Kementerian PUPR Usulkan Kenaikan Harga Rumah Subsidi

Kamis, 24 Januari 2019 | 07:22 WIB
Kementerian PUPR Usulkan Kenaikan Harga Rumah Subsidi
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan kenaikan harga rumah subsidi berkisar 3%-7,75%. Usulan kenaikan itu merujuk ke peningkatan harga tanah, bahan bangunan dan upah pekerja.

"Usulan sudah disampaikan ke Kementerian Keuangan, sekarang masih dalam tahap pembahasan," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid. Ia menuturkan, ada beberapa pertimbangan dalam usulan kenaikan harga rumah subsidi tersebut.

Pertama, harga tanah terus mengalami kenaikan. Kedua, biaya produksi seperti harga bahan bangunan dan upah pekerja terus mengalami tren kenaikan. Karena itu, kenaikan harga di setiap daerah akan berbeda-beda. Hal ini juga mempertimbangkan tingkat keterjangkauan masyarakat. Rencananya, kenaikan harga akan dibagi dalam sembilan wilayah, dengan persentase kenaikan yang berbeda-beda. Usulan kenaikan tertinggi ada di wilayah Kalimantan, sebesar 7,75%.

Dari usulan tersebut, selanjutnya, Kementerian Keuangan akan menetapkan, lewat Peraturan Menteri Keuangan. Penetapan kenaikan harga ini juga menyesuaikan dengan alokasi subsidi yang disiapkan oleh pemerintah di anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Khalawi menegaskan, kenaikan ini hanya untuk tahun 2019. Untuk penetapan harga tahunan (2020-2024) akan dikaji dan dibahas kembali.

Pengembang properti belum ada yang menanggapi rencana ini. Ali Tranghanda Properti Watch berpendapat, kenaikan harga rumah bersubsidi harus dilakukan agar penyesuaian kondisi terkini. Ia mengingatkan, kenaikan harus memperhatikan daya beli masyarakat. "Kalau mengacu daya beli, seharusnya hanya naik sekitar 5%," ujar dia. Alasannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini hanya sekitar 5%, yang berarti daya beli masyarakat juga hanya tumbuh di kisaran angka itu.

Kenaikan harga ia nilai juga tak lantas menjadi insentif bagi industri properti. "Kalau mau memberi insentif, beri saja kemudahan," tambah Ali. Kemudahan meliputi perizinan, hingga pembebasan lahan.
 

Bagikan

Berita Terbaru

Jababeka (KIJA) Mengalap Cuan Bisnis Lahan Industri
| Jumat, 23 Mei 2025 | 04:20 WIB

Jababeka (KIJA) Mengalap Cuan Bisnis Lahan Industri

KIJA mencatatkan lonjakan signifikan dalam penjualan lahan industri di sepanjang kuartal I-2025, baik di Cikarang maupun di Kendal.

Kekayaan Intelektual dan Jaminan Kredit
| Jumat, 23 Mei 2025 | 04:16 WIB

Kekayaan Intelektual dan Jaminan Kredit

Dari sudut pandang manajemen risiko, jaminan intangible seperti kekayaan intelektual perlu mitigasi khusus.

Rupiah Cepat Klaim Telah Investigasi Aduan Pinjaman Paksa
| Jumat, 23 Mei 2025 | 04:10 WIB

Rupiah Cepat Klaim Telah Investigasi Aduan Pinjaman Paksa

RupiahCepat sudah menemui pihak yang merasa dirugikan dan menyamakan pemahaman atas kronologis kejadian, serta menjajaki solusi penyelesaian.

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (22 Mei 2025) 1 gram Rp 1.923.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,14% jika menjual hari ini.

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025

Pada Mei 2025 berjalan, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) setidaknya sudah lima kali memborong saham ADMR.

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:28 WIB

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja

Sepanjang 2025 ACES berencana membuka 25 toko - 30 toko baru dengan alokasi belanja modal sebesar Rp 250 miliar - Rp 300 miliar.

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:20 WIB

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun

Usai berganti pengendali, emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari perbankan. 

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:17 WIB

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham

Saham keuangan, properti hingga otomotif diuntungkan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (Bi rate) 

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:14 WIB

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas

Upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) demi swasembada energi membawa angin segar bagi emiten migas

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO

Suspensi saham COCO juga sebagai bagian dari mekanisme cooling down yang bertujuan melindungi investor.

INDEKS BERITA

Terpopuler