Kendati Belanja Korporasi Meningkat, PDB Jepang Diproyeksikan Revisi ke Bawah

Rabu, 01 Juni 2022 | 13:34 WIB
Kendati Belanja Korporasi Meningkat, PDB Jepang Diproyeksikan Revisi ke Bawah
[ILUSTRASI. Toyota Mirai tengah menjalani inspeksi di pabrik Toyota di Prefektur Aichi, Jepang, 11 April 2019. REUTERS/Joe White]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan Jepang meningkatkan belanja modal selama periode Januari Maret. Peningkatan yang telah terjadi selama empat kuartal berturut-turut itu menggarisbawahi keuletan bisnis Jepang dalam melakukan investasi, meski di situasi yang tidak pasti akibat pandemi Covid dan perang di Ukraina.

Tren ini melegakan para pembuat kebijakan di Jepang. Untuk memulihkan ekonomi, otoritas mengandalkan perusahaan-perusahaan Jepang yang memiliki kas berlimpah untuk melakukan investasi investasi besar-besaran.

Belanja modal pada kuartal pertama tahun ini naik 3,0% dibanding periode yang sama tahun lalu, menyusul peningkatan sebesar 4,3% yang terlihat pada kuartal keempat, demikian data Kementerian Keuangan yang dipublikasikan pada Rabu. 

Baca Juga: Glencore Bantu Bayarkan Tagihan Bekas Anak Usaha yang Kini Dimiliki Pemerintah Zambia

Investasi dalam teknologi baru yang dilakukan industri peralatan transportasi menyumbang peningkatan belanja modal terbesar. Peningkatan juga didorong oleh produsen logam yang meningkatkan kapasitas produksi.

Data belanja perusahaan termasuk dalam perhitungan angka revisi produk domestik bruto (PDB) Jepang yang dijadwalkan diumumkan pada Rabu depan. Beberapa ekonom mengharapkan revisi ke bawah.

"Belanja modal tetap kuat terutama di antara manufaktur yang dipimpin oleh permintaan yang solid. Tetapi sektor jasa terhuyung-huyung dari pandemi. Karena itu, data tersebut tidak cukup kuat untuk membawa revisi PDB ke atas," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.

"Ketika orang Jepang terbiasa dengan gagasan hidup dengan virus corona dan kontrol perbatasan yang mudah, aktivitas sektor jasa dan pariwisata masuk akan meningkat, membantu pemulihan belanja modal secara bertahap dan ekonomi yang lebih luas ke depan."

Ekonomi nomor ketiga terbesar di dunia mengalami kontraksi 1,0% selama kuartal pertama tahun ini, data awal menunjukkan. Pembatasan virus corona, gangguan pasokan dan kenaikan biaya bahan baku memukul konsumsi menghambat ekonomi Jepang untuk tumbuh lebih tinggi lagi. Pemulihan yang terjadi saat ini juga masih rapuh mengingat ekonomi Jepang mengalami kontraksi di tahun lalu.

Banyak ekonom memperkirakan ekonomi Jepang akan kembali tumbuh di kuartal mendatang meskipun prospek pemulihan dengan pola V memudar mengingat krisis Ukraina dan risiko kebangkitan infeksi virus corona.

Berdasarkan sektor, data Kemenkeu menunjukkan pengeluaran bisnis produsen meningkat 5,9% dari tahun sebelumnya, mendekati tingkat pra-pandemi, sedangkan non-manufaktur naik 1,6%, masih di bawah level yang terlihat sebelum COVID.

Baca Juga: Volume Ekspor Lebih Rendah, Pertumbuhan Ekonomi Kanada Kuartal I Tidak Sekuat Harapan

Keuntungan berulang perusahaan naik 13,7% pada Januari-Maret dari tahun sebelumnya mencapai 22,8 triliun yen ($ 177 miliar), yang merupakan rekor tertinggi. Sementara penjualan naik 7,9%.

"Baik penjualan dan keuntungan telah meningkat, tetapi kelemahan terlihat di sektor mesin mobil dan listrik karena pembatasan pasokan dan lonjakan harga bahan baku," kata seorang pejabat Kementerian Keuangan.

"Pemulihannya tidak merata dan tergantung pada ukuran dan jenis bisnis."

Pada kuartal tersebut, belanja modal naik 0,3% pada Januari-Maret dari tiga bulan sebelumnya berdasarkan penyesuaian musiman, data Kementerian Keuangan menunjukkan.

Bagikan

Berita Terbaru

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:11 WIB

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI

Sejumlah bank memastikan layanan digital akan tetap andal dalam melayani nasabah selama momentum Nataru

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09 WIB

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas

Kehadiran PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdampak berbeda bagi saham bank digital lainnya.​

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

INDEKS BERITA

Terpopuler