Kendati Tetap Dukung Ukraina, Uni Eropa Tak Kunjung Sepakati Paket Sanksi Keenam

Senin, 30 Mei 2022 | 12:51 WIB
Kendati Tetap Dukung Ukraina, Uni Eropa Tak Kunjung Sepakati Paket Sanksi Keenam
[ILUSTRASI. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel berjabat tangan sebelum pertemuan di Kyiv, Ukraina, Rabu (20/4/2022). Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Para pemimpin dari negara-negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Senin untuk menyatakan tetap mendukung Ukraina dalam menahan serangan Rusia. Namun pembicaraan itu akan dibayangi kegagalan mereka untuk menyepakati paket sanksi baru terhadap Moskow.

Selama dua hari para pemimpin blok 27-negara itu akan membahas cara terbaik untuk membantu Ukraina, yang telah empat bulan diinvasi oleh Rusia. Pertemuan juga membahas  cara penanganan dampak konflik, seperti harga energi yang tinggi, kekurangan pangan yang akan datang dan kebutuhan pertahanan Uni Eropa.

Tetapi draf kesimpulan pertemuan itu, yang dilihat Reuters, menunjukkan bahwa dukungan Uni Eropa terhadap Ukraina sebatas verbal. Sangat sedikit aksi baru yang akan dilakukan.

"Setelah serangan Rusia di Ukraina, kami melihat apa yang bisa terjadi ketika Eropa bersatu. Dengan pandangan ke KTT besok, mari berharap sikap ini terus bertahan. Kendati, beberapa sudah ada yang mulai goyah," kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck. pada Minggu. 

Baca Juga: Bukan ke Indonesia, Ekspansi ke Asia Tenggara, Tesla Pilih Buka Cabang di Thailand

Bantuan paling nyata Uni Eropa adalah dukungan politik para pemimpin untuk paket pinjaman senilai 9 miliar euro. Paket itu disertai komponen hibah untuk menutup sebagian biaya bunga. Bantuan itu bertujuan agar Ukraina dapat mempertahankan pemerintahannya dan membayar upah selama sekitar dua bulan.

Namun dalam paket keuangan yang sudah diputuskan itu pun masih ada langkah yang harus dilakukan. Dalam pertemuan hari ini, Komisi Eropa akan menyusun proposal tentang cara mengumpulkan uang.

Meskipun telah dirancang sejak sejak awal Mei, paket sanksi keenam terhadap Rusia tak kunjung disetujui. Uni Eropa kesulitan mengambil suara bulat karena paket itu mencakup embargo minyak dari Rusia. 

Pelarangan pembelian minyak dari Rusia tidak dapat diterima Hungaria. Sedangkan bagi Slovakia dan Republik Ceko, embargo akan menjadi masalah besar bagi ekonomi mereka. 

Sanksi lain, seperti memutuskan koneksi bank terbesar Rusia, Sberbank, dari sistem pesan SWIFT serta melarang penyiaran program Rusia di kawasan Uni Eropa. Sanksi lain yang diusulkan adalah menambahkan lebih banyak nama ke daftar yang asetnya dibekukan dan tidak dapat masuk ke Uni Eropa.

Baca Juga: Siap-Siap, The Fed Rugi Investasi US$ 330 Miliar dan Berpotensi Semakin Membesar

Rancangan kesimpulan KTT menunjukkan para pemimpin Uni Eropa akan mendukung pembentukan dana internasional untuk membangun kembali Ukraina setelah perang, tanpa rincian, dan ingin melihat kemungkinan penyitaan aset Rusia yang dibekukan untuk tujuan itu.

Tetapi ungkapan hati-hati itu disengaja karena masalah ini secara hukum sulit, kata para pejabat.

Para pemimpin Uni Eropa akan berjanji untuk mempercepat pekerjaan yang memungkinkan pengangkutan panen gandum dari Ukraina ke pasar ekspor, melalui kereta api dan truk. Moda angkutan itu dipilih karena angkatan laut Rusia memblokir rute laut yang biasa digunakan kapal pengangkut gandum. 

Draf tersebut menunjukkan para pemimpin siap untuk mengeksplorasi cara-cara untuk mengekang kenaikan harga energi, termasuk kelayakan memperkenalkan batas harga sementara, untuk memotong birokrasi dalam meluncurkan sumber energi terbarukan dan berinvestasi dalam menghubungkan jaringan energi nasional lintas batas untuk lebih membantu satu sama lain.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Makan Tabungan Belum Usai
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:45 WIB

Tren Makan Tabungan Belum Usai

Tren perlambatan laju pertumbuhan simpanan masyarakat kelas menengah bawah diproyeksi berlanjut hingga paruh pertama 2025. ​

Sariguna Primatirta (CLEO) Bidik Pertumbuhan Dua Digit
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:45 WIB

Sariguna Primatirta (CLEO) Bidik Pertumbuhan Dua Digit

CLEO fokkus memperluas pasar melalui ekspansi pabrik dan jaringan distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia.

Prospek Pembiayaan Syariah Masih Cerah
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:50 WIB

Prospek Pembiayaan Syariah Masih Cerah

Bisnis pembiayaan syariah masih tumbuh subur pada tahun 2024 dan target lebih tinggi pun dipasang pelaku industri pada tahun ini.

Hero Global Investment (HGII) Menggeber Ekspansi Usai IPO
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:45 WIB

Hero Global Investment (HGII) Menggeber Ekspansi Usai IPO

PT Hero Global Investment Tbk (HGII) menyiapkan sejumlah ekspansi setelah mencatatkan saham di BEI pada 9 Januari 2025.

Presdir MD Entertainment Manoj Punjabi Pilih Berinvestasi di Sektor yang Disukai
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:20 WIB

Presdir MD Entertainment Manoj Punjabi Pilih Berinvestasi di Sektor yang Disukai

Presiden Direktur PT MD Entertainment Tbk (FILM) Manoj Punjabi memilih investasi yang sejalan dengan bidang yang ia sukai.  

Moratorium Pabrik Semen Tetap Berlaku
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:00 WIB

Moratorium Pabrik Semen Tetap Berlaku

Selama ini moratorium investasi pabrik semen baru telah diberlakukan untuk bentuk investasi Penanaman Modal Asing (PMA).

Pengusaha Nikel Dihantui Kenaikan Tarif Royalti
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:00 WIB

Pengusaha Nikel Dihantui Kenaikan Tarif Royalti

Rencana menaikkan tarif royalti nikel itu tidak tepat lantaran pengusaha sekarang tengah terhimpit aneka kenaikan beban biaya operasional.

Industri Startup Hadapi Ancaman Krisis Kepercayaan Investor
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 04:15 WIB

Industri Startup Hadapi Ancaman Krisis Kepercayaan Investor

Musim dingin belum sepenuhnya pergi, kini industri startup teknologi dihadapkan pada masalah baru lagi yakni ancaman turunnya kepercayaan investor

Soal Rencana Divestasi Saham LINK, Begini Konfirmasi Resmi dari Axiata Group Berhad
| Jumat, 24 Januari 2025 | 16:06 WIB

Soal Rencana Divestasi Saham LINK, Begini Konfirmasi Resmi dari Axiata Group Berhad

Axiata Group Berhad punya beberapa agenda bisnis besar di Indonesia yang melibatkan tentakel bisnis eksistingnya.

Trump Pro Energi Fosil, Simak Prospek Sektoralnya yang Unggul Empat Tahun Terakhir
| Jumat, 24 Januari 2025 | 11:18 WIB

Trump Pro Energi Fosil, Simak Prospek Sektoralnya yang Unggul Empat Tahun Terakhir

Langkah Trump yang jor-joran mendorong industri migas, ditambah permintaan China yang melambat bakal menekan harga komoditas minyak.

INDEKS BERITA

Terpopuler