO

Penertiban kawasan hutan yang melibatkan lahan kebun sawit berpotensi menimbulkan efek domino terhadap kualitas kredit perbankan di sektor ini. ​

Aksi Borong Asing di TLKM Dorong Penguatan Harga, Blackrock Ikut Ambil Bagian
| Senin, 21 April 2025 | 18:34 WIB

Aksi Borong Asing di TLKM Dorong Penguatan Harga, Blackrock Ikut Ambil Bagian

Fokus manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tahun ini pada sinergi biaya yang didorong fixed mobile convergence (FMC).

INDEKS BERITA

Terpopuler