Kendati Naik, Penggunaan Baht dalam Transaksi Ekspor Impor Masih Terbatas

Rabu, 27 Maret 2019 | 07:35 WIB
Kendati Naik, Penggunaan Baht dalam Transaksi Ekspor Impor Masih Terbatas
[]
Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan atau Local Currency Settlement (LCS) hasil kerjasama Bank Indonesia (BI) dengan Bank of Thailand (BoT) belum menunjukkan hasil maksimal. Pengusaha masih lebih senang menggunakan dollar Amerika Serikat (AS) dalam transaksi ekspor ketimbang penggunaan baht.

BI mencatat, penggunaan baht dalam transaksi perdagangan Indonesia dengan Thailand Januari-Februari 2019 sebesar THB 272 juta, setara Rp 121 miliar. Angka itu lebih tinggi ketimbang Januari-Februari 2018 yang sebesar THB 69,5 juta atau setara Rp 30 miliar. Namun, angka itu hanya 0,9% dari nilai ekspor Indonesia ke Thailand Januari-Februari 2019 yang mencapai US$ 921 juta.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, sampai saat ini, baik eksportir maupun importir memang masih lebih memilih dollar AS dalam transaksi perdagangan internasional. Apalagi, kurs dollar AS lebih stabil dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Sementara Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara melihat, minimnya pemanfaatan mata uang lokal lantaran terbatasnya likuiditas baht maupun ringgit Malaysia di dalam negeri dibandingkan dollar Amerika Serikat (AS). Sehingga preferensi pengusaha masih memilih menggunakan dollar AS saat transaksi.

Selain itu, "Sebanyak 90% kapal untuk ekspor-impor Indonesia berbendera asing. Mereka terima pembayaran dalam dollar AS," kata Bhima kepada KONTAN, Selasa (26/3). Masalah lain, jumlah bank penyedia baht juga minim. Hal ini tentu menyulitkan pengusaha di daerah jika menggunakan mata uang selain dollar AS dalam bertransaksi. Karena itu Bhima menilai, fasilitas LCS belum efektif.

Agar mendorong penggunaan mata uang lokal ia menyarankan agar pemerintah memberikan potongan pajak transaksi. Selain itu, seluruh pemangku kepentingan di rantai pasok internasional juga harus dilibatkan agar mau menjalankan beleid ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Usai Gembok Dibuka BEI, Saham KOKA Langsung Ngacir Tersulut Rencana Masuknya Ningbo
| Selasa, 30 September 2025 | 09:10 WIB

Usai Gembok Dibuka BEI, Saham KOKA Langsung Ngacir Tersulut Rencana Masuknya Ningbo

Lonjakan saham KOKA lebih dipicu oleh euforia dan spekulasi pelaku pasar terhadap rencana masuknya calon investor strategis. 

SKK Migas Teken Perjanjian Proyek South Hub
| Selasa, 30 September 2025 | 08:29 WIB

SKK Migas Teken Perjanjian Proyek South Hub

Tiga kontrak pertama memberikan kejelasan hak dan kewajiban para pihak dalam komersialisasi minyak dan kondensat

Antam Masih Mengimpor Emas 30 Ton per Tahun
| Selasa, 30 September 2025 | 08:27 WIB

Antam Masih Mengimpor Emas 30 Ton per Tahun

Antam mendapatkan emas dari beberapa sumber. Pertama, dari Tambang Emas Pongkor di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kabupaten Bogor,

Nasib IPO Inalum  di Tangan Danantara
| Selasa, 30 September 2025 | 08:22 WIB

Nasib IPO Inalum di Tangan Danantara

Sebelumnya, Inalum menargetkan IPO bisa direalisasikan sebelum Danantara berdiri, saat masih berada langsung di bawah kendali Kementerian BUMN

Renovasi 7 Gerbang Tol Dalam Kota JSMR Ditargetkan Rampung Hingga Awal Oktober 2025
| Selasa, 30 September 2025 | 08:19 WIB

Renovasi 7 Gerbang Tol Dalam Kota JSMR Ditargetkan Rampung Hingga Awal Oktober 2025

Gerbang tol yang diperbaiki berada di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit yang merupakan salah satu jalanan utama Jakarta.

Ada Celah Privatisasi PLN, RUPTL 2025-2034 Digugat
| Selasa, 30 September 2025 | 08:14 WIB

Ada Celah Privatisasi PLN, RUPTL 2025-2034 Digugat

Pengembang swasta memegang porsi 73% proyek pembangkit listrik senilai Rp 1.566 triliun, sehingga akan berpengaruh pada PLN

Terbang 513,4%, Hanya Pakai Modal Kecil Saham BNLI Memang Sangat Mudah Digoreng
| Selasa, 30 September 2025 | 08:09 WIB

Terbang 513,4%, Hanya Pakai Modal Kecil Saham BNLI Memang Sangat Mudah Digoreng

Bursa Efek Indonesia melakukan suspensi perdagangan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada Selasa, 30 September 2025.

Puluhan Konglomerat Menyokong Patriot Bond
| Selasa, 30 September 2025 | 08:07 WIB

Puluhan Konglomerat Menyokong Patriot Bond

Danantara siap rilis Patriot Bond senilai Rp 50 triliun untuk menggarap proyek strategis, salah satunya mengolah sampah menjadi energi

Harga Saham MBMA Melejit Dua Hari Terakhir, Potensi Kenaikan Lanjutan Masih Terbuka
| Selasa, 30 September 2025 | 06:55 WIB

Harga Saham MBMA Melejit Dua Hari Terakhir, Potensi Kenaikan Lanjutan Masih Terbuka

Laju harga saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) seiring rilis laporan keuangan semester I-2025.

Ekspansi Gerai Menjadi Strategi Aspirasi Hidup (ACES) Menjaga Kinerja Pada 2025
| Selasa, 30 September 2025 | 06:51 WIB

Ekspansi Gerai Menjadi Strategi Aspirasi Hidup (ACES) Menjaga Kinerja Pada 2025

Hingga akhir tahun 2025, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) akan mengejar target ekspansi 25 hingga 30 unit gerai baru.

INDEKS BERITA

Terpopuler