Kembali ke Bali

Rabu, 09 Maret 2022 | 09:00 WIB
Kembali ke Bali
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Senin (7/3), membawa kabar gembira bagi pelaku usaha di Bali dan juga Nusa Tengara Barat (NTB).

Ratas memutuskan dua pelonggaran penting, yakni pembebasan tes Covid bagi penumpang transportasi yang telah memperoleh vaksin lengkap dan uji coba bebas karantina untuk pendatang dari luar negeri ke Bali. Kebijakan ini akan memicu pemulihan ekonomi di kedua wilayah tersebut.

Sebagai catatan, hingga 2021, pemulihan ekonomi di wilayah Bali dan NTB paling tertinggal jika dibandingkan pulau lain. Produk Domestik Bruto (PDB) Bali dan NTB hanya tumbuh 0,07% tahun lalu.

Bandingkan dengan Jawa yang sudah tumbuh 3,66% atau PDB Sumatra dan Kalimantan yang tumbuh 3,18%. Bahkan, ekonomi Sulawesi sudah tumbuh 5,67% serta Maluku dan Papua melejit 10,09%.

Ekonomi Jawa bangkit seiring pemulihan industri manufaktur yang terpusat di sini. Sementara, pemulihan Sumatera, Kalimatan, dan juga Sulawesi turut ditopang oleh lonjakan harga komoditas. 

Namun, aktivitas ekonomi di Bali dan NTB masih tiarap karena mesin utama wilayah ini adalah industri pariwisata. Dengan berbagai pembatasan perjalanan, termasuk kewajiban karantina untuk pelaku perjalanan dari luar negeri yang berlaku selama ini, Bali dan NTB sepi pengunjung.

Lewat berbagai kebijakan pelonggaran terbaru, tampaknya, pemerintah ingin mulai memulihkan industri pariwisata. Momentumnya tepat. Selain menjelang Lebaran yang biasanya juga menjadi musim plesir, Lombok juga akan segera menggelar Motor GP. Sementara, Bali akan menjadi tuan rumah KTT G-20.

Pelonggaran kali ini akan menjadi titik penting. Jika uji coba pembebasan karantina bagi pelancong asing dan pembebasan tes Covid berjalan lancar tanpa menimbulkan lonjakan kasus Covid, ekonomi Indonesia berpeluang untuk melaju lebih cepat.

Satu mesin lagi, sektor pariwisata, yang selama ini masih tertinggal akan bangkit dan memberi dorongan tambahan.  

Sebaliknya, pelonggaran ini juga berisiko memicu eforia dan membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan (prokes). Jika skenario ini yang terjadi, alih-alih terus menginjak gas, mungkin, pemerintah terpaksa justru kembali menarik rem darurat.

Dan, perekonomian kita akan kembali terjebak dalam pemulihan tipe huruf W yang bikin pengusaha dan rumah tangga frustrasi. Jadi, mari ke Bali atau Lombok; tapi jangan lupakan prokes.

Bagikan

Berita Terbaru

Substansi Penanggulangan Kemiskinan
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:31 WIB

Substansi Penanggulangan Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan seyogianya tidak dilakukan secara sepotong-potong, parsial, dan hanya bersifat temporer.

Antara Psikologi Kognitif dan Harga Saham
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:25 WIB

Antara Psikologi Kognitif dan Harga Saham

Investor juga cenderung konservatif. Mereka terlalu lambat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi atau berita-berita baru.

Bancakan Koperasi
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:00 WIB

Bancakan Koperasi

Di desa, jabatan pengurus Koperasi Merah Putih jadi rebutan kader partai penguasa hingga di tingkat akar rumput.

Kemkeu Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:58 WIB

Kemkeu Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji

 Nilai barang bawaan jemaah haji yang dibebaskan pajaknya mencapai US$ 149.000, setara Rp 2,4 miliar 

Revisi Standar Garis Kemiskinan Nasional Tunggu Restu Prabowo
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:55 WIB

Revisi Standar Garis Kemiskinan Nasional Tunggu Restu Prabowo

Kajian mengenai perubahan standar garis kemiskinan oleh Badan Pusat Statistik sudah dibahas sejak lama

Politikus dan TNI/Polri  di BUMN Tambang
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:45 WIB

Politikus dan TNI/Polri di BUMN Tambang

Pemerintah merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN dari mulai Mind ID, Inalum, Antam, PTBA hingga Pertamina

Profit 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (13 Juni 2025)
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:43 WIB

Profit 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (13 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Juni 2025) 1.951.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,86% jika menjual hari ini.

Pemerintah Siap Bayar Utang Jumbo di Juni
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:42 WIB

Pemerintah Siap Bayar Utang Jumbo di Juni

Puncak jatuh tempo utang pemerintah, khususnya dari surat berharga negara (SBN), terjadi pada bulan Juni 2025. 

Sulit Membuat Kinerja Pajak Kembali Tumbuh
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:35 WIB

Sulit Membuat Kinerja Pajak Kembali Tumbuh

Bercermin pada tahun 2024 lalu, setoran pajak periode Januari-Juni mengalami kontraksi secara tahunan

Autopedia Sukses (ASLC) Masih bisa Melaju Saat Penjualan Mobil Nasional Menurun
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:01 WIB

Autopedia Sukses (ASLC) Masih bisa Melaju Saat Penjualan Mobil Nasional Menurun

Tren positif penjualan mobil bekas diperkirakan akan terus berlangsung, setidaknya di sepanjang tahun ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler