Kendati Akan Mengalami Defisit, Jerman Mampu Atasi Dampak Embargo atas Minyak Rusia

Senin, 02 Mei 2022 | 19:15 WIB
Kendati Akan Mengalami Defisit, Jerman Mampu Atasi Dampak Embargo atas Minyak Rusia
[ILUSTRASI. Ilustrasi jalur pipa gas dan logo Gazprom, 31 Januari 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Jerman akan mampu mengatasi dampak dari embargo Uni Eropa atas impor minyak Rusia pada akhir tahun ini. Kendati penghentian impor dapat mengakibatkan kekurangan, demikian pernyataan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck pada Senin.

Dua diplomat Uni Eropa sebelumnya mengatakan blok itu condong memberlakukan larangan impor minyak Rusia, yang merupakan bagian dari paket keenam sanksi atas Rusia, pada akhir tahun. Menteri energi Uni Eropa akan membahas larangan minyak yang diusulkan di Brussel pada hari Senin.

"Kami telah berhasil mencapai situasi di mana Jerman mampu menanggung embargo minyak," kata Habeck pada konferensi pers. "Ini berarti itu tidak akan tanpa konsekuensi."

Baca Juga: Polandia Siap Membantu Jerman agar Uni Eropa Segera Embaro Migas dari Rusia

Jerman bulan lalu memotong bagian minyak Rusia menjadi 25% dari total impor dari 35% sebelum invasi.

Habeck mengatakan tantangan utama bagi Jerman adalah menemukan pengiriman minyak alternatif ke kilang di Schwedt yang dioperasikan oleh perusahaan negara Rusia Rosneft yang memasok wilayah Jerman timur serta wilayah metropolitan Berlin.

Daerah-daerah itu dapat menghadapi kekurangan pasokan jika terjadi embargo UE. Itu dengan catatan Jerman tidak dapat mengamankan impor minyak alternatif pada akhir tahun, kata Habeck.

"Kami masih belum memiliki solusi untuk kilang di Schwedt," kata Habeck. "Kami tidak bisa menjamin pasokan akan terus berlanjut. Pasti akan ada kenaikan harga dan akan ada beberapa pemadaman. Tapi itu tidak berarti kami akan tergelincir ke dalam krisis minyak."

Baca Juga: Rusia Setop Pasokan Gas, Menteri Energi Negara Eropa Gelar Pertemuan Darurat

Seorang penasihat Kanselir Olaf Scholz mengatakan kepada Financial Times dalam sambutannya yang diterbitkan pada hari Minggu bahwa Jerman mendukung rencana embargo UE terhadap minyak Rusia. Namun Jerman membutuhkan waktu untuk mengamankan alternatif pasokan selama beberapa bulan.

Joerg Kukies mengatakan kepada surat kabar itu bahwa tujuannya adalah untuk memastikan Schwedt dipasok dengan minyak non-Rusia yang dibawa oleh kapal tanker ke Rostock di Laut Baltik.

Untuk memungkinkan ini, pelabuhan Rostock harus diperdalam dan pekerjaan dilakukan pada pipa yang menghubungkannya ke Schwedt, katanya.

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Masih Sulit Pangkas Bunga KPR
| Sabtu, 16 November 2024 | 11:31 WIB

Bank Masih Sulit Pangkas Bunga KPR

Rata-rata bunga floating KPR bank besar masih tinggi kendati Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan

Beban Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat
| Sabtu, 16 November 2024 | 08:58 WIB

Beban Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat

Kenaikan imbal hasil US Treasury berisiko membuat biaya utang pemerintah saat ini maupun ke depan menjadi lebih mahal

Surplus Neraca Dagang Tidak Berefek ke Rupiah
| Sabtu, 16 November 2024 | 08:52 WIB

Surplus Neraca Dagang Tidak Berefek ke Rupiah

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 54 bulan berturut-turut

Gagal Berkarier di Militer, Karier Kerry di Industri Otomotif Moncer
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:35 WIB

Gagal Berkarier di Militer, Karier Kerry di Industri Otomotif Moncer

Perjalanan karier Kariyanto Hardjosoemarto hingga menjadi Direktur di PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia

Jelang Liburan, WEHA Banjir Pesanan
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:30 WIB

Jelang Liburan, WEHA Banjir Pesanan

Pemesanan sewa bus WEHA untuk periode November hingga Desember mendatang sudah penuh, baik bus kapasitas 47-59 maupun 31-35 seat.

Data Center Topang Penjualan Lahan Industri
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:11 WIB

Data Center Topang Penjualan Lahan Industri

Sektor yang banyak menyerap pasokan lahan industri tahun ini masih didominasi sektor data center dan otomotif.

Bos Baru Garuda Indonesia (GIAA) Lulusan Taruna Nusantara, Begini Targetnya
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:21 WIB

Bos Baru Garuda Indonesia (GIAA) Lulusan Taruna Nusantara, Begini Targetnya

Wamildan siap melakukan aksi beres-beres di Garuda Indonesia. Ada tiga stragegi lulusan SMA Taruna Nusantara itu. 

Sepekan, Indeks Menjebol Level 7.100, Net Sell Asing Menyentuh Rp 6,34 Triliun
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:15 WIB

Sepekan, Indeks Menjebol Level 7.100, Net Sell Asing Menyentuh Rp 6,34 Triliun

Pada Desember 2024 mendatang diprediksi tidak ada pemangkasan bunga The Fed. Ini memicu imbal hasil US Treasury 10 tahun dan indeks dolar menguat.

Upaya Menggenjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Memperluas Investasi
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:10 WIB

Upaya Menggenjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Memperluas Investasi

Secara musiman, kinerja TLKM di kuartal IV biasanya lebih bagus. Terutama di segmen seluler, aktivitas tinggi. 

Aliran Dana ke Bitcoin Makin Deras
| Sabtu, 16 November 2024 | 05:50 WIB

Aliran Dana ke Bitcoin Makin Deras

Menakar peluang dan ancaman saat gelombang kenaikan harga aset kripto yang terangkat terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler